5 Kebiasaan Imlek yang Tak Banyak Diketahui

Kamis, 19 Februari 2015 - 16:53 WIB
5 Kebiasaan Imlek yang...
5 Kebiasaan Imlek yang Tak Banyak Diketahui
A A A
JAKARTA - Jika mengamati lebih dalam, ada 1001 kebiasaan yang dilakukan selama perayaan Tahun baru Cina atau Imlek. Beberapa yang telah kita ketahui adalah dengan menyalakan petasan, menghias seluruh rumah dengan ornamen berwarna merah, menyediakan angpao, dan lain sebagainya.

Namun dibalik beberapa kebiasaan yang sering kita temui ada tradisi dan kebiasaan lain yang tidak semua orang tahu. Menurut Lowkayhwa, berikut lima kebiasaan yang belum Anda ketahui pada saat perayaan Imlek.

1. Anak-anak dapat memperpanjang umur orang tua mereka
Menurut tradisi Cina kuno, selama Imlek para binatang biasanya menyerang pada tengah malam sehingga anggota keluarga akan terjaga hingga tengah malam untuk menangkis serangan tersebut. Biasanya yang berjuang melawan binatang-binatang tersebut adalah orang tua, sehingga tugas anak-anak mereka adalah melindungi orang tua. Oleh karena itu hingga saat ini dipercaya bahwa jika anak-anak tetap terjaga hingga larut malam pada perayaan Imlek, maka mereka dapat memperpanjang umur orang tua mereka.

2. Tongkat dupa yang pertama
Selama malam tahun baru Cina, sebagian masyarakat yang merayakan akan berkumpul di kuil dan berdoa, dan berharap untuk menjadi yang pertama untuk menanam dupa mereka persis ketika jam 12 tengah malam. Mereka percaya bahwa siapa pun yang menanamkan tongkat dupa pertama pada 12 tengah malam maka keinginan mereka dikabulkan, sedangkan jika akan menjadi yang pertama, kemungkinan terkabulnya keinginan akan menurun.

3. Ulang tahun rakyat
Hari ketujuh dari tahun baru Cina dianggap sebagai Hari Rakyat. Orang Cina percaya hari ini menjadi hari ulang tahun semua orang, sehingga semua orang tumbuh satu tahun lebih tua pada hari ini.

4. Mengunjungi kuil
Banyak masyarakat yang merayakan Imlek, khususnya yang beragama Buddha akan mencoba untuk mengunjungi sebuah kuil setiap harinya selama 15 hari dari hari Imlek untuk memanjatkan doa-doa mereka. Hal ini bertujuan agar doa dan harapan mereka dapat dikabulkan oleh para dewa. Bahkan, terkadang mereka mencoba untuk mengunjungi lebih dari satu kuil dalam sehari.

5. Membakar tebu
Bagi masyarakat yang berasal Singapura atau Malaysia, banyak dari mereka yang membawa tongkat panjang berisi tebu selama hari ke-8 dan ke-9 dari perayaan Imlek. Hari ke-8 dan 9 adalah malam dan hari ulang tahun Kaisar Langit. Tebu dipercaya melambangkan berkat dari Kaisar Langit. Terutama bagi masyarakat Hokkian, mereka akan berdoa dan membakar dupa dan tebu pada pukul 12 tengah malam dari hari ke-8 untuk merayakan kelahiran Kaisar dan bersyukur.

Banyak tradisi seperti ini yang cepat mati karena generasi muda yang tidak mengerti apa yang orang tua atau kakek-nenek mereka lakukan. Sementara yang paling penting dari perayaan tahun baru Cina atau Imlek adalah kesempatan untuk bertemu keluarga dan mengucap rasa syukur, serta kesempatan untuk merenungkan kejadian yang dialami pada tahun lalu untuk kemudian memperbaikinya di tahun ini.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)