Keseruan Mahasiswa Perantauan
A
A
A
SETELAH memperkenalkan trailer dan poster dari produksi film terbarunya berjudul Anak Kos Dodol , RK23 Pictures resmi meluncurkan film yang diangkat dari novel Anak Kos Dodol karya Dewi Rieka.
Rencananya, penayangannya secara serentak di bioskop pada 26 Februari mendatang. Film Anak Kos Dodol merupakan karya film ketujuh RK23 Pictures yang mengangkat genre komedi romantis. Mengadaptasi dari karya novel best seller Dewi Rieka, film Anak Kos Dodol yang disutradari Eman Pradipta ini bercerita tentang keseruan 13 wanita kos dalam keseharian mereka selama menuntut ilmu.
“Ini adalah film pertama saya. Ini merupakan film yang ringan khas remaja dengan segala keceriaan dan kenakalan yang ada. Tapi ada pesan, yakni mengenai persahabatan, kebebasan, dan tanggung jawab, ujar sang sutradara, Eman Pradipta, sebelum pemutaran gala premiere film Anak Kos Dodol di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Jumat (20/2) malam.
Film yang diramaikan oleh pemain muda, seperti Ayudia Bing Slamet, Naga Lyla, Pongki Barata, Sophie Navita, Wizzy Williana dan pemain muda lainnya ini memilih kehidupan mahasiswa di Yogyakarta. Proses syuting film ini telah dilakukan sejak April tahun lalu.
Film ini bukan hanya ditujukan untuk anak muda, juga kepada orang tua yang anaknya tinggal di kos. “Tujuannya agar para orang tua tetap percaya kepada anaknya atas kebebasan yang telah diberikan agar anak belajar lebih tanggung jawab,” ujar produser film Anak Kos Dodol , Erna Pelita ini.
Ayudia Bing Slamet selaku pemain utama film ini menuturkan cerita di film ini tidak hanya soal pergaulan anak kos dan permasalahannya. “Namun, terdapat konflik dan pesan yang dapat diambil untuk para penonton. Misalnya yang saat ini menjadi anak kos atau para orang tua, imbuhnya.
Sejumlah pemain lain seperti Indra Naga ‘Lyla’, Ananda Omesh, Pongki Barata, Sophie Navita, Wizzy Williana, serta 13 pemain wanita pendatang baru juga terlibat dalam film tersebut. “Proses pembuatan film ini sangat menyenangkan karena lokasi syuting ada di Yogyakarta. Kami bertiga belas sudah seperti anak kosan sungguhan. Selama proses syuting pun selalu ada gelak tawa dan canda ria dari para pemain, “ tutur Wizzy Williana.
Erna Pelita juga mengungkapkan cerita film yang diangkat dari novel Anak Kos Dodol ini sangat seru, menggambarkan jiwa muda yang bergejolak. Karakter anak muda memang tidak pernah habis untuk digali dan selalu banyak angle menarik yang diangkat. Film ini berkisah tentang para gadis di kos-kosan khusus putri di Yogyakarta.
Cerita diawali dengan kedatangan tiga orang gadis dari luar kota yang baru saja lulus SMA bernama Sarah, Sofia, dan Dewi alias Dedew. Mereka bertiga adalah angkatan terakhir bagi geng para penghuni kos-kosan dodol yang lebih dulu, seperti Julia, Sasha, Anti, Tere, Elsha, Ugi dan juga para senior mereka, yaitu Nunu dan Leslie.
Mereka sempat mengalami perseteruan, namun pada akhirnya bisa kompak dan menjadi sahabat. Mereka saling menjaga dan saling menguatkan ketika salah satu dari mereka ada masalah.
Dwi nur ratnaningsih
Rencananya, penayangannya secara serentak di bioskop pada 26 Februari mendatang. Film Anak Kos Dodol merupakan karya film ketujuh RK23 Pictures yang mengangkat genre komedi romantis. Mengadaptasi dari karya novel best seller Dewi Rieka, film Anak Kos Dodol yang disutradari Eman Pradipta ini bercerita tentang keseruan 13 wanita kos dalam keseharian mereka selama menuntut ilmu.
“Ini adalah film pertama saya. Ini merupakan film yang ringan khas remaja dengan segala keceriaan dan kenakalan yang ada. Tapi ada pesan, yakni mengenai persahabatan, kebebasan, dan tanggung jawab, ujar sang sutradara, Eman Pradipta, sebelum pemutaran gala premiere film Anak Kos Dodol di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Jumat (20/2) malam.
Film yang diramaikan oleh pemain muda, seperti Ayudia Bing Slamet, Naga Lyla, Pongki Barata, Sophie Navita, Wizzy Williana dan pemain muda lainnya ini memilih kehidupan mahasiswa di Yogyakarta. Proses syuting film ini telah dilakukan sejak April tahun lalu.
Film ini bukan hanya ditujukan untuk anak muda, juga kepada orang tua yang anaknya tinggal di kos. “Tujuannya agar para orang tua tetap percaya kepada anaknya atas kebebasan yang telah diberikan agar anak belajar lebih tanggung jawab,” ujar produser film Anak Kos Dodol , Erna Pelita ini.
Ayudia Bing Slamet selaku pemain utama film ini menuturkan cerita di film ini tidak hanya soal pergaulan anak kos dan permasalahannya. “Namun, terdapat konflik dan pesan yang dapat diambil untuk para penonton. Misalnya yang saat ini menjadi anak kos atau para orang tua, imbuhnya.
Sejumlah pemain lain seperti Indra Naga ‘Lyla’, Ananda Omesh, Pongki Barata, Sophie Navita, Wizzy Williana, serta 13 pemain wanita pendatang baru juga terlibat dalam film tersebut. “Proses pembuatan film ini sangat menyenangkan karena lokasi syuting ada di Yogyakarta. Kami bertiga belas sudah seperti anak kosan sungguhan. Selama proses syuting pun selalu ada gelak tawa dan canda ria dari para pemain, “ tutur Wizzy Williana.
Erna Pelita juga mengungkapkan cerita film yang diangkat dari novel Anak Kos Dodol ini sangat seru, menggambarkan jiwa muda yang bergejolak. Karakter anak muda memang tidak pernah habis untuk digali dan selalu banyak angle menarik yang diangkat. Film ini berkisah tentang para gadis di kos-kosan khusus putri di Yogyakarta.
Cerita diawali dengan kedatangan tiga orang gadis dari luar kota yang baru saja lulus SMA bernama Sarah, Sofia, dan Dewi alias Dedew. Mereka bertiga adalah angkatan terakhir bagi geng para penghuni kos-kosan dodol yang lebih dulu, seperti Julia, Sasha, Anti, Tere, Elsha, Ugi dan juga para senior mereka, yaitu Nunu dan Leslie.
Mereka sempat mengalami perseteruan, namun pada akhirnya bisa kompak dan menjadi sahabat. Mereka saling menjaga dan saling menguatkan ketika salah satu dari mereka ada masalah.
Dwi nur ratnaningsih
(ftr)