Wujudkan Berkah dari Uang Receh

Minggu, 01 Maret 2015 - 12:02 WIB
Wujudkan Berkah dari...
Wujudkan Berkah dari Uang Receh
A A A
MENCARI dana mengumpulkan rezeki menjadi misi utama sekumpulan remaja yang tergabung dalam komunitas Koin Langit.

Uangnya untuk membantu pendidikan dan membeli sembako orang yang membutuhkan. Pendiri Koin Langit Praditya Andryani atau akrab disapa Tya sudah lama aktif berbagi, sejak 2012. Tya tidak seorang diri, saat itu dia dibantu rekannya yang bernama Novarina Ayu asal Malang. Mereka berdua rajin menyisihkan uang Rp5.000 setiap harinya untuk dibelikan sembako dan dibagikan kepada orang sekitar yang membutuhkan.

Saat berbagi, mereka selalu mendapatkan kisah-kisah inspiratif dari sosok yang mereka bantu. Tya dan Novarina pun membagikan kisah tersebut dalam bentuk narasi, foto, dan tulisan ke media sosial. Ternyata banyak yang tergugah, tapi belum ada yang menawarkan dirinya untuk bergabung atau menjadi donatur. Sampai kemudian, dia melihat banyak koin, uang recehan Rp100 atau Rp200 di berbagai sudut laci yang terkesan sudah tidak terpakai.

Akhirnya membuat Tya dan temannya mengambil inisiatif ”meminta” koin itu dan mereka kumpulkan dalam kaleng-kaleng bekas. Tidak diduga, hanya dalam waktu relatif singkat, jumlah koin yang telah terkumpul mencapai ratusan ribu rupiah. ”Berawal dari hal yang kecil tidak disangka, kita bisa membantu sesama. Kalau hasil menabung digunakan untuk membeli sembako dan dibagikan kepada yang membutuhkan, hasil mengumpulkan koin bekas dimanfaatkan untuk menyekolahkan anak yang putus sekolah,” tambah Tya.

Pengalaman berburu recehan dan anak yang mereka bantu bersekolah selalu diunggah ke media sosial. Hasilnya sangat mengejutkan Tya dan teman-temannya. Setiap hari selalu ada telepon yang masuk untuk menanyakan di mana alamat untuk mengirimkan koin, bahkan ada yang menyerahkan isi celengannya. ”Hal inilah yang mendasari kita untuk menamakan perkumpulan ini dengan Koin Langit,” lanjut Tya.

Sama halnya dengan komunitas lainnya, komunitas Koin Langit pun memiliki segudang kegiatan berbagi yang selalu dilakukannya setiap bulan, minggu, bahkan tahunan. ”Salah satu program bulanan kita adalah anak asuh. Saat ini kami memiliki 20 anak asuh dari berbagai daerah, tidak hanya dari Jakarta dengan kisaran umur 7-17 tahun. Kami membantu membiayai pendidikan mereka serta memfasilitasi mereka dengan buku, tas, sepatu, dan lainnya yang diperlukan mereka untuk bersekolah,” kata Tya.

Dengan bertambahnya jumlah koin masuk, kegiatan dan jumlah anak yang disekolahkan bisa bertambah. Tidak sebatas kegiatan bulanan, komunitas ini juga memiliki kegiatan tahunan yang diberi nama charity movement . ”Pada hari jadi kami yang pertama kemarin, kami baru saja berbagi bersama dengan adikadik asuh yang sakit di rumah singgah Rumah Harapan Valencia Care Foundation,” ungkapnya.

Tya menambahkan, ingin menghidupkan kembali harapan anak-anak putus sekolah, mengajak kembali mereka bermimpi, dan menuliskan cita-citanya. ”Karena ternyata yang mereka butuhkan hanya kesempatan. Kalau kita hanya diam, sampai kiamat dunia tidak akan bersahabat,” ujarnya.

Aprilia s andyna
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)