Hilangkan Stres Di Kafe Kucing

Senin, 02 Maret 2015 - 10:17 WIB
Hilangkan Stres Di Kafe Kucing
Hilangkan Stres Di Kafe Kucing
A A A
AKHIRNYA kafe kucing hadir di Indonesia. Di sini Anda bisa bermain bersama kucing aneka ras, memberi makan, dan menyantap makanan ringan buatan dapur Mama Kucing. Masih ada sederet kegiatan lain yang bakal memanjakan para pencinta kucing.

Layaknya tuan rumah, Karamello sibuk menyambut para tamu yang datang ke kediamannya. Si jantan ras maine coon ini mengendus-endus mereka, menggosokkan tubuhnya ke pengunjung, mondar-mandir, dan terkadang menyentuh benda-benda yang dibawa pengunjung untuk memuaskan hasrat ingin tahunya. Sementara Argo, si ras bengals, malah asyik tidur.

Sesekali dia membuka mata melihat siapa yang datang. Selebihnya hanya dengkuran yang terdengar. Kucing-kucing lain ada yang senang diajak bermain dengan pengunjung atau berseliweran di papan-papan kayu yang sengaja didesain untuk pergerakan kucing (cat mojo ).

Itulah mimpi Lia Kurtz yang kini menjadi nyata. Cutie Cats Cafe namanya, berlokasi di lantai dua The House of Pika Pika, Jalan Kemang 1 nomor 12 F, Jakarta Selatan. Sedikitnya ada 15 ekor kucing dari 31 ekor milik ibu dua anak ini yang akan menyapa tamu kafe ini. Jangan khawatir, kucing yang ada di sini sudah diseleksi. Mereka bisa bersosialisasi.

“Ada kucing pedigree dan memiliki sertifikasi, ada juga yang non-pedigree, mereka rescued cat ,” ujar Lia pada acara peluncuran kafenya, 26 Februari lalu. Sejak dibuka pada 12 Februari lalu, kafe ini mendapat respons positif dari masyarakat. Setidaknya 100 pengunjung datang per harinya. Tidak mudah bagi Lia mendirikan kafe ini.

Sebelumnya, dia telah menyambangi berbagai kafe kucing di beberapa negara. Seperti Singapura, Jepang, dan Inggris. Untuk lebih memahami cara mengelola kafe kucing yang benar, dia bahkan mengikuti pendidikan latihan khusus mengenai kucing di Indonesia Cats Association. “Kafe kucing idealnya ruangannya tidak bau dan tidak menyajikan makanan mengandung hewan untuk pengunjung,” kata wanita yang berkecimpung di dunia pemasaran selama belasan tahun ini.

Dia juga belajar membuat interior kafe yang disesuaikan dengan kebiasaan kucing. “Di sini kucing memiliki privasi sendiri. Jadi, ketika dia sedang tidak ingin bermain bersama manusia, bisa pindah ke atas. Saya buat ruang horizontal dan vertikal agar kucing bergerak bebas sesuai maunya,” kata Lia.

Bermain dengan kucing rupanya memiliki beberapa manfaat. Igor Purlantov, seorang pengacara hakhak hewan (animal rights advocate ) ternama dunia menjabarkan sejumlah manfaat kesehatan bermain dengan kucing. Di antaranya mengurangi stres, rasa cemas, serta risiko stroke, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi depresi.

Termasuk membantu perkembangan komunikasi anak berkebutuhan khusus serta mengurangi kesepian. Tidak sedikit pengunjung yang datang seorang diri untuk bermain dengan kucing-kucing lucu yang ada di kafe tersebut. Sebelum masuk ke kafe ini, pengunjung diminta membaca peraturan yang terpampang di dinding.

Misalnya tidak boleh memberi makanan manusia kepada kucing, tidak boleh membangunkan kucing yang sedang tidur, tidak boleh mengangkat kucing dengan paksa, dan lainnya. Selanjutnya pengunjung diminta mengenakan sandal yang disediakan. Nah, sambil berakrab ria dengan kucing, tamu bisa menikmati makanan dan minuman yang dijual Mama Cat’s Kitchen.

Ada berbagai makanan manis, seperti cakes , cup cakes, dan minuman menyegarkan seperti minuman ringan, teh, dan kopi. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bermain-main dengan kucing alias terapi kucing ini? Satu jam pertama Rp50.000 (hari kerja) dan Rp75.000 (akhir pekan).

Setelah jam pertama, biayanya Rp35.000 per jam. Bebas biaya untuk anak usia 1 tahun ke bawah. Tapi ingat, penderita asma dan alergi terhadap hewan peliharaan tidak disarankan ke sini.

Sri noviarni
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3188 seconds (0.1#10.140)