Liar Menari di Padang Pasir
A
A
A
Dune Bashing jadi kegiatan off-road yang paling digemari jika berkunjung ke kawasan Timur Tengah. Seperti apa asyiknya membelah padang pasir dengan sebuah Toyota Land Cruiser VXR 5.7?
Kesempatan mencoba Dune Bashing dirasakan Koran SINDO saat berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu (28/2) lalu. Mencoba liatnya padang pasir memang bisa saja dirasakan di Indonesia. Hanya, sepertinya padang pasir di Dubai, tepatnya di kawasan padang pasir Al Awir, Dubai, menawarkan sesuatu hal yang berbeda.
“Kamu bisa merasakan gimana mobil menukik seperti jatuh dari ketinggian yang curam,” kata Abasi, warga Pakistan, yang menjadi driver untuk Dune Bashing. Sejenak saya sempat tertegun dengan keterangan Abasi. Gila, jatuh dari ketinggian sepertinya bukan hal yang menyenangkan. Apalagi jatuhnya di dalam mobil yang ukurannya sangat besar.
Ya, mobil yang kami pilih ukurannya cukup besar, yakni Toyota Land Cruiser VXR V8dengan kapasitas silinder 5,7 liter. Tenaga mobil ini tidak boleh dianggap enteng. Tenaga maksimalnya mencapai 362 daya kuda di kitiran 3.200 RPM dan torsi maksimalnya mencapai 500 Nm di kitiran 3.200 RPM. Begitu masuk ke dalam mobil, tidak ada yang berbeda dengan mobil pada umumnya.
Hanya penambahan roll bar di bagian penumpang belakang membuat bulu kuduk sedikit bergidik. Sepertinya jatuh dari ketinggian bukan gertak sambal. Sebelum masuk ke padang pasir, Abasi keluar dari mobil dan hendak menurunkan tekanan udara yang ada di keempat ban mobil. Uniknya ban yang digunakan adalah ban aspal biasa bermerek Dunlop Grandtrek All Terrain.
Jadi, agar lepas dari cengkeraman pasir, mobil ini seakan-akan hanya mengandalkan pada keahlian tangan Abasi. Dan tangan Abasi memang sangat lincah. Seperti saat dia mengganti-ganti percepatan. Begitu perjalanan Dune Bashing dimulai, dia langsung mengganti posisi transmisi pada mode Sport. Karena sudah 22 tahun bermainmain pasir di Al Awir, Abasi begitu mudah membawa mobil berbobot 2,85 ton ini lepas dari jebakan pasir.
Kuncinya sepertinya terletak pada momen ketika dia menginjak pedal gas dalam-dalam atau kick down untuk melontarkan tenaga. Begitu lepas, tangannya pun langsung menari dengan cepat mencari celah. Karena sering berputar-putar, mobil ini pun terkesan menari-nari di atas padang pasir. Sensasinya semakin mengasyikkan karena terkadang pasir tersebut tertiup dan hampir menutupi badan mobil.
Meskipun sangat cepat, Abasi sangat cermat menghindari bagian sisi luar padang pasir. Berkalikali KORAN SINDO menahan napas karena jarak ban mobil sangat tipis dengan sisi luar tebing padang pasir. Lewat sedikit saja, bisa jatuh seketika. Bagian paling mendebarkan saat mobil ini mendaki dan menukik ke padang pasir yang berbukit-bukit.
Semakin tinggi bukitnya, semakin menakutkan. Dan begitu sampai, langsung menukik seketika. Inilah sensasi Dune Bashing . Selama 1 jam perjalanan penuh adrenalin tersebut berlangsung cepat dan mendebarkan. Jauh dari kesan offroad yang butuh ketepatan dan kesabaran.
Wahyu Sibarani
Kesempatan mencoba Dune Bashing dirasakan Koran SINDO saat berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu (28/2) lalu. Mencoba liatnya padang pasir memang bisa saja dirasakan di Indonesia. Hanya, sepertinya padang pasir di Dubai, tepatnya di kawasan padang pasir Al Awir, Dubai, menawarkan sesuatu hal yang berbeda.
“Kamu bisa merasakan gimana mobil menukik seperti jatuh dari ketinggian yang curam,” kata Abasi, warga Pakistan, yang menjadi driver untuk Dune Bashing. Sejenak saya sempat tertegun dengan keterangan Abasi. Gila, jatuh dari ketinggian sepertinya bukan hal yang menyenangkan. Apalagi jatuhnya di dalam mobil yang ukurannya sangat besar.
Ya, mobil yang kami pilih ukurannya cukup besar, yakni Toyota Land Cruiser VXR V8dengan kapasitas silinder 5,7 liter. Tenaga mobil ini tidak boleh dianggap enteng. Tenaga maksimalnya mencapai 362 daya kuda di kitiran 3.200 RPM dan torsi maksimalnya mencapai 500 Nm di kitiran 3.200 RPM. Begitu masuk ke dalam mobil, tidak ada yang berbeda dengan mobil pada umumnya.
Hanya penambahan roll bar di bagian penumpang belakang membuat bulu kuduk sedikit bergidik. Sepertinya jatuh dari ketinggian bukan gertak sambal. Sebelum masuk ke padang pasir, Abasi keluar dari mobil dan hendak menurunkan tekanan udara yang ada di keempat ban mobil. Uniknya ban yang digunakan adalah ban aspal biasa bermerek Dunlop Grandtrek All Terrain.
Jadi, agar lepas dari cengkeraman pasir, mobil ini seakan-akan hanya mengandalkan pada keahlian tangan Abasi. Dan tangan Abasi memang sangat lincah. Seperti saat dia mengganti-ganti percepatan. Begitu perjalanan Dune Bashing dimulai, dia langsung mengganti posisi transmisi pada mode Sport. Karena sudah 22 tahun bermainmain pasir di Al Awir, Abasi begitu mudah membawa mobil berbobot 2,85 ton ini lepas dari jebakan pasir.
Kuncinya sepertinya terletak pada momen ketika dia menginjak pedal gas dalam-dalam atau kick down untuk melontarkan tenaga. Begitu lepas, tangannya pun langsung menari dengan cepat mencari celah. Karena sering berputar-putar, mobil ini pun terkesan menari-nari di atas padang pasir. Sensasinya semakin mengasyikkan karena terkadang pasir tersebut tertiup dan hampir menutupi badan mobil.
Meskipun sangat cepat, Abasi sangat cermat menghindari bagian sisi luar padang pasir. Berkalikali KORAN SINDO menahan napas karena jarak ban mobil sangat tipis dengan sisi luar tebing padang pasir. Lewat sedikit saja, bisa jatuh seketika. Bagian paling mendebarkan saat mobil ini mendaki dan menukik ke padang pasir yang berbukit-bukit.
Semakin tinggi bukitnya, semakin menakutkan. Dan begitu sampai, langsung menukik seketika. Inilah sensasi Dune Bashing . Selama 1 jam perjalanan penuh adrenalin tersebut berlangsung cepat dan mendebarkan. Jauh dari kesan offroad yang butuh ketepatan dan kesabaran.
Wahyu Sibarani
(bbg)