3 Setting Utama di kamera (1)

Selasa, 10 Maret 2015 - 09:01 WIB
3 Setting Utama di kamera...
3 Setting Utama di kamera (1)
A A A
KITA tentunya sering melihat foto-foto yang indah dan menarik baik di majalah, website, hotel, restoran, maupun di iklan-iklan atau poster yang tersebar di mana-mana.

Alangkah senangnya jika kita juga bisa mengambil foto-foto keluarga atau foto wisata kita dengan hasil seperti itu. Namun seringkali foto yang kita ambil terlihat ‘biasa-biasa’ saja, tidak sesuai dengan bayangan/harapan kita saat memotretnya, atau bahkan gagal untuk sekadar mendapat gambar yang tajam saja di kondisi tertentu.

Padahal bisa jadi kamera yang kita gunakan sudah merupakan salah satu kamera tercanggih saat ini. Untuk dapat menghasilkan gambar yang indah dan sesuai dengan keinginan kita, ada 3 setting/pengaturan utama pada kamera yang perlu kita pahami, yaitu:

1. Kecepatan rana/Shutter speed
2. Bukaan lensa/Aperture
3. Sensitivitas Sensor/Kecepatan ISO/ISO Speed Ketiga unsur ini sering disebut dengan istilah Segitiga Pencahayaan/Exposure Triangle yang harus dipahami dalam fotografi.

Fitur-fitur lainnya pada kamera akan menjadi lebih mudah dimengerti jika ketiga unsur ini sudah dipahami dengan baik. Pada bagian pertama ini kita akan membahas mengenai kecepatan rana/shutter speed. merupakan bagian dari kamera yang berfungsi sebagai pintu cahaya bagi sensor.

Saat rana terbuka, cahaya dari luar akan masuk dan terekam oleh sensor kamera. Saat rana tertutup, sensor tidak akan mendapat cahaya. Sebagaimana yang kita ketahui, cahaya merupakan unsur yang menciptakan atau membentuk sebuah foto. Semakin banyak cahaya yang masuk dan diterima sensor, maka semakin terang atau cerah hasil sebuah foto. Sebaliknya semakin sedikit cahaya yang masuk dan diterima sensor, semakin gelap pula foto yang dihasilkan.

Rana/shutter yang berfungsi sebagai pintu cahaya pada kamera membuka dan menutup pintu tersebut dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan membuka dan menutup pintu inilah yang disebut dengan kecepatan rana/shutter speed. Untuk mengatur shutter speed pada kamera yang menyediakan opsi pengaturan secara manual, carilah pilihan mode Tv seperti contoh kamera berikut ini. dinyatakan dalam satuan detik dan umumnya kamera menyediakan pilihan shutter speed dari 30 detik hingga 1/8000 detik.

Indikasi detik ditandai dengan tanda ” (contoh: 8 detik ditampilkan angka 8”) Adapun kecepatan di bawah 1 detik dinyatakan hanya bilangan denominatornya saja (contoh: 1/15 detik ditampilkan angka 15). Setiap kenaikan atau penurunan shutter speed sebanyak 1 stop dapat dilihat di deretan berikut. Kamera-kamera Canon umumnya menyediakan pengaturan kenaikan atau penurunan per 1/2 stop atau 1/3 stop yang dapat diatur di menu kamera.

Semakin tinggi shutter speed, semakin sedikit cahaya yang diterima sensor. Sebaliknya semakin rendah shutter speed, semakin banyak cahaya yang diterima sensor. Shutter speed secara umum mempengaruhi tampilan efek gerak/motion dari benda bergerak dalam bidikan. Jika semua benda dalam bidikan tidak ada yg bergerak sama sekali misalnya foto makanan atau perhiasan, maka perbedaan shutter speed tidak akan berpengaruh pada tampilan hasil foto.

Semakin tinggi shutter speed, gerakan dalam hasil foto akan terlihat semakin membeku/freeze. Sehingga tidak atau hanya sedikit terlihat efek gerakan bidikannya. Sedangkan shutter speed yang rendah akan menimbulkan efek gerak/motion yang berbentuk bayangan gerakan/smudge karena sensor merekam cahaya dari bidikan dengan durasi yang lebih panjang.

Bayangan ini selain menciptakan efek gerak/motion, juga bisa menjadikan gambar terlihat kabur/blur bila tidak dikehendaki sehingga penggunaan shutter speed rendah harus disesuaikan dengan efek foto yang ingin diciptakan. Saat memotret di tempat dengan pencahayaan rendah, seringkali kita temui hasil foto kita terlihat kabur/berbayang dan tidak tajam.

Penyebabnya adalah penggunaan shutter speed yang terlalu rendah oleh kamera agar cahaya yang masuk dan diterima sensor cukup banyak untuk menghasilkan foto yang terang. Pada kondisi seperti ini, kita perlu menggunakan bantuan lampu flash atau memperbesar aperture dan menaikkan kecepatan ISO (akan dibahas di bagian 2 & 3).

Semakin panjang lensa yang kita gunakan atau zoom in yang ditarik semakin dekat, maka risiko gambar kabur pun semakin tinggi sehingga shutter speed harus dinaikkan. Secara umum, penggunaan shutter speed yang dianjurkan adalah tidak lebih rendah dari 1/focal length lensa yang digunakan.

Oleh: Sintra Wong,
Division Manager Canon Image Communication Product Division PT Datascrip.
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7065 seconds (0.1#10.140)