Menanam Jamur di Dalam Growbox

Senin, 23 Maret 2015 - 10:03 WIB
Menanam Jamur di Dalam...
Menanam Jamur di Dalam Growbox
A A A
SIAPA bilang bertanam harus memiliki lahan? Growbox membuktikan siapa pun dapat bertanam jamur tiram di mana saja. Uniknya, jamur ini dapat dikonsumsi. Inikah rupa makanan masa depan?

Growbox mematahkan anggapan bertanam harus memiliki lahan, perlengkapan berkebun, dan tangan dingin. Buktinya, jamur tiram ini dapat tumbuh di mana pun dan ditanam oleh siapa pun. Hal ini dibuktikan sendiri oleh Irna Mutiara, desainer busana muslim yang bermukim di Bandung. Pemilik merek Up2date ini sejak tiga bulan lalu menjadi pelanggan loyal Growbox.

“Ada keasyikan tersendiri saat melihat jamur yang kita rawat tumbuh, apalagi bisa dimakan pula,” beber desainer yang juga merilis merek busana pengantin muslim dan pakaian pesta Irna La Perle. Irna hanya tinggal memetik jamur tiram yang dirawatnya kemudian menumisnya dengan minyak zaitun. Kali lain, giliran jamur goreng tepung yang dibuatnya.

“Yang pasti, sehat dan anak-anak saya juga sangat suka. Enggak harus ke tukang sayur dulu atau ke pasar untuk nyari jamur,” urai anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) ini. Dia membeli seluruh jenis jamur tiram yang ditawarkan Growbox seharga total sekitar Rp500.000. Namun, favoritnya dan keluarga adalah jamur tiram pink dan jamur tiram kuning. “Rasanya lebih gurih dan ada teksturnya kenyal,” kata Ira.

Growbox adalah sebuah kotak berisi biji jamur tiram yang dalam 2-4 minggu dapat dipanen dan dikonsumsi. Satu growbox dapat bertahan selama empat bulan dan bisa panen 3-4 kali. Dia mengaku tidak sayang membelanjakan duitnya hingga ratusan ribu hanya untuk membeli jamur. Mengingat, satu buah Growbox dapat dipanen berkali-kali dan dapat dimakan.

Ada pula beberapa jenis jamur tiram yang dijual, di antaranya jamur tiram putih, jamur tiram pink , jamur tiram kuning, dan jamur tiram biru. Menurut Annisa Wibi selaku Marketing Director Growbox, dalam satu bulan sekitar 600-1.000 kotak Growbox laris manis terjual. Pembeli berasal dari kota-kota besar, antara lain Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekasi, Tangerang, Bali, Yogyakarta, Makassar, Medan, dan Padang.

Mereka umumnya wanita dengan rentang usia 25-39 tahun dan memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan lingkungan serta gaya hidup sehat. Selain untuk penggunaan pribadi, biasanya mereka membeli Growbox sebagai kado atau suvenir. Namun, Annisa mengaku belum mengekspor dalam jumlah besar, berhubung masih ada kendala dalam shelf life product .

“Kami juga masih melakukan riset untuk memperpanjang usia Growbox sebelum segel dibuka karena sebelum segel dibuka, Growbox hanya tahan sekitar satu setengah bulan. Lebih dari itu, kemungkinannya dua, antara media tanam menjadi busuk gara-gara terlalu panas karena tidak ada udara yang masuk atau jamur malah tumbuh duluan menerobos plastik media tanam,” tutur Annisa.

Meski begitu, Growbox sudah sampai ke beberapa negara, seperti Singapura, Hong Kong, Inggris, Jerman, Islandia, Korea Selatan, Italia, bahkan Norwegia. Banyak di antara konsumen yang membawa Growbox ke negara-tersebut sebagai oleh-oleh dari Indonesia. Alhasil, Annisa dan tim justru kedatangan pesanan dari beberapa negara itu.

Jamur tiram produksi Growbox aman untuk langsung dimakan. Namun, tentu lebih enak jika dimasak dahulu. Bukan hanya untuk dikonsumsi, pembeli juga bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari masing-masing jamur. Ya, jamur memang dikenal sebagai superfood .

Sebut saja jamur tiram kuning yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi dan menghambat pertumbuhan tumor. Tak berlebihan kiranya jika disebut makanan masa depan, setujukah Anda?

Sri noviarni
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8646 seconds (0.1#10.140)