Kenali Makanan Organik

Minggu, 05 April 2015 - 09:32 WIB
Kenali Makanan Organik
Kenali Makanan Organik
A A A
Jika kita berbelanja ke supermarket, sering kali melihat makanan yang berlabel organik dan nonorganik. Mungkin masih banyak di antara kita yang bingung, apa perbedaan antara makanan yang organik dan nonorganik, lebih sehat manakah.

Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita telusuri bersama. Bahan pangan organik adalah bahan pangan yang diproduksi dengan menggunakan metode pertanian organik, yang membatasi input sintetik modern seperti pestisida sintetik dan pupuk kimia. Penggunaan pestisida organik seperti toksin Bacillus thuringiensis masih digunakan. Bahan pangan organik juga tidak diproses menggunakan iradiasi, pelarut industri, atau bahan tambahan kimiawi.

Gerakan pertanian organik muncul pada tahun 1940-an. Hal itu menanggapi industrialisasi pertanian yang kini disebut dengan revolusi hijau. Kini berbagai negara di dunia menerapkan kebijakan pangan seperti pelabelan sertifikasi organik agar suatu bahan pangan dapat dijual ke konsumen sebagai “bahan pangan organik”.

Dengan regulasi ini, bahan pangan organik harus diproduksi dengan cara yang sesuai dengan standar organik yang diterapkan pemerintah suatu negara dan organisasi internasional. Berbagai bukti memberikan hasil yang beragam mengenai pembuktian apakah bahan pangan organik lebih aman dibandingkan bahan pangan konvensional maupun lebih baik dari segi rasa.

Pada awalnya, pertanian adalah berbasis organik. Bahan kimia yang digunakan pada rantai produksi pangan mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20. Gerakan pertanian organik muncul pada tahun 1940-an menanggapi industrialisasi pertanian. Walter James Baron ke-4 Nortbourne menggunakan istilah pertanian organik di dalam bukunya yang berjudul Look to the Land (1940), yang berasal dari konsep pertanian organik miliknya yang menjelaskan pendekatan holistik dan seimbang secara ekologis pada pertanian.

Hal itu kontras dengan istilah yang ia sebut sebagai pertanian kimiawi yang bergantung pada “kesuburan yang diimpor” dan tidak mampu berdiri sendiri. Hal ini berbeda dengan penggunaan istilah “organik” di dalam sains yang mengacu pada sekumpulan molekul yang mengandung karbon. Molekul dari kelompok senyawa organik tersebut berada pada semua hal yang dapat dimakan, namun berbagai senyawa pestisida sintetik juga merupakan senyawa kimia organik.

Perbedaan utama antara makanan organik dan makanan nonorganik dari segi nutrisi adalah makanan organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak dan lebih penting untuk tubuh, terutama pada mineral dan vitamin, serta antioksidan. Sementara, makanan nonorganik memiliki kandungan yang tidak begitu banyak dari makanan organik.

Dari segi bahan kimia, seperti pestisida, pupuk kimia, dan suntikan hormon tidak ada pada makanan organik karena menggunakan bahan alami. Karena itu lebih aman dikonsumsi dan tidak meninggalkan racun dalam tubuh. Adapun makanan nonorganik mengandung bahan-bahan kimia yang dapat merangsang sel-sel kanker dalam tubuh sehingga meninggalkan racun dalam tubuh.

Tanaman organik tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, khususnya tanah. Itu karena semua yang digunakan alami, baik dari pupuk, proses, dan lainlainnya. Berbeda dengan nonorganik yang menimbulkan pencemaran di lingkungan, seperti erosi tanah dan iradiasi yang akibatnya akan mencemari tanah dan bahan makanan, serta dapat menyebabkan keracunan makanan lebih tinggi.

Tanaman organik jauh lebih mahal karena biaya untuk prosesnya membutuhkan biaya yang lebih mahal daripada nonorganik. Itu karena tanaman organik memiliki kemungkinan untuk gagal panen lebih besar, sedangkan tanaman nonorganik biaya lebih murah karena kemungkinan gagal kecil namun juga memiliki biaya-biaya tambahan seperti pajak.

Dari segi bentuk, tanaman organik tidak beda jauh dari bentuk nonorganik untuk warna dan rasanya, tetapi untuk ukuran terkadang berbeda. Sebagian besar tanaman organik tersedia tetapi dalam jumlah yang tidak banyak, bahkan terkadang harus mengimpor dari luar negeri. Untuk tanaman nonorganik lebih banyak tersedia karena banyaknya yang menanam serta risiko untuk gagal panen.

Dari jumlah konsumen, makanan organik memiliki tidak banyak konsumen karena jumlah dan harga yang lebih mahal, sedangkan untuk nonorganik lebih banyak karena lebih tersedia serta harga yang terjangkau. Adapun kelebihan dari makanan organik adalah lebih sedikit mengandung pestisida. Pestisida adalah bahan kimia seperti fungisida, herbisida, dan insektisida.

Bahan kimia ini banyak digunakan dalam pertanian konvensional, dan residu akan tetap menempel pada makanan yang kita makan. Sisa pestisida ini bahkan tidak bisa dihilangkan dengan proses mencuci karena bisa terserap oleh akar dan mengendap di dalam tumbuhan. Residu pestisida ini merupakan neurotoksin yang meracuni saraf. Karena terbebas dari bahan kimia, tanaman pangan organik pasti lebih sehat dalam jangka panjang.

Makanan organik biasanya lebih segar dan lebih lezat saat dimakan. Makanan yang dibudidayakan secara alami ini juga bisa bertahan lebih lama sehingga sekaligus meminimalisasi penggunaan bahan pengawet. Selain rasanya yang lebih lezat, makanan organik menurut penelitian juga lebih tinggi jumlah nutrisinya.

Sebuah studi yang dilaporkan Organic.org menunjukkan bahwa buahbuahan dan sayuran organik mengandung 27% lebih banyak vitamin C, 21,1% lebih banyak zat besi, 29,3% lebih banyak magnesium, 13,6% lebih banyak fosfor, dan 18% lebih banyak polyphenol . Para peneliti telah menemukan bahwa asam salisilat rata-rata lebih banyak 600% di dalam sup organik, dan sup wortel organik mengandung 1.040 nanogram salisilat jika dibandingkan dengan sup wortel nonorganik yang hanya 20 nanogram.

Daging organik juga sedikit mengandung lemak jenuh, dan yang lebih banyak adalah lemak sehat. Memiliki antioksidan 50% lebih banyak Menurut sebuah penelitian yang dibiayai oleh Uni Eropa, buah dan sayuran organik memiliki 50% lebih banyak antioksidan, yang dipercaya para ahli dapat menurunkan risiko penyakit kanker dan jantung. Makanan organik juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral seperti besi dan zinc.

Saat ini sebagian besar buah dan sayuran dimodifikasi agar terlihat bagus dan awet. Stroberi di supermarket mungkin saja terlihat segar, tetapi stroberi tidak ada rasanya. Bagaimanapun buah organik yang segar memiliki rasa yang sangat enak. Lebih aman untuk bayi dan anak. Kelebihan utama dari makanan organik paling dirasakan oleh bayi.

Rata-rata bayi lahir dengan 200 zat yang mengandung toksin dan karsinogen dalam tubuhnya. Pada saat mencapai umur 2 tahun sebagian besar kadar toksin mencapai batas yang mematikan. Dengan memberi makan anak dengan makanan organik, tentu akan menurunkan jumlah karsinogen dalam darahnya hingga hanya 1/6 bagian dibandingkan jika memberi mereka makanan nonorganik.

Dengan begitu dapat menurunkan kemungkinan terserang bermacammacam penyakit secara signifikan. Radiasi. Apakah pernah merasa heran mengapa di supermarket, buah dan sayuran organik lebih cepat busuk atau layu? Alasannya karena sebagian besar makanan disinar (radiasi). Radiasi bertujuan membunuh bakteri dan dapat mengawetkan makanan, tetapi juga mengubah struktur molekul dan daya hidup makanan.

Beberapa metode radiasi menggunakan bahan radioaktif, yang lainnya menggunakan banyak energi elektron, atau sinar X. Saya tidak tahu pendapat Anda, tetapi saya lebih memilih agar makanan yang saya konsumsi murni dan tidak diradiasi. Jadi salah satu keuntungan makanan organik adalah masih memiliki daya hidup (life force ).

Biji organik yang masih mentah bisa tumbuh, tetapi biji yang sudah dimasak dan diradiasi tidak dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Itulah yang disebut sebagai daya hidup. Rekayasa genetika yang dirahasiakan. Toko makanan organik tidak menjual makanan hasil rekayasa genetika. Makanan hasil rekayasa genetika diindikasikan dapat menimbulkan alergi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Daging, ikan, dan ayam organik lebih menyehatkan. Peternakan organik tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, hormon pertumbuhan atau antibiotik. Pestisida pada peternakan nonorganik tidak hanya memengaruhi hewan yang memakannya. Pestisida menumpuk di dalam jaringan tubuh hewan tersebut (terutama di jaringan lemak).

Adapun salah satu kelebihan makanan organik, yakni peternakan organik memperlakukan binatang ternak dengan lebih baik. Mereka mengutamakan “kesejahteraan” binatangnya. Karena itu binatang ternak tersebut menjadi lebih sehat. Fakta berbicara bahwa makanan organik sangat baik untuk lingkungan.

SYLVANIA OKTYVANI USDOKO
Email: agnessylvania
@gmail.com
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0677 seconds (0.1#10.140)