Menjadi Pengusaha Lewat Womanprenenur Gallery
A
A
A
Womanprenenur Community (WPC) mendukung penuh anggotanya untuk menjadi wiraswastawan yang sukses.
Bekerja sama dengan IB Hasanah Card, WPC mendirikan lokasi penjualan hasil karya beberapa anggota terpilih yang diberi nama Womanpreneur Gallery. Irma Sustika selaku Founder WPC mengatakan pembukaan galeri ini sebuah program lanjutan yang dilakukan WPC setelah program Inspiring Womanprenenur Competition (IWPC) yang telah berjalan selama empat kali.
“Kami selalu mendapat pertanyaan apa program selanjutnya untuk peserta sebagai perluasan pasar peserta IWPC. Maka dari itu, kami membangun galeri ini sebagai sarana pemasaran bersama produk teman-teman yang memang sudah terlebih dulu mengikuti program IWPC,” jelas Irma saat diwawancarai KORAN SINDO pada pembukaan Womanprenenur Gallery bulan lalu. Adapun produk yang dijual di galeri tersebut saat ini hanya terdapat 30 merek yang lolos produksi.
Merek tersebut di antaranya berasal dari Jabodetabek, Bandung, Solo, Surabaya,Gresik, Lamongan dan Sidoarjo. Semuanya terpilih dari peserta IWPC pertama sampai ke-4, meskipun saat itu IWPC ke-4 sedang berjalan sampai pada tahap inkubator pertama. Irma menambahkan bahwa pembangunan galeri ini menjadi sebuah langkah para anggota untuk perluasan pasar karena selama ini banyak pelaku usaha yang belum mempunyai tempat karena keterbatasan dana.
“Kami harap adanya galeri bersama ini bisa meningkatkan rasa percaya diri bagi mereka dan juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menemukan produk-produk yang berkualitas,” ujarnya. Produk yang dijual di antaranya pakaian, sepatu, tas, aksesori buatan tangan, makanan dan alat tata rias. Salah satu contoh produk yang dijual di galeri tersebut adalah camilan dengan merek Tintin Chips. Produk karya Rina Trisnawati ini berbahan dasar terigu, telur, dan mentega dan dapat dipilih dalam 4 varian rasa, yakni green tea, ubi ungu, original, dan dark chocolate.
Pemilik Tintin Chips yang akrab disapa Teh Rina ini merupakan salah satu peserta yang sedang mengikuti inkubator IWPC ke-4. Dirinya bergabung dengan IWPC karena senang berbisnis kecil-kecilan. Meski baru memasuki inkubator pertama, Teh Rina telah membuktikan keseriusan dalam berbisnis, sehingga produknya saat ini bisa dibeli di Womanprenenur Gallery. “Sejujurnya Tintin Chips ini baru mulai produksi pada Lebaran tahun 2014, saya jual ke saudara dan teman saja. Namun saat ini hampir setiap hari saya sudah memulai memproduksi karena pemesanan yang mulai meningkat,” kata Rina yang mengembangkan bisnisnya di Bandung.
Selain Tintin Chips, masih banyak produk lain yang berkualitas dan unik, di antaranya Mixmax salah satu merek sepatu, Leny Riana Production merek yang menjual produk hijab dan batik, Kriya and Me yang menjual aksesori buatan tangan seperti scrap book dan felt pouch, dan masih banyak lagi produk yang bisa didapatkan di galeri yang berlokasi di Plaza Blok M Lt. 4 ini.
Balqis eghnia
Bekerja sama dengan IB Hasanah Card, WPC mendirikan lokasi penjualan hasil karya beberapa anggota terpilih yang diberi nama Womanpreneur Gallery. Irma Sustika selaku Founder WPC mengatakan pembukaan galeri ini sebuah program lanjutan yang dilakukan WPC setelah program Inspiring Womanprenenur Competition (IWPC) yang telah berjalan selama empat kali.
“Kami selalu mendapat pertanyaan apa program selanjutnya untuk peserta sebagai perluasan pasar peserta IWPC. Maka dari itu, kami membangun galeri ini sebagai sarana pemasaran bersama produk teman-teman yang memang sudah terlebih dulu mengikuti program IWPC,” jelas Irma saat diwawancarai KORAN SINDO pada pembukaan Womanprenenur Gallery bulan lalu. Adapun produk yang dijual di galeri tersebut saat ini hanya terdapat 30 merek yang lolos produksi.
Merek tersebut di antaranya berasal dari Jabodetabek, Bandung, Solo, Surabaya,Gresik, Lamongan dan Sidoarjo. Semuanya terpilih dari peserta IWPC pertama sampai ke-4, meskipun saat itu IWPC ke-4 sedang berjalan sampai pada tahap inkubator pertama. Irma menambahkan bahwa pembangunan galeri ini menjadi sebuah langkah para anggota untuk perluasan pasar karena selama ini banyak pelaku usaha yang belum mempunyai tempat karena keterbatasan dana.
“Kami harap adanya galeri bersama ini bisa meningkatkan rasa percaya diri bagi mereka dan juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menemukan produk-produk yang berkualitas,” ujarnya. Produk yang dijual di antaranya pakaian, sepatu, tas, aksesori buatan tangan, makanan dan alat tata rias. Salah satu contoh produk yang dijual di galeri tersebut adalah camilan dengan merek Tintin Chips. Produk karya Rina Trisnawati ini berbahan dasar terigu, telur, dan mentega dan dapat dipilih dalam 4 varian rasa, yakni green tea, ubi ungu, original, dan dark chocolate.
Pemilik Tintin Chips yang akrab disapa Teh Rina ini merupakan salah satu peserta yang sedang mengikuti inkubator IWPC ke-4. Dirinya bergabung dengan IWPC karena senang berbisnis kecil-kecilan. Meski baru memasuki inkubator pertama, Teh Rina telah membuktikan keseriusan dalam berbisnis, sehingga produknya saat ini bisa dibeli di Womanprenenur Gallery. “Sejujurnya Tintin Chips ini baru mulai produksi pada Lebaran tahun 2014, saya jual ke saudara dan teman saja. Namun saat ini hampir setiap hari saya sudah memulai memproduksi karena pemesanan yang mulai meningkat,” kata Rina yang mengembangkan bisnisnya di Bandung.
Selain Tintin Chips, masih banyak produk lain yang berkualitas dan unik, di antaranya Mixmax salah satu merek sepatu, Leny Riana Production merek yang menjual produk hijab dan batik, Kriya and Me yang menjual aksesori buatan tangan seperti scrap book dan felt pouch, dan masih banyak lagi produk yang bisa didapatkan di galeri yang berlokasi di Plaza Blok M Lt. 4 ini.
Balqis eghnia
(ars)