Bahaya Konsumsi Parasetamol Berlebih

Senin, 06 April 2015 - 10:32 WIB
Bahaya Konsumsi Parasetamol Berlebih
Bahaya Konsumsi Parasetamol Berlebih
A A A
PARASETAMOL adalah sejenis obat yang dikenal sebagai pereda rasa sakit. Obat ini biasanya dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah, seperti untuk menurunkan demam dan meredakan rasa sakit kepala.

Seseorang hanya dianjurkan untuk mengonsumsi parasetamol sebanyak 500 mg hingga 1 gram tiap 4–6 jam sekali. Karena obat ini sangat mudah dijangkau oleh masyarakat, tak heran jika parasetamol digemari para konsumen. Jenis obat ini bisa dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup. Terdapat banyak merek parasetamol yang beredar di pasaran.

Namun, mengonsumsi parasetamol secara berkepanjangan sangat tidak dianjurkan bagi kesehatan. Konsumsi parasetamol ternyata dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, bahkan kematian dini. Daily Mailmelansir sebuah hasil penelitian yang menyebutkan, pasien yang diberikan parasetamol dengan dosis tinggi dapat meningkatkan 63% risiko kematian dini.

Sementara risiko terkena serangan jantung dan stroke meningkat hingga 68% dan risiko gangguan pencernaan meningkat hingga 50%. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Inggris, parasetamol dapat menyebabkan penyakit karena adanya pencegahan produksi enzim dalam tubuh yang disebut dengan COX-2.

Enzim tersebut hanya terbentuk pada saat terjadi peradangan atau cedera, yang menghasilkan prostaglandin yang menjadi pereda nyeri atau radang. Ilmuwan asal Leeds Institute of Rheumatic and Musculoskeletal Medicine telah mengamati delapan penelitian yang terdapat informasi terkait pasien yang mengonsumsi parasetamol setiap hari selama kurang lebih 14 tahun untuk meredakan arthritis dan nyeri punggung.

Selain itu, mereka juga mengamati pasien yang jarang atau bahkan tidak pernah mengonsumsi parasetamol. Philip Conaghan yang memimpin penelitian ini mengungkapkan, sebagian besar pasien yang jarang mengonsumsi parasetamol hanya berisiko sangat kecil terhadap penyakit tersebut.

Sementara orang yang mengonsumsi parasetamol dalam jangka panjang memiliki risiko yang lebih besar yang bahkan menyebabkan kematian dini. “Saya sedikit khawatir terhadap pemberian dosis tinggi dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan efek samping yang cukup berbahaya,” ujar Philip Conaghan.

Dia menambahkan, pasien yang diberikan resep obat dalam jangka waktu yang panjang sebagai pereda arthritis atau nyeri sendi dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter terkait penanganan alternatif lain, dengan berolahraga misalnya.

Secara statistik, satu dari enam pria dan satu dari sepuluh wanita mati akibat serangan jantung, stroke, dan berbagai komplikasi penyakit pada hati. Meskipun begitu, Profesor Nick Bateman, spesialis dalam toksikologi klinis di University of Edinburgh mengatakan, berdasarkan penelitian, risiko tersebut masih terbilang kecil.

Parasetamol masih menjadi analgesik paling aman dan hasil penelitian ini tidak akan membuat orang benar-benar berhenti untuk mengonsumsinya.

Larissa huda
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6131 seconds (0.1#10.140)