Main Film Lebih Sulit daripada Nyanyi
A
A
A
Personel grup JKT 48 Nabilah Ratna Ayu Azalia atau yang biasa disapa Nabilah “JKT48” kembali menjajal kemampuannya di dunia seni peran dengan bermain film Wewe.
Perempuan yang sukses membintangi film Viva JKT 48 bersama personel lain ini dipercaya menjadi peran utama. “Aku makin ketagihan main film meski (main film) sulit dibandingkan bernyanyi karena harus memerankan bukan karakter aku sendiri. Kan di film pertama di Viva JKT48, aku jadi diriku sendiri, jadinya beda sama film Wewe ,” ujarnya.
Keterlibatannya di film horor ini didasari keinginan untuk menambah pengalaman dan jam terbangnya sebagai aktris yang berakting di depan kamera. Dia juga ingin mencoba berbagai macam genre film. Tidak saja drama atau horor, juga laga. Namun, Nabilah mengaku memerankan karakter orang lain lebih sulit ketimbang menyanyi. Di film arahan Rizal Mantavani ini, dia kesulitan untuk mengeluarkan ekspresi takut, terutama saat melihat wewe gombel.
“Ketika bertemu dengan wewenya itu susah karena aku enggak pernah lihat sosok itu dan aku disuruh takut. Itu susah banget,” kata penyuka makanan khas Jepang ini. Penyanyi yang beradu akting dengan Agus Kuncoro dan Inong Ayu ini kemudian banyak berlatih dan berdiskusi dengan lawan mainnya. Hasilnya cukup memuaskan. Dia pun berharap filmnya disukai banyak orang.
Soal langkahnya menekuni seni peran, Nabilah mengaku tidak serta-merta dilakukan begitu saja secara sendirian. Perempuan kelahiran Jakarta, 11 November 1999, ini lebih dulu mendiskusikannya dengan manajemen JKT48. Dua kesibukannya menekuni dunia akting dan tarik suara ini membuat Nabilah harus pandai membagi waktu. Pekerjaan yang diambilnya juga harus gugur jika bersinggungan dengan kegiatan pendidikan.
Nabilah berusaha tetap fokus dan memprioritaskan di bidang akademis. Terlebih perempuan yang masih duduk di bangku SMP ini tengah bersiap mengikuti ujian nasional (UN) pada 4-6 Mei 2015 mendatang.
Thomasmanggalla
Perempuan yang sukses membintangi film Viva JKT 48 bersama personel lain ini dipercaya menjadi peran utama. “Aku makin ketagihan main film meski (main film) sulit dibandingkan bernyanyi karena harus memerankan bukan karakter aku sendiri. Kan di film pertama di Viva JKT48, aku jadi diriku sendiri, jadinya beda sama film Wewe ,” ujarnya.
Keterlibatannya di film horor ini didasari keinginan untuk menambah pengalaman dan jam terbangnya sebagai aktris yang berakting di depan kamera. Dia juga ingin mencoba berbagai macam genre film. Tidak saja drama atau horor, juga laga. Namun, Nabilah mengaku memerankan karakter orang lain lebih sulit ketimbang menyanyi. Di film arahan Rizal Mantavani ini, dia kesulitan untuk mengeluarkan ekspresi takut, terutama saat melihat wewe gombel.
“Ketika bertemu dengan wewenya itu susah karena aku enggak pernah lihat sosok itu dan aku disuruh takut. Itu susah banget,” kata penyuka makanan khas Jepang ini. Penyanyi yang beradu akting dengan Agus Kuncoro dan Inong Ayu ini kemudian banyak berlatih dan berdiskusi dengan lawan mainnya. Hasilnya cukup memuaskan. Dia pun berharap filmnya disukai banyak orang.
Soal langkahnya menekuni seni peran, Nabilah mengaku tidak serta-merta dilakukan begitu saja secara sendirian. Perempuan kelahiran Jakarta, 11 November 1999, ini lebih dulu mendiskusikannya dengan manajemen JKT48. Dua kesibukannya menekuni dunia akting dan tarik suara ini membuat Nabilah harus pandai membagi waktu. Pekerjaan yang diambilnya juga harus gugur jika bersinggungan dengan kegiatan pendidikan.
Nabilah berusaha tetap fokus dan memprioritaskan di bidang akademis. Terlebih perempuan yang masih duduk di bangku SMP ini tengah bersiap mengikuti ujian nasional (UN) pada 4-6 Mei 2015 mendatang.
Thomasmanggalla
(bbg)