Musik Itu Tanpa Batas
A
A
A
GITARIS kelas dunia, Ron ”Bumblefoot” Thal, menyempatkan diri mengunjungi Indonesia untuk berbagi ilmu kepada gitaris-gitaris Tanah Air dalam coaching clinic bertajuk ”School of Rock: Learn Guitar with Ron ‘Bumblefoot’ Thal”.
Ditemui di @america, Pacific Place, Ron ” Bumblefoot” Thal terlihat begitu menikmati permainan gitarnya. Jarijarinya dengan cepat memetik dawai gitar. Berbagai irama keluar dari gitar yang begitu rapat menempel badannya.
Pada kunjungannya ini, Ron langsung menggebrak dengan membawakan 2 lagu ciptaannya. Semenit dua menit asyik memainkan gitar, tiba-tiba saja fokus pikirannya terpecah. Dia sadar banyak pasang mata menelanjangi dirinya. Para pemilik mata tersebut sama sekali tidak bersuara. Mereka sangat tenang dan hanya membiarkan mata mereka bekerja mengamati permainan gitar Ron. Saking seriusnya, fokus mantan gitaris Guns ‘N Roses tersebut buyar.
”Ya Tuhan, kalian tenang sekali, tenang yang mengganggu, tenang yang terlalu tenang,” bisik Ron bercanda. ”Ayo, silakan bertanya, keluarkan semua (pertanyaan) yang kau punya, jangan malu-malu,” sebut Ron mencairkan suasana. Sadar tengah disindir, ratusan penonton yang memadati ruangan tersebut serempak tertawa. Sosok Ron yang membumi dan jenaka itu ternyata begitu menghormati orang-orang yang ingin mencari ilmu kepada dirinya.
Sosok pria dengan janggut dikepang ini memang terlihat seperti komedian, dia lebih banyak melemparkan candaan dibandingkan memamerkan kemampuannya bermain gitar. Pembawaan Ron yang sangat santai inilah yang membuat pengunjung yang awalnya kaku mulai berani bercengkerama lebih akrab lagi. Sebagai gitaris, nama Ron sangat spesial bagi publik Indonesia. Saat Guns N’ Roses tampil di Jakarta, Ron memainkan lagu nasional Indonesia Raya dengan gitar. Sejak itulah publik sangat mengapresiasi gitaris kelahiran New York tersebut.
Sejatinya, di dunia musik dan gitar khususnya, Ron memiliki reputasi tinggi. Dia dikenal dengan teknik permainannya yang unik. Bisa dibilang permainan gitar yang ”menggelitik”, namun dalam artian positif. Salah satunya aksi double-neck gitar. Lagu-lagu yang dibuat juga tidak biasa, berbeda dengan solo gitaris metal pada umumnya yang mengedepankan speed dan skill yang ditampilkan.
Keunikan inilah yang membuat seorang penonton mencoba mengonfirmasi kabar bahwa Ron bisa menebak setiap nada gitar yang orang lain mainkan. ”Jadi, waktu itu ada seorang manajer rekaman meneleponku dan itu telepon three-ways , sementara manajer mendengarkan, di sisi lain ada gitaris yang memainkan gitar,” katanya. Ron mengaku bisa menebak setiap posisi jari dan nada yang gitaris tadi mainkan. ”Bukan hanya notnya, juga senar yang dia (gitaris) pilih,” imbuh Ron.
Kepiawaian Ron dalam dunia musik memang sudah tidak perlu dipertanyakan. Selain seorang gitaris, Ron merupakan seorang produser, musisi, dan seorang pencipta lagu yang sangat terkenal di Amerika. Selain menelurkan banyak album, dia juga telah berkolaborasi dengan banyak musisi berbagai genre. Menanggapi hal ini, Ron mengaku tidak pernah mengotak-ngotakkan jenis musik apa pun.
”Dalam hal musik, tidak ada yang namanya batas,” ujar Ron. Prinsip itulah yang membuat dia tidak pernah berdiam diri. Ron terus mengeksplorasi kemampuannya bermain gitar dengan terus berkarya. ”Ya jadi banyak hal yang aku lakukan. Sangatlah penting untuk terus kreatif,” bebernya. Sebagai pelaku industri musik, Ron turut merasakan perubahan besar dalam hidupnya, seperti dengan kemunculan Wi- Fi dan juga Napster.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya teknologi itu bisa menjadi sebuah cara baru dalam menyebarkan sebuah musik secara gratis sehingga tidak harus merugikan banyak pihak. ”Mereka bisa menaruh iklan atau sponsor, mereka memiliki waktu yang sangat banyak untuk mencari jalan keluarnya,” katanya.
Kolaborasi Musisi Lokal
Pada kesempatan sama, Ron juga berkolaborasi dengan dua gitaris andal Indonesia, Dewa Budjana dan Tohpati. Acara kolaborasi tiga gitaris ini dibuka dengan penampilan Dewa Budjana dan Tohpati sebagai penampil pertama. Mereka berdua membawakan lagu hit berjudul Mahabarata , Kromatik Lagi , dan Layang-Layang .
Setiap solo gitar yang mereka lakukan selalu diakhiri dengan riuh tepuk tangan penonton. Tiba giliran Ron menghibur penonton. Pada awalnya Ron membawakan lagu populer miliknya, namun kurang maksimal karena Ron hanya tampil sendirian, tidak ada iringan instrumen lain. Menyadari penonton sedikit bosan, Ron tidak kehabisan ide.
Dia secara spontan menggabungkan aransemen dan lirik dari tiap dua lagu yang dipilih secara random oleh penonton. Mulai lagu Iron Man oleh Iron Maiden dan lagu Little Wing oleh Jimmy Hendrix, sampai Fly Me to the Moon oleh Bart Howard dengan Breaking the Law oleh Judas Priest. Penonton pun berdecak kagum. Mungkin ini cara Ron menyatakan bahwa kreativitas adalah hal penting yang harus dimiliki semua musisi.
Fatturahman hakim
Ditemui di @america, Pacific Place, Ron ” Bumblefoot” Thal terlihat begitu menikmati permainan gitarnya. Jarijarinya dengan cepat memetik dawai gitar. Berbagai irama keluar dari gitar yang begitu rapat menempel badannya.
Pada kunjungannya ini, Ron langsung menggebrak dengan membawakan 2 lagu ciptaannya. Semenit dua menit asyik memainkan gitar, tiba-tiba saja fokus pikirannya terpecah. Dia sadar banyak pasang mata menelanjangi dirinya. Para pemilik mata tersebut sama sekali tidak bersuara. Mereka sangat tenang dan hanya membiarkan mata mereka bekerja mengamati permainan gitar Ron. Saking seriusnya, fokus mantan gitaris Guns ‘N Roses tersebut buyar.
”Ya Tuhan, kalian tenang sekali, tenang yang mengganggu, tenang yang terlalu tenang,” bisik Ron bercanda. ”Ayo, silakan bertanya, keluarkan semua (pertanyaan) yang kau punya, jangan malu-malu,” sebut Ron mencairkan suasana. Sadar tengah disindir, ratusan penonton yang memadati ruangan tersebut serempak tertawa. Sosok Ron yang membumi dan jenaka itu ternyata begitu menghormati orang-orang yang ingin mencari ilmu kepada dirinya.
Sosok pria dengan janggut dikepang ini memang terlihat seperti komedian, dia lebih banyak melemparkan candaan dibandingkan memamerkan kemampuannya bermain gitar. Pembawaan Ron yang sangat santai inilah yang membuat pengunjung yang awalnya kaku mulai berani bercengkerama lebih akrab lagi. Sebagai gitaris, nama Ron sangat spesial bagi publik Indonesia. Saat Guns N’ Roses tampil di Jakarta, Ron memainkan lagu nasional Indonesia Raya dengan gitar. Sejak itulah publik sangat mengapresiasi gitaris kelahiran New York tersebut.
Sejatinya, di dunia musik dan gitar khususnya, Ron memiliki reputasi tinggi. Dia dikenal dengan teknik permainannya yang unik. Bisa dibilang permainan gitar yang ”menggelitik”, namun dalam artian positif. Salah satunya aksi double-neck gitar. Lagu-lagu yang dibuat juga tidak biasa, berbeda dengan solo gitaris metal pada umumnya yang mengedepankan speed dan skill yang ditampilkan.
Keunikan inilah yang membuat seorang penonton mencoba mengonfirmasi kabar bahwa Ron bisa menebak setiap nada gitar yang orang lain mainkan. ”Jadi, waktu itu ada seorang manajer rekaman meneleponku dan itu telepon three-ways , sementara manajer mendengarkan, di sisi lain ada gitaris yang memainkan gitar,” katanya. Ron mengaku bisa menebak setiap posisi jari dan nada yang gitaris tadi mainkan. ”Bukan hanya notnya, juga senar yang dia (gitaris) pilih,” imbuh Ron.
Kepiawaian Ron dalam dunia musik memang sudah tidak perlu dipertanyakan. Selain seorang gitaris, Ron merupakan seorang produser, musisi, dan seorang pencipta lagu yang sangat terkenal di Amerika. Selain menelurkan banyak album, dia juga telah berkolaborasi dengan banyak musisi berbagai genre. Menanggapi hal ini, Ron mengaku tidak pernah mengotak-ngotakkan jenis musik apa pun.
”Dalam hal musik, tidak ada yang namanya batas,” ujar Ron. Prinsip itulah yang membuat dia tidak pernah berdiam diri. Ron terus mengeksplorasi kemampuannya bermain gitar dengan terus berkarya. ”Ya jadi banyak hal yang aku lakukan. Sangatlah penting untuk terus kreatif,” bebernya. Sebagai pelaku industri musik, Ron turut merasakan perubahan besar dalam hidupnya, seperti dengan kemunculan Wi- Fi dan juga Napster.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya teknologi itu bisa menjadi sebuah cara baru dalam menyebarkan sebuah musik secara gratis sehingga tidak harus merugikan banyak pihak. ”Mereka bisa menaruh iklan atau sponsor, mereka memiliki waktu yang sangat banyak untuk mencari jalan keluarnya,” katanya.
Kolaborasi Musisi Lokal
Pada kesempatan sama, Ron juga berkolaborasi dengan dua gitaris andal Indonesia, Dewa Budjana dan Tohpati. Acara kolaborasi tiga gitaris ini dibuka dengan penampilan Dewa Budjana dan Tohpati sebagai penampil pertama. Mereka berdua membawakan lagu hit berjudul Mahabarata , Kromatik Lagi , dan Layang-Layang .
Setiap solo gitar yang mereka lakukan selalu diakhiri dengan riuh tepuk tangan penonton. Tiba giliran Ron menghibur penonton. Pada awalnya Ron membawakan lagu populer miliknya, namun kurang maksimal karena Ron hanya tampil sendirian, tidak ada iringan instrumen lain. Menyadari penonton sedikit bosan, Ron tidak kehabisan ide.
Dia secara spontan menggabungkan aransemen dan lirik dari tiap dua lagu yang dipilih secara random oleh penonton. Mulai lagu Iron Man oleh Iron Maiden dan lagu Little Wing oleh Jimmy Hendrix, sampai Fly Me to the Moon oleh Bart Howard dengan Breaking the Law oleh Judas Priest. Penonton pun berdecak kagum. Mungkin ini cara Ron menyatakan bahwa kreativitas adalah hal penting yang harus dimiliki semua musisi.
Fatturahman hakim
(ars)