Hamil Terkena Diabetes, Sebabkan Bayi Autisme
A
A
A
CALIFORNIA - Ibu hamil yang terkena diabetes dalam 26 minggu pertama kehamilannya, dikabarkan dapat berdampak pada sang bayi. Bayi akan memiliki risiko yang tinggi untuk memiliki kelainan spektrum autisme.
Dilansir dari VOA, kelainan ini, disebut ASD, kelainan perkembangan di mana otak tidak berfungsi secara normal. ASD tidak hilang, dan mereka yang memilikinya akan menghadapi kesulitan berkomunikasi, berinteraksi dan mengontrol perilakunya.
"Perkembangan otak janin terjadi pada trimester pertama dan kedua. Itu adalah periode waktu ketika otak rentan gangguan, jadi kadar gula darah yang naik merupakan gangguan untuk janin," Salah satu penulis studi ASD yang dilakukan Kaiser Permanente Southern California, Dr. Edward Curry.
Dr. Curry mengatakan, betapa kritisnya perawatan awal kehamilan. "Para ibu sebaiknya tidak hanya datang untuk memeriksa diabetes tapi juga untuk mendapatkan vitamin kehamilan, hal-hal yang dapat berakibat positif pada perkembangan janin," ujar Dr. Curry.
Penyebab kelainan spektrum autisme ini tidak diketahui sampai saat ini. Namun, para peneliti menemukan faktor-faktor yang meningkatkan risikonya seperti, lahir terlalu cepat, terlalu kecil, lahir dari orangtua berumur, memiliki saudara dengan autisme, terpapar obat tertentu atau logam berat saat hamil.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu dari 160 anak memiliki kelainan spektrum autisme. Namun sayangnya, tidak ada obat bagi ASD.
Dilansir dari VOA, kelainan ini, disebut ASD, kelainan perkembangan di mana otak tidak berfungsi secara normal. ASD tidak hilang, dan mereka yang memilikinya akan menghadapi kesulitan berkomunikasi, berinteraksi dan mengontrol perilakunya.
"Perkembangan otak janin terjadi pada trimester pertama dan kedua. Itu adalah periode waktu ketika otak rentan gangguan, jadi kadar gula darah yang naik merupakan gangguan untuk janin," Salah satu penulis studi ASD yang dilakukan Kaiser Permanente Southern California, Dr. Edward Curry.
Dr. Curry mengatakan, betapa kritisnya perawatan awal kehamilan. "Para ibu sebaiknya tidak hanya datang untuk memeriksa diabetes tapi juga untuk mendapatkan vitamin kehamilan, hal-hal yang dapat berakibat positif pada perkembangan janin," ujar Dr. Curry.
Penyebab kelainan spektrum autisme ini tidak diketahui sampai saat ini. Namun, para peneliti menemukan faktor-faktor yang meningkatkan risikonya seperti, lahir terlalu cepat, terlalu kecil, lahir dari orangtua berumur, memiliki saudara dengan autisme, terpapar obat tertentu atau logam berat saat hamil.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu dari 160 anak memiliki kelainan spektrum autisme. Namun sayangnya, tidak ada obat bagi ASD.
(nfl)