Menginspirasi lewat Busana dan Parfum
A
A
A
Aktris Atiqah Hasiholan ingin menginspirasi sesama perempuan dengan tampil percaya diri, sekaligus meninggalkan kesan mendalam melalui balutan busana yang dikenakan, plus tutur kata dan perbuatan. Termasuk juga wewangian di tubuh.
Saat ini banyak perempuan yang ingin menginspirasi sesamanya, bukan hanya dalam urusan karier, juga persahabatan, sikap, cara berbicara, balutan busana yang dikenakan, hingga keharuman yang memunculkan aura positif,” ujar Atiqah, yang ditemui dalam acara gala premier film Bulan di Atas Kuburan di XXI Epicentrum, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam hubungannya dengan sesama itu, Atiqah selalu berusaha memberikan kenyamanan saat berbicara, lewat balutan busana, serta penggunaan parfum. “Aku selalu ingin memberikan kenyamanan kepada orang di sekitar, misalnya lewat cara berpakaian dan menggunakan aneka jenis parfum sebagai bentuk apresiasi mendalam terhadap mereka,” katanya.
Selain busana, Atiqah juga kerap menjadikan parfum sebagai alat untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan ketika berada di tempat umum. Berbicara mengenai parfum, sejak diberi parfum oleh ayahnya ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Atiqah sudah menjadikan produk wewangian tersebut sebagai benda yang harus dibawa ke mana pun.
Aktris yang membintangi film layar lebar 3 Nafas Likas ini bahkan suka menyediakan wewangian dengan merek yang sama untuk mengharumi rumah dan mobilnya. Atiqah mengaku termasuk sosok yang setia dengan satu merek parfum dan tidak suka berganti-ganti jenis wewangian. Mengenai aromanya, istri aktor Rio Dewanto ini lebih condong memilih floral fruity dengan keharuman yang lembut.
“Aku tipe yang setia dalam memilih parfum. Jadi, memilih satu jenis untuk kurun waktu yang cukup lama. Seperti yang aku kenakan saat ini, di mana sudah sekitar lima tahun aku memakainya dan tidak pernah berpaling,” ujar Atiqah. Salah satu alasan Atiqah selalu mengenakan satu jenis parfum dalam jangka waktu cukup lama adalah untuk meninggalkan ciri khas aroma pada dirinya.
Ditanya soal destinasi belanja favoritnya, Atiqah tanpa ragu menyebut nama Jepang. Ia mengaku, punya cerita seru saat menjalani syuting film La Tahzan di sana. Kesempatan kala itu tentu saja dimanfaatkan Atiqah untuk jalan-jalan plus berbelanja parfum serta sepatu favorit karena varian yang tersedia banyak dan harganya relatif lebih murah.
Menurut perempuan kelahiran 3 Januari 1982 ini, momen jalan-jalan dan berbelanja tersebut merupakan kesempatan langka yang bisa dilakukannya. Saat itu Atiqah bersama lawan mainnya, yakni Ario Bayu dan Joe Taslim, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan menghabiskan waktu dua pekan untuk berkeliling Jepang.
Thomasmanggalla
Saat ini banyak perempuan yang ingin menginspirasi sesamanya, bukan hanya dalam urusan karier, juga persahabatan, sikap, cara berbicara, balutan busana yang dikenakan, hingga keharuman yang memunculkan aura positif,” ujar Atiqah, yang ditemui dalam acara gala premier film Bulan di Atas Kuburan di XXI Epicentrum, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam hubungannya dengan sesama itu, Atiqah selalu berusaha memberikan kenyamanan saat berbicara, lewat balutan busana, serta penggunaan parfum. “Aku selalu ingin memberikan kenyamanan kepada orang di sekitar, misalnya lewat cara berpakaian dan menggunakan aneka jenis parfum sebagai bentuk apresiasi mendalam terhadap mereka,” katanya.
Selain busana, Atiqah juga kerap menjadikan parfum sebagai alat untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan ketika berada di tempat umum. Berbicara mengenai parfum, sejak diberi parfum oleh ayahnya ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Atiqah sudah menjadikan produk wewangian tersebut sebagai benda yang harus dibawa ke mana pun.
Aktris yang membintangi film layar lebar 3 Nafas Likas ini bahkan suka menyediakan wewangian dengan merek yang sama untuk mengharumi rumah dan mobilnya. Atiqah mengaku termasuk sosok yang setia dengan satu merek parfum dan tidak suka berganti-ganti jenis wewangian. Mengenai aromanya, istri aktor Rio Dewanto ini lebih condong memilih floral fruity dengan keharuman yang lembut.
“Aku tipe yang setia dalam memilih parfum. Jadi, memilih satu jenis untuk kurun waktu yang cukup lama. Seperti yang aku kenakan saat ini, di mana sudah sekitar lima tahun aku memakainya dan tidak pernah berpaling,” ujar Atiqah. Salah satu alasan Atiqah selalu mengenakan satu jenis parfum dalam jangka waktu cukup lama adalah untuk meninggalkan ciri khas aroma pada dirinya.
Ditanya soal destinasi belanja favoritnya, Atiqah tanpa ragu menyebut nama Jepang. Ia mengaku, punya cerita seru saat menjalani syuting film La Tahzan di sana. Kesempatan kala itu tentu saja dimanfaatkan Atiqah untuk jalan-jalan plus berbelanja parfum serta sepatu favorit karena varian yang tersedia banyak dan harganya relatif lebih murah.
Menurut perempuan kelahiran 3 Januari 1982 ini, momen jalan-jalan dan berbelanja tersebut merupakan kesempatan langka yang bisa dilakukannya. Saat itu Atiqah bersama lawan mainnya, yakni Ario Bayu dan Joe Taslim, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan menghabiskan waktu dua pekan untuk berkeliling Jepang.
Thomasmanggalla
(ars)