Eksistensi Kuliner Nusantara di KAA
A
A
A
Membahas tentang kuliner Indonesia, memang selalu tidak ada habisnya. Ditambah lagi, dengan adanya para delegasi beberapa negara di Konferensi Asia Afrika (KAA).
Selain mengadakan konferensi, pastinya para delegasi juga akan disuguhkan dengan jamuan makan yang disediakan dari pihak Indonesia. Apa saja makanan yang disediakan dan bagaimana pula tanggapan dari para delegasi? Kuliner Indonesia sangat beragam. Dengan keragaman itu, para tamu dijamu dengan menu Nusantara yang juga beragam.
Dilihat dari beberapa menu yang disajikan, seperti adanya nasi tumpeng. Sajian yang terdiri atas nasi kuning dan beberapa lauk yang beragam ini menunjukkan kepada delegasi bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat banyak dan beragam. Lalu, di Bandung, para delegasi dijamu dengan makanan khas Sunda. Dari beberapa sumber, terdapat nasi liwet, soto bandung, dan karedok.
Hotel-hotel yang dijadikan tempat menginap juga mempersiapkan makanan Nusantara sebagai jamuan makan para delegasi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta dan Bandung, sangat antusias untuk ikut memperkenalkan dan membawa kuliner Nusantara ke ranah internasional. Ada juga fakta unik di balik jamuan makan KAA ini.
Beras yang dipakai berasal dari beras lokal dan dipakai kurang lebih 300 kg untuk menjamu sekitar 600 tamu dari 86 negara. Ini juga menunjukkan bahwa petani lokal dan produk lokal mampu bersaing dengan produk asing. Hal menarik lainnya dari KAA ini adalah salah satu delegasi yang berasal dari Nigeria ternyata menyukai tahu gejrot.
Rasa asam, pedas, manis ternyata cocok di lidah delegasi asal Nigeria ini. Ajang KAA menjadi pembuktian bahwa Indonesia mampu untuk menguasai pasar global, baik secara ekonomi, budaya maupun kuliner. Indonesia mampu untuk membawa kuliner Nusantara ke mata dunia, tinggal bagaimana masyarakat dibantu dukungan pemerintah mempromosikan dan memperkenalkan kuliner Nusantara ke mata dunia bahwa kuliner Indonesia sangat banyak.
Dimulai dengan membuat iklan seunik mungkin dan disebarkan ke seluruh dunia untuk menggugah rasa penasaran dan akhirnya membawa keinginan para turis asing datang ke Indonesia. Dengan melihat betapa antusiasnya para delegasi terhadap kuliner Indonesia, ini menjadi bukti bahwa makanan Indonesia tidak kalah dengan makanan negara lain.
Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing di bidang kuliner. Dan semoga dengan adanya Konferensi Asia Afrika ini dapat menjadi jembatan bagi kuliner Indonesia untuk lebih mendunia lagi.
SYLVANIA OKTYVANI USDOKO
Email: agnessylvania
@gmail.com
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
Selain mengadakan konferensi, pastinya para delegasi juga akan disuguhkan dengan jamuan makan yang disediakan dari pihak Indonesia. Apa saja makanan yang disediakan dan bagaimana pula tanggapan dari para delegasi? Kuliner Indonesia sangat beragam. Dengan keragaman itu, para tamu dijamu dengan menu Nusantara yang juga beragam.
Dilihat dari beberapa menu yang disajikan, seperti adanya nasi tumpeng. Sajian yang terdiri atas nasi kuning dan beberapa lauk yang beragam ini menunjukkan kepada delegasi bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat banyak dan beragam. Lalu, di Bandung, para delegasi dijamu dengan makanan khas Sunda. Dari beberapa sumber, terdapat nasi liwet, soto bandung, dan karedok.
Hotel-hotel yang dijadikan tempat menginap juga mempersiapkan makanan Nusantara sebagai jamuan makan para delegasi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta dan Bandung, sangat antusias untuk ikut memperkenalkan dan membawa kuliner Nusantara ke ranah internasional. Ada juga fakta unik di balik jamuan makan KAA ini.
Beras yang dipakai berasal dari beras lokal dan dipakai kurang lebih 300 kg untuk menjamu sekitar 600 tamu dari 86 negara. Ini juga menunjukkan bahwa petani lokal dan produk lokal mampu bersaing dengan produk asing. Hal menarik lainnya dari KAA ini adalah salah satu delegasi yang berasal dari Nigeria ternyata menyukai tahu gejrot.
Rasa asam, pedas, manis ternyata cocok di lidah delegasi asal Nigeria ini. Ajang KAA menjadi pembuktian bahwa Indonesia mampu untuk menguasai pasar global, baik secara ekonomi, budaya maupun kuliner. Indonesia mampu untuk membawa kuliner Nusantara ke mata dunia, tinggal bagaimana masyarakat dibantu dukungan pemerintah mempromosikan dan memperkenalkan kuliner Nusantara ke mata dunia bahwa kuliner Indonesia sangat banyak.
Dimulai dengan membuat iklan seunik mungkin dan disebarkan ke seluruh dunia untuk menggugah rasa penasaran dan akhirnya membawa keinginan para turis asing datang ke Indonesia. Dengan melihat betapa antusiasnya para delegasi terhadap kuliner Indonesia, ini menjadi bukti bahwa makanan Indonesia tidak kalah dengan makanan negara lain.
Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing di bidang kuliner. Dan semoga dengan adanya Konferensi Asia Afrika ini dapat menjadi jembatan bagi kuliner Indonesia untuk lebih mendunia lagi.
SYLVANIA OKTYVANI USDOKO
Email: agnessylvania
@gmail.com
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(bbg)