Langkah Aman Peremajaan Kulit
A
A
A
BANYAKcara bisa dilakukan untuk menangkal penuaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan aman, metode peremajaan kulit sebaiknya disesuaikan kondisi kesehatan.
Perawatan kulitdengan skinrejuvenation (peremajaankulit) yang marak ditengah-tengah masyarakat saat ini harus dilakukan sesuai kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap individu. Konsepinidikenaldenganistilah tailor-made atau individualized therapy karena setiaporangmemilikikondisikesehatandan kebutuhan terapi yang berbeda. Dokter Heru Nugraha, SpKK dari Bamed Skin Care menjelaskan bahwa dengan bertambahnya usia, jaringan kolagen di bawah kulit akan berkurang dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, semakin tua seseorang, maka kulit akan mengalami perubahan, di antaranya kelainan pigmentasi atau bercak-bercak kecokelatan, kelainan pembuluh darah, dan kelenturan kulit berkurang. Untuk itulah, skin rejuvenation sangat diperlukan. “Skin rejuvenation mulai dikenal banyak orang dari iklan, sosial media, bahkan sampai ke pusat-pusat keramaian seperti pasar dan mal,” tutur dr Heru kepada KORAN SINDO .
Secara medis, dr Heru menjelaskan, skin rejuvenation merupakan suatu prosedur untuk mencegah, menghambat, atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia dan mengembalikan ke keadaan kulit saat usia masih muda. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. “Faktor intrinsik adalah faktor penuaan alami pada tubuh, sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari,” katanya.
Skin rejuvenation dapat dicapai melalui berbagai metode, di antaranya dengan termal atau panas yang menggunakan perangkat radio frekuensi (RF) untuk menginduksi efek termal pada kulit. Ada pula peremajaan kimiawi menggunakan krim perawatan wajah ataupun dengan chemical peeling . Cara lain dengan teknik mekanik menggunakan teknologi microdermabrasi atau microneedling untuk mendestruksi lapisan luar kulit untuk memicu pertumbuhan kulit kembali.
Selain itu, ada peremajaan dengan suntikan berupa botox yang merupakan protein yang dimurnikan. “Fungsi botox untuk memberikan relaksi pada otot yang menyebabkan kerutan pada kulit,” ujar dr Heru. Sementara itu, peremajaan dengan metode filler adalah metode melakukan pengisian lapisan dermis kulit. Cara ini untuk menghilangkan garis-garis kulit yang menyebabkan penuaan, memperbaiki lekukan, dan memberikan rangsangan pada jaringan ikat kulit agar wajah menjadi lebih segar.
Ada juga peremajaan menggunakan sinar atau cahaya berupa laser atau intense pulse light (IPL). Perawatan ini dapat memperbaiki tekstur kulit, warna kulit, dan kekenyalan kulit. “Pada saat yang bersamaan, perawatan ini dapat menghaluskan kerutan, pigmentasi, pori-pori besar, dan bekas di kulit,” tutur dr Heru. Sementara itu, dr Sari Chairunnisa, SpKK menjelaskan bahwa pemilihan metode sangat diperlukan dan harus disesuaikan sesuai jenis kulit, usia, bahkan aktivitas harian dari pasien.
Hal tersebut membutuhkan bantuan dari dokter spesialis yang berkompeten di bidang tersebut. “Tidak hanya berupa metode yang menggunakan alat, pemilihan krim perawatan wajah harian pun sangat berpengaruh pada hasil yang bisa didapatkan oleh pasien,” tutur dr Sari. Pada dasarnya tidak ada syarat khusus dalam menjalani program skin rejuvenation, semua usia dewasa (> 18 tahun) sudah dapat memulai program tersebut, tapi tentu harus disesuaikan kondisi kulit dan usia masing-masing individu.
Sebelum mencoba mengikuti skin rejuvenation yang ada, akan lebih baik jika mengumpulkan informasi dahulu dan mendiskusikannya dengan dokter . “Ini menjadi penting karena setiap individu memiliki karakteristik kulit yang berbeda sehingga tailor-made skin rejuvenation sangat penting dan berguna bagi pasien,” tandas dr Sari.
Dwi nur ratnaningsih
Perawatan kulitdengan skinrejuvenation (peremajaankulit) yang marak ditengah-tengah masyarakat saat ini harus dilakukan sesuai kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap individu. Konsepinidikenaldenganistilah tailor-made atau individualized therapy karena setiaporangmemilikikondisikesehatandan kebutuhan terapi yang berbeda. Dokter Heru Nugraha, SpKK dari Bamed Skin Care menjelaskan bahwa dengan bertambahnya usia, jaringan kolagen di bawah kulit akan berkurang dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, semakin tua seseorang, maka kulit akan mengalami perubahan, di antaranya kelainan pigmentasi atau bercak-bercak kecokelatan, kelainan pembuluh darah, dan kelenturan kulit berkurang. Untuk itulah, skin rejuvenation sangat diperlukan. “Skin rejuvenation mulai dikenal banyak orang dari iklan, sosial media, bahkan sampai ke pusat-pusat keramaian seperti pasar dan mal,” tutur dr Heru kepada KORAN SINDO .
Secara medis, dr Heru menjelaskan, skin rejuvenation merupakan suatu prosedur untuk mencegah, menghambat, atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia dan mengembalikan ke keadaan kulit saat usia masih muda. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. “Faktor intrinsik adalah faktor penuaan alami pada tubuh, sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari,” katanya.
Skin rejuvenation dapat dicapai melalui berbagai metode, di antaranya dengan termal atau panas yang menggunakan perangkat radio frekuensi (RF) untuk menginduksi efek termal pada kulit. Ada pula peremajaan kimiawi menggunakan krim perawatan wajah ataupun dengan chemical peeling . Cara lain dengan teknik mekanik menggunakan teknologi microdermabrasi atau microneedling untuk mendestruksi lapisan luar kulit untuk memicu pertumbuhan kulit kembali.
Selain itu, ada peremajaan dengan suntikan berupa botox yang merupakan protein yang dimurnikan. “Fungsi botox untuk memberikan relaksi pada otot yang menyebabkan kerutan pada kulit,” ujar dr Heru. Sementara itu, peremajaan dengan metode filler adalah metode melakukan pengisian lapisan dermis kulit. Cara ini untuk menghilangkan garis-garis kulit yang menyebabkan penuaan, memperbaiki lekukan, dan memberikan rangsangan pada jaringan ikat kulit agar wajah menjadi lebih segar.
Ada juga peremajaan menggunakan sinar atau cahaya berupa laser atau intense pulse light (IPL). Perawatan ini dapat memperbaiki tekstur kulit, warna kulit, dan kekenyalan kulit. “Pada saat yang bersamaan, perawatan ini dapat menghaluskan kerutan, pigmentasi, pori-pori besar, dan bekas di kulit,” tutur dr Heru. Sementara itu, dr Sari Chairunnisa, SpKK menjelaskan bahwa pemilihan metode sangat diperlukan dan harus disesuaikan sesuai jenis kulit, usia, bahkan aktivitas harian dari pasien.
Hal tersebut membutuhkan bantuan dari dokter spesialis yang berkompeten di bidang tersebut. “Tidak hanya berupa metode yang menggunakan alat, pemilihan krim perawatan wajah harian pun sangat berpengaruh pada hasil yang bisa didapatkan oleh pasien,” tutur dr Sari. Pada dasarnya tidak ada syarat khusus dalam menjalani program skin rejuvenation, semua usia dewasa (> 18 tahun) sudah dapat memulai program tersebut, tapi tentu harus disesuaikan kondisi kulit dan usia masing-masing individu.
Sebelum mencoba mengikuti skin rejuvenation yang ada, akan lebih baik jika mengumpulkan informasi dahulu dan mendiskusikannya dengan dokter . “Ini menjadi penting karena setiap individu memiliki karakteristik kulit yang berbeda sehingga tailor-made skin rejuvenation sangat penting dan berguna bagi pasien,” tandas dr Sari.
Dwi nur ratnaningsih
(ars)