Kolaborasi Unik Parfum dan Kacamata
A
A
A
Kolaborasi unik diciptakan oleh dua produk berbeda, yaitu parfum Byredo dan kacamata Oliver Peoples. Dilansir dari Vogue.co.uk , parfum dengan botol yang ikonik tersebut bersama dengan Oliver Peoples menciptakan parfum dan kacamata hitam edisi terbatas dengan konsep Synaesthesia untuk koleksi musim panas tahun ini.
Pendiri Byredo Ben Gorham menjelaskan, konsep Synaesthesia diambil dari kata sinestesia atau suatu kondisi neurologis saat pengalaman sensorik seseorang mengarah ke reaksi sensoris yang disengaja. ”Ini hubungan antara indra yang bisa menangkap aroma sekaligus bentuk,” tutur Gorham.
Gorham juga menjelaskan, stimulasi satu sisi tanpa sadar bisa menghasilkan sebuah asosiasi dengan yang lain, misalnya melihat atau mengingat sebuah warna ketika seseorang mendengar musik tertentu. Sementara itu, CEO Oliver Peoples David Schulte mengungkapkan bahwa dia dan Gorham mengembangkan konsep untuk menyatukan penglihatan dan penciuman karena terinspirasi dari kehidupan di Los Angeles.
”Oliver Peoples dapat menjelajah setiap penglihatan dan hal tersebut dikombinasikan dengan aroma. Dan Byredolah yang tepat untuk melakukan kolaborasi ini,” kata David Schulte. Dalam koleksi terbatas kali ini, baik Ben Gorham maupun David Schulte mencoba untuk menerjemahkan apa yang mereka lihat ke dalam berbagai aroma yang sesuai.
Mereka pun akhirnya menciptakan tiga aroma yang serasi dengan warna lensa kacamata. Tiga aroma tersebut berasal dari perpaduan aroma buah juniper dan lemon california dengan heart of orris butter , patchouli fraction dengan drydown of musks, warm sand accord dengan aroma Helichrysum. Ketiga aroma tersebut lalu dikemas dalam tiga botol warna, yaitu inky blue, bottle green, dan champagne yang masing-masing akan disesuaikan dengan lensa Photochromic dari kacamata Oliver Peoples.
Pelanggan dapat memilih dari tiga warna lensa dari pilihan koleksi warna Indigo, Semi Matte Black, dan Beige Crystal. Parfum dan kacamata tersebut bisa dibeli berpasangan karena dikemas dalam set kotak kayu yang diluncurkan pada akhir April lalu.
Dwi nur ratnaningsih
Pendiri Byredo Ben Gorham menjelaskan, konsep Synaesthesia diambil dari kata sinestesia atau suatu kondisi neurologis saat pengalaman sensorik seseorang mengarah ke reaksi sensoris yang disengaja. ”Ini hubungan antara indra yang bisa menangkap aroma sekaligus bentuk,” tutur Gorham.
Gorham juga menjelaskan, stimulasi satu sisi tanpa sadar bisa menghasilkan sebuah asosiasi dengan yang lain, misalnya melihat atau mengingat sebuah warna ketika seseorang mendengar musik tertentu. Sementara itu, CEO Oliver Peoples David Schulte mengungkapkan bahwa dia dan Gorham mengembangkan konsep untuk menyatukan penglihatan dan penciuman karena terinspirasi dari kehidupan di Los Angeles.
”Oliver Peoples dapat menjelajah setiap penglihatan dan hal tersebut dikombinasikan dengan aroma. Dan Byredolah yang tepat untuk melakukan kolaborasi ini,” kata David Schulte. Dalam koleksi terbatas kali ini, baik Ben Gorham maupun David Schulte mencoba untuk menerjemahkan apa yang mereka lihat ke dalam berbagai aroma yang sesuai.
Mereka pun akhirnya menciptakan tiga aroma yang serasi dengan warna lensa kacamata. Tiga aroma tersebut berasal dari perpaduan aroma buah juniper dan lemon california dengan heart of orris butter , patchouli fraction dengan drydown of musks, warm sand accord dengan aroma Helichrysum. Ketiga aroma tersebut lalu dikemas dalam tiga botol warna, yaitu inky blue, bottle green, dan champagne yang masing-masing akan disesuaikan dengan lensa Photochromic dari kacamata Oliver Peoples.
Pelanggan dapat memilih dari tiga warna lensa dari pilihan koleksi warna Indigo, Semi Matte Black, dan Beige Crystal. Parfum dan kacamata tersebut bisa dibeli berpasangan karena dikemas dalam set kotak kayu yang diluncurkan pada akhir April lalu.
Dwi nur ratnaningsih
(ftr)