Mengapa Perayaan Imlek Identik dengan Warna Merah? Begini Cerita Dibaliknya

Kamis, 19 Januari 2023 - 12:40 WIB
Perayaan Imlek tinggal menghitung hari. Perayaan ini biasanya identik dengan warna merah, termasuk pemakaian busana atau biasa disebut cheongsam. Foto/Ilustrasi/Koran Sindo
JAKARTA - Perayaan Imlek tinggal menghitung hari. Perayaan ini biasanya identik dengan warna merah, termasuk pemakaian busana atau biasa disebut cheongsam.

Bukan tanpa alasan, warna merah bagi masyarakat Tionghoa merupakan warna positif sebagai lambang keberuntungan, kebahagiaan hingga mencegah roh jahat yang terhubung ke nasib buruk.

Sebab itu, warna merah mendominasi dalam perayaan Imlek. Bukan hanya dekorasi rumah maupun klenteng, lampion dan lainnya, namun juga pakaian yang dikenakan.

Pada tahun 2023, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari, menandai dimulainya Tahun Kelinci. Festival Musim Semi yang berlangsung selama 16 hari ini diisi dengan aktivitas dan tradisi yang menyenangkan dan dipenuhi dengan nuansa merah.





Warna memainkan peran penting dalam budaya Tiongkok karena mewakili berbagai kualitas dan gagasan yang terbentuk ribuan tahun yang lalu dan telah mempertahankan signifikansinya dari generasi ke generasi.

Biasanya merupakan bagian dari cerita rakyat, warna-warna ini membantu kita terhubung dengan lingkungan sekitar kita.

Orang Cina menganggap merah sebagai warna keberuntungan. Mereka memasukkannya sebagai warna perayaan utama mereka, yang menjadikannya lebih dari sekadar warna yang melambangkan Tahun Baru Imlek.

Tidak hanya pada perayaan Imlek, Anda akan menemukan mereka mengenakan pakaian dengan percikan merah bahkan pada acara-acara penting lainnya seperti pernikahan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More