Studi: Tinggi Badan Dapat Menentukan Risiko Kanker
Rabu, 25 Januari 2023 - 07:11 WIB
JAKARTA - World Cancer Research Fund International menyebutkan tinggi badan dapat menentukan risiko kanker . Tim peneliti melihat bukti global tentang hubungan antara diet, berat badan, aktivitas fisik, dan kanker .
Dilansir dari Times of India, Rabu (25/1/2023) ditemukan bahwa semakin tinggi Anda, semakin berisiko kanker ovarium, prostat, pankreas, kolorektal, payudara, dan ginjal.
Studi ini menyimpulkan bahwa setiap tambahan tinggi 5 sentimeter dapat menempatkan pada risiko kanker tertentu bersama dengan kekhususan. Di mana kanker ginjal 10 persen peningkatan risiko.
Kanker payudara pra dan sesudah menopause masing-masing 9 dan 11 persen. Kanker ovarium 8 persen, kanker pankreas 7 persen, kanker kolorektal 5 persen dan prostat 4 persen.
Susannah Brown, manajer program sains untuk World Cancer Research Fund International, menjelaskan mengapa tinggi badan seseorang memengaruhi risiko kanker mereka.
“Yang paling penting untuk diingat adalah bahwa bukan tinggi badan seseorang itu sendiri yaitu jarak dari kepala ke kaki yang meningkatkan risiko kanker. Sebaliknya, itu adalah proses yang dialami tubuh Anda untuk membuat Anda tinggi yang terkait dengan kanker,” jelas Brown.
Dengan kata lain, tinggi badan orang dewasa terakhir seseorang adalah representasi visual dari proses pertumbuhan yang telah dialami tubuh dari konsepsi hingga dewasa.
“Proses ini dipengaruhi tidak hanya oleh gen mereka, tetapi juga oleh faktor perkembangan yang dapat dimodifikasi misalnya faktor pertumbuhan seperti insulin, hormon pertumbuhan, dan hormon seks seperti estrogen di dalam rahim, dan selama masa kanak-kanak dan remaja,” kata Brown.
Dilansir dari Times of India, Rabu (25/1/2023) ditemukan bahwa semakin tinggi Anda, semakin berisiko kanker ovarium, prostat, pankreas, kolorektal, payudara, dan ginjal.
Studi ini menyimpulkan bahwa setiap tambahan tinggi 5 sentimeter dapat menempatkan pada risiko kanker tertentu bersama dengan kekhususan. Di mana kanker ginjal 10 persen peningkatan risiko.
Kanker payudara pra dan sesudah menopause masing-masing 9 dan 11 persen. Kanker ovarium 8 persen, kanker pankreas 7 persen, kanker kolorektal 5 persen dan prostat 4 persen.
Baca Juga
Susannah Brown, manajer program sains untuk World Cancer Research Fund International, menjelaskan mengapa tinggi badan seseorang memengaruhi risiko kanker mereka.
“Yang paling penting untuk diingat adalah bahwa bukan tinggi badan seseorang itu sendiri yaitu jarak dari kepala ke kaki yang meningkatkan risiko kanker. Sebaliknya, itu adalah proses yang dialami tubuh Anda untuk membuat Anda tinggi yang terkait dengan kanker,” jelas Brown.
Dengan kata lain, tinggi badan orang dewasa terakhir seseorang adalah representasi visual dari proses pertumbuhan yang telah dialami tubuh dari konsepsi hingga dewasa.
“Proses ini dipengaruhi tidak hanya oleh gen mereka, tetapi juga oleh faktor perkembangan yang dapat dimodifikasi misalnya faktor pertumbuhan seperti insulin, hormon pertumbuhan, dan hormon seks seperti estrogen di dalam rahim, dan selama masa kanak-kanak dan remaja,” kata Brown.
tulis komentar anda