Pengelolaan Sampah di Kawasan Pariwisata Jadi Perhatian Penting Berbagai Lembaga hingga Komunitas
Rabu, 15 Februari 2023 - 18:57 WIB
JAKARTA - Permasalahan sampah di Indonesia, terlebih di sektor pariwisata , menjadi perhatian khusus bagi komunitas, pemerintah juga lembaga-lembaga terkait lainnya.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), Monica Oudang dalam diskusi bertajuk Bebas Hambatan Menuju Bebas Sampah: Akselerasikan Inovasimu lewat CCE 2.0 yang digelar secara virtual, Rabu (15/2/2023).
"Banyak sekali belajar dari berbagai pihak yang bersemangat dalam membuat perubahan. Dan kami sendiri ikut melihat beragam hambatan, maupun bermacam solusi yang dihasilkan oleh mereka untuk mengatasinya (sampah)," ungkap Monica Oudang.
Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah yang kompleks terhadap sampah, maka dibutuhkan beberapa komponen yang sangat penting.
Pertama, kata dia, perubahan pola pikir dan perilaku di masyarakat. Kemudian, gabungan kekuatan pendekatan ke masyarakat dan teknologi, guna memudahkan dan mempercepat penyelesaiannya.
Selanjutnya, yang ketiga, ownership atau kepemilikan di level masyarakat dan pemerintah lokal. Di mana hal ini agar solusi bisa dijalankan jangka panjang, dan bisa dikembangkan. Oleh karena itu, solusi yang dihasilkan ini bukan hanya pendek, tetapi dapat menjadi solusi jangka panjang dan tidak hanya dihasilkan oleh satu organisasi saja.
"Kami berusaha menciptakan solusi berbasis ekosistem, di mana inovasi itu lahir dari kolaborasi antar sektor untuk menyelesaikan masalah secara sistemik," bebernya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika terdapat tiga hal untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni bagaimana pihaknya bersatu, bisa berkumpul dengan kekuatan dari pihak yang memiliki peran dan keahlian berbeda.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), Monica Oudang dalam diskusi bertajuk Bebas Hambatan Menuju Bebas Sampah: Akselerasikan Inovasimu lewat CCE 2.0 yang digelar secara virtual, Rabu (15/2/2023).
"Banyak sekali belajar dari berbagai pihak yang bersemangat dalam membuat perubahan. Dan kami sendiri ikut melihat beragam hambatan, maupun bermacam solusi yang dihasilkan oleh mereka untuk mengatasinya (sampah)," ungkap Monica Oudang.
Baca Juga
Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah yang kompleks terhadap sampah, maka dibutuhkan beberapa komponen yang sangat penting.
Pertama, kata dia, perubahan pola pikir dan perilaku di masyarakat. Kemudian, gabungan kekuatan pendekatan ke masyarakat dan teknologi, guna memudahkan dan mempercepat penyelesaiannya.
Selanjutnya, yang ketiga, ownership atau kepemilikan di level masyarakat dan pemerintah lokal. Di mana hal ini agar solusi bisa dijalankan jangka panjang, dan bisa dikembangkan. Oleh karena itu, solusi yang dihasilkan ini bukan hanya pendek, tetapi dapat menjadi solusi jangka panjang dan tidak hanya dihasilkan oleh satu organisasi saja.
"Kami berusaha menciptakan solusi berbasis ekosistem, di mana inovasi itu lahir dari kolaborasi antar sektor untuk menyelesaikan masalah secara sistemik," bebernya.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika terdapat tiga hal untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni bagaimana pihaknya bersatu, bisa berkumpul dengan kekuatan dari pihak yang memiliki peran dan keahlian berbeda.
tulis komentar anda