Nakes yang Bedakan Penanganan Pasien Umum dan BPJS Minta Maaf usai Kontennya Dihujat
Sabtu, 18 Maret 2023 - 15:39 WIB
JAKARTA - Nakes (tenaga kesehatan) yang membedakan penanganan pasien umum dan BPJS akhirnya minta maaf. Permintaan maaf ini disampaikan langsung oleh ketiga nakes tersebut usai kontennya viral di media sosial hingga menuai hujatan.
Dalam akun TikTok @rintobelike2, nakes yang terdiri dari satu pria dan dua wanita itu mengatakan bahwa mereka merupakan staf Puskesmas Lambunu 2, Sulawesi Tengah. Mereka kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah instansi.
Mulai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia hingga seluruh masyarakat Indonesia.
"Kami staf Puskesmas Lambunu 2 mohon maaf sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia," kata nakes tersebut dikutip Sabtu (18/3/2023).
Foto/TikTok @rintobelike2
"Ikatan Dokter Indonesia dan teman sejawat tenaga kesehatan seluruh Indonesia, Khususnya Dinas Kesehatan Paringin Moutong, BPJS Kesehatan Paringin Moutong dan seluruh masyarakat Indonesia yang merasa dirugikan dengan video kami," sambungnya.
Dalam akun TikTok @rintobelike2, nakes yang terdiri dari satu pria dan dua wanita itu mengatakan bahwa mereka merupakan staf Puskesmas Lambunu 2, Sulawesi Tengah. Mereka kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah instansi.
Mulai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia hingga seluruh masyarakat Indonesia.
"Kami staf Puskesmas Lambunu 2 mohon maaf sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia," kata nakes tersebut dikutip Sabtu (18/3/2023).
Foto/TikTok @rintobelike2
Baca Juga
"Ikatan Dokter Indonesia dan teman sejawat tenaga kesehatan seluruh Indonesia, Khususnya Dinas Kesehatan Paringin Moutong, BPJS Kesehatan Paringin Moutong dan seluruh masyarakat Indonesia yang merasa dirugikan dengan video kami," sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda