Nasi Boranan Khas Lamongan Menggugah Selera

Sabtu, 18 Juli 2020 - 12:16 WIB
Seorang pedagang nasi boranan khas Lamongan. Foto/Koran SINDO/Lukman Hakim
LAMONGAN - Jika diminta menyebut, apa saja kuline r khas Lamongan, maka spontan yang disebut adalah soto, tahu campur dan wingko babat.

Namun, kini menu khas Lamongan bertambah. Kabupaten di ujung utara Jawa Timur (Jatim) itu memiliki menu baru yang kian dikenal luas masyarakat. Apa itu? Nasi boranan atau sego boranan kalau bahasa Jawa.

Kata boranan diambil dari sebutan wadah atau tempat nasi yang terbuat anyaman bambu. Biasanya tempat ini dibawa dengan cara digendong menggunakan selendang. Bagi warga Lamongan, nasi boranan biasa disebut dengan nasi boran atau sego boran. Nasi boranan merupakan racikan nasi khas Lamongan yang banyak ditemukan jika kita berkunjung ke Lamongan. (Baca: Jual Rumah, Anang Hermansyah dan Ashanty Hampir Tertipu)



Utamanya ketika ada di sepanjang jalan pusat kota Lamongan. Hampir di setiap sudut kota dengan mudah ditemukan penjaja nasi boranan ini. Saat ini penjual makanan ini tidak hanya di pusat kota Lamongan saja, tapi sudah menyebar ke penjuru kabupaten. Di Lamongan, pedagang nasi boranan selama hampir 24 jam.

Nasi boranan berisikan nasi yang dicampur dengan berbagai lauk-pauk yang bisa dipilih sendiri seperti ikan bandeng, daging ayam, tahu, tempe, jeroan, telur asin, telur dadar, sampai ikan sili.

Ikan sili ini harganya lebih mahal dari harga lauk lainnya. Ini karena, ikan sili merupakan jenis ikan air tawar yang hanya bisa ditemukan hidup liar di rawa atau sungai. Ikan ini pun belum bisa dikembangkan secara massal. Sehingga wajar harganya mahal. (Baca juga: Rasakan Nikmat Binte Biluhuta Khas Gorontalo)

Nasi yang dicampur lauk tersebut kemudian diberi dan ditaburi rempeyek di atasnya. Sambal untuk nasi boranan dibuat dari rempah-rempah dan dipadukan dengan santan kelapa. Terdapat dua jenis sambal yang biasa digunakan. Yakni sambal kuah dan sambal urap. Sambal kuah dibuat dengan rempah seperti cabai merah dan rawit yang direbus. Lalu bawang merah dan putih yang digoreng, kelapa parut, beras mentah yang sudah direndam.

Sedangkan sambal urap dibuat dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, garam, cabai merah, penyedap rasa, dan kelapa parut. Uniknya, sambil urapnya tidak dikukus melainkan dipanaskan menggunakan kreweng (semacam tanah liat yang dibakar berbentuk persegi) untuk menimbulkan rasa asap yang khas.

Salah satu penjual nasi boranan di depan terminal Kecamatan Paciran, Lamongan, Mbak Sus (55), mengatakan, dia sudah berjualan nasi boranan sejak tiga tahun terakhir. Respon masyarakat setempat terhadap makanan ini rupanya cukup bagus. Harganya juga relatif terjangkau, yakni Rp12.000 per porsi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More