7 Fakta Hari Raya Nyepi di Bali, Ada Tradisi Saling Cium
Selasa, 21 Maret 2023 - 13:58 WIB
JAKARTA - Hari Raya Nyepi merupakan hari besar keagamaan umat hindu . Perayaan ini sangat kental di Bali dan terdapat beberapa hal yag perlu diketahui, mulai dari ritual, aturan, hingga efek hari raya tersebut terhadap lingkungan.
Dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Selama perayaan Nyepi, Pulau Dewata yang penuh ingar bingar mendadak tak bergeming seharian penuh. Suasana khidmat ini berkaitan dengan aturan yang mengharuskan masyarakat Bali untuk berdiam diri di rumah.
Selain hanya berdiam diri dirumah terdapat pula pantangan lain yang musti dihindari. Tidak hanya itu, perayaan ini juga punya pengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Setelah itu akan ada Tawur Kesangga yang identik dengan festival ogoh-ogoh. Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia. Karenanya, pada akhir perayaan Nyepi, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan hati manusia.
Untuk menutup ritual Nyepi sendiri akan ditutup dengan Upacara Ngembak Geni, dimana setiap kalangan masyarakat akan saling berkunjung ke sanak saudara atau melakukan dharma shanti.
Ketika Hari Raya Nyepi berlangsung, umat Hindu Bali memiliki empat Brata Penyepian. Terdiri dari tidak berapi-api atau menggunakan api (Amati Geni), tidak bekerja (Amati Karya), tidak bepergian (Amati Lelungan), dan tidak mendengarkan hiburan (Amati Lelaguan).
Dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Selama perayaan Nyepi, Pulau Dewata yang penuh ingar bingar mendadak tak bergeming seharian penuh. Suasana khidmat ini berkaitan dengan aturan yang mengharuskan masyarakat Bali untuk berdiam diri di rumah.
Selain hanya berdiam diri dirumah terdapat pula pantangan lain yang musti dihindari. Tidak hanya itu, perayaan ini juga punya pengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali
Berikut tujuh hal yang perlu diketahui ketika di Bali bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.1. Ritual Awal Perayaan
Untuk mengawali perayaan Nyepi di Bali, ritual pertama yang dilakukan adalah Upacara Melasti. Upacara ini biasa dilakukan di pura yang berada di dekat laut.Setelah itu akan ada Tawur Kesangga yang identik dengan festival ogoh-ogoh. Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia. Karenanya, pada akhir perayaan Nyepi, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan hati manusia.
Untuk menutup ritual Nyepi sendiri akan ditutup dengan Upacara Ngembak Geni, dimana setiap kalangan masyarakat akan saling berkunjung ke sanak saudara atau melakukan dharma shanti.
2. Punya Empat Pantangan
Ketika Hari Raya Nyepi berlangsung, umat Hindu Bali memiliki empat Brata Penyepian. Terdiri dari tidak berapi-api atau menggunakan api (Amati Geni), tidak bekerja (Amati Karya), tidak bepergian (Amati Lelungan), dan tidak mendengarkan hiburan (Amati Lelaguan).
Lihat Juga :
tulis komentar anda