Banyak Lulusan SMK Jadi Pengangguran, Apa yang Perlu Dibenahi?
Rabu, 12 April 2023 - 19:15 WIB
JAKARTA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa 11,3 persen lulusan SMK menjadi pengangguran . Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dipenuhi.
Dengan demikian, nantinya siswa dan siswi lulusan SMK bisa menjadi lebih produktif dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Berdasar data tersebut, Bakal Calon Legislatif (Baca Juga: Partai Perindo
Pada dasarnya, menurut dia, lulusan-lulusan SMK ini sudah dipersiapkan menjadi tenaga yang terampil dan siap bekerja.
"Salah satu penyumbang pengangguran tertinggi adalah dari SMK. Padahal SMK adalah sekolah vokasi yang dipersiapkan mendidik anak-anaknya untuk menjadi tenaga kerja terampil menengah," ujar Dr. Novianty dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (12/4/2023).
Menurutnya, beberapa yang harus dibenahi salah satunya adalah kurikulum, karena SMK harus lebih banyak praktek dari pada teori. Sehingga saat terjun ke lapangan mereka akan lebih siap dan juga terampil di bidangnya.
"Kalau tata boga lebih banyak nulis daripada praktek, itu namanya siswa filsafat," kata dia.
Dia pun berharap, ke depannya siswa dan siswi SMK bisa dipersiapkan lebih matang lagi agar tidak ada lagi penambahan pengangguran di Indonesia dan masyarakat bisa lebih sejahtera.
Dengan demikian, nantinya siswa dan siswi lulusan SMK bisa menjadi lebih produktif dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Berdasar data tersebut, Bakal Calon Legislatif (Baca Juga: Partai Perindo
Pada dasarnya, menurut dia, lulusan-lulusan SMK ini sudah dipersiapkan menjadi tenaga yang terampil dan siap bekerja.
"Salah satu penyumbang pengangguran tertinggi adalah dari SMK. Padahal SMK adalah sekolah vokasi yang dipersiapkan mendidik anak-anaknya untuk menjadi tenaga kerja terampil menengah," ujar Dr. Novianty dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi di kanal YouTube Partai Perindo, Rabu (12/4/2023).
Menurutnya, beberapa yang harus dibenahi salah satunya adalah kurikulum, karena SMK harus lebih banyak praktek dari pada teori. Sehingga saat terjun ke lapangan mereka akan lebih siap dan juga terampil di bidangnya.
"Kalau tata boga lebih banyak nulis daripada praktek, itu namanya siswa filsafat," kata dia.
Dia pun berharap, ke depannya siswa dan siswi SMK bisa dipersiapkan lebih matang lagi agar tidak ada lagi penambahan pengangguran di Indonesia dan masyarakat bisa lebih sejahtera.
(nug)
tulis komentar anda