Kemegahan Jejak Kolonial di Hotel-hotel Tua Berbagai Kota
Sabtu, 25 Juli 2020 - 11:44 WIB
TIGA abad lebih bangsa Indonesia dalam kungkungan kolonialisme . Selain menyengsarakan rakyat, ketika para penjajah ini hengkang mereka meninggalkan jejaknya. Salah satunya kemegahan bangunan yang mereka dirikan.
Sejumlah bangunan peninggalan kolonial ini kini banyak dimanfaatkan. Mulai dari istana presiden, perkantoran, hingga hotel. (Lihat grafis: 8 Lukisan Termahal Para Maestro Pelukis Indonesia)
Pesona hotel-hotel yang terawat dengan sangat baik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung hingga menjadi alasan mereka menginap di sana. Berikut hotel-hotel di berbagai kota yang berusia seabad lebih dan hingga kini masih megah berdiri.
1. Hotel Salak Bogor (1856)
Hotel Salak yang sudah berdiri sejak 1856, dulunya bernama Bellevue Dibbets Hotel dan dimiliki oleh Gubernur Hindia Belanda saat itu. Selain tempat menginap, hotel ini juga menjadi lokasi pertemuan penting antarnegara.
Hotel ini juga pernah menjadi markas Jepang antara 1942-1945. Baru di 1948, hotel ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dan diberi nama Hotel Salak. (Baca juga: Sepenggal Hikayat Para Penjelajah dalam Sejarah Manusia)
2. Hotel Sriwijaya Jakarta (1863)
Sejumlah bangunan peninggalan kolonial ini kini banyak dimanfaatkan. Mulai dari istana presiden, perkantoran, hingga hotel. (Lihat grafis: 8 Lukisan Termahal Para Maestro Pelukis Indonesia)
Pesona hotel-hotel yang terawat dengan sangat baik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung hingga menjadi alasan mereka menginap di sana. Berikut hotel-hotel di berbagai kota yang berusia seabad lebih dan hingga kini masih megah berdiri.
1. Hotel Salak Bogor (1856)
Hotel Salak yang sudah berdiri sejak 1856, dulunya bernama Bellevue Dibbets Hotel dan dimiliki oleh Gubernur Hindia Belanda saat itu. Selain tempat menginap, hotel ini juga menjadi lokasi pertemuan penting antarnegara.
Hotel ini juga pernah menjadi markas Jepang antara 1942-1945. Baru di 1948, hotel ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dan diberi nama Hotel Salak. (Baca juga: Sepenggal Hikayat Para Penjelajah dalam Sejarah Manusia)
2. Hotel Sriwijaya Jakarta (1863)
tulis komentar anda