Mengenal Sejarah dengan Jelajah Monumen Palagan Ambarawa
Kamis, 06 Juli 2023 - 17:21 WIB
JAKARTA - Monumen Palagan Ambarawa merupakan sebuah simbol untuk mengenang kemenangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dalam pertempuran Ambarawa yang terjadi pada 12 Desember sampai 15 Desember 1945. Monumen ini terletak di kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Menilik dari sejarahnya, Pertempuran Ambarawa merupakan pertempuran yang terjadi karena bentrok antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bersama warga Ambarawa, dengan kolonel Soedirman dengan tentara sekutu yang sudah diboncengi Netherland Indies Civil Administration (NICA) . Pertempuran ini terjadi selama 4 hari sejak 12 Desember sampai 15 Desember 1945.
Peristiwa ini bermula dari tentara sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethel mendarat di Semarang pada Oktober 1945 guna mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Jawa Tengah. Akan tetapi, tentara sekutu yang sudah diboncengi NICA membebaskan para tawanan dengan mempersenjatai mereka.
Itu membuat rakyat Ambarawa marah dan mulai terjadi peristiwa pertempuran Ambarawa.Hasil perundingan yang dilanggar oleh sekutu kepada Soekarno pun membuat peperangan yang mulanya mereda kembali pecah.
Banner: Live Jero Podcast Semedi Eps. Tragedi Berdarah Palagan Ambarawa Part 1 w/ Bang Betz.
Sekutu diam-diam meninggalkan Magelang dan menguasai dua desa di Ambarawa, hal itu membuat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) marah. Pertempuran kembali pecah, dua desa itu berhasil direbut kembali meski Letnan Kolonel Isdiman harus gugur dalam peristiwa tersebut.
Pada 12 Desember 1945, pertempuran kembali dilanjutkan. Kali ini dipimpin oleh kolonel Soedirman. Pertempuran menggunakan taktik Supit Urang dengan peralatan tempur sederhana dan seadanya, mulai dari bambu runcing hingga senjata sisaan bekas tentara Jepang.
Menilik dari sejarahnya, Pertempuran Ambarawa merupakan pertempuran yang terjadi karena bentrok antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bersama warga Ambarawa, dengan kolonel Soedirman dengan tentara sekutu yang sudah diboncengi Netherland Indies Civil Administration (NICA) . Pertempuran ini terjadi selama 4 hari sejak 12 Desember sampai 15 Desember 1945.
Peristiwa ini bermula dari tentara sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethel mendarat di Semarang pada Oktober 1945 guna mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Jawa Tengah. Akan tetapi, tentara sekutu yang sudah diboncengi NICA membebaskan para tawanan dengan mempersenjatai mereka.
Baca Juga
Itu membuat rakyat Ambarawa marah dan mulai terjadi peristiwa pertempuran Ambarawa.Hasil perundingan yang dilanggar oleh sekutu kepada Soekarno pun membuat peperangan yang mulanya mereda kembali pecah.
Banner: Live Jero Podcast Semedi Eps. Tragedi Berdarah Palagan Ambarawa Part 1 w/ Bang Betz.
Sekutu diam-diam meninggalkan Magelang dan menguasai dua desa di Ambarawa, hal itu membuat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) marah. Pertempuran kembali pecah, dua desa itu berhasil direbut kembali meski Letnan Kolonel Isdiman harus gugur dalam peristiwa tersebut.
Pada 12 Desember 1945, pertempuran kembali dilanjutkan. Kali ini dipimpin oleh kolonel Soedirman. Pertempuran menggunakan taktik Supit Urang dengan peralatan tempur sederhana dan seadanya, mulai dari bambu runcing hingga senjata sisaan bekas tentara Jepang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda