Inspirasi Menu Makanan Bergizi yang Bijak Garam di Momen Hari Keluarga Nasional
Kamis, 13 Juli 2023 - 05:30 WIB
PALEMBANG - Dalam rangka Hari Keluarga Nasional, PT Ajinomoto Indonesia mendukung acara yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan memberikan inspirasi menu makanan bergizi seimbang yang menerapkan konsep Bijak Garam.
“Kami senang bisa mendukung salah satu rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 menuju keluarga bebas stunting untuk Indonesia maju. Tugas utama kami di Ajinomoto Indonesia adalah mendukung/meningkatkan kesehatan melalui berbagai produk-produk kami agar keluarga Indonesia bisa mendapatkan asupan gizi seimbang melalui makanan rendah garam yang cita rasa dan kelezatannya tetap terjaga,” papar Grant Senjaya, Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia, dalam acara Gerakan Kembali ke Meja Makan melalui Sarapan Pagi Bergizi di Stadion Jakabaring, Palembang, belum lama ini.
“Ajinomoto memiliki target di tahun 2030 bersama afiliasi kami di negara lain, untuk memperpanjang harapan hidup sehat 1 miliar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis kami hingga 50%," tambah Grant.
Untuk mencapai target tersebut, kata Grant, Ajinomoto Indonesia memiliki kegiatan yang disebut Health Provider. Kegiatan ini adalah inisiatif Grup Ajinomoto Indonesia untuk mentransformasikan seluruh karyawannya menjadi health provider ambassador yang bisa berkontribusi meningkatkan pengetahuan bukan hanya diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat Indonesia terkait gizi dan kesehatan keluarga, juga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, pada sesi cooking demo, Chef Citra membuat menu dengan bahan dasar ikan patin. Patin merupakan ikan yang biasa hidup di sungai dan banyak ditemukan di sungai besar di Sumatera Selatan.
Menurut Chef Citra, menu ikan patin kuah kuning yang dibuatnya juga bisa menjadi rekomendasi menu makanan dengan sumber protein hewani yang cukup tinggi, sehingga dijadikan alternatif menu keluarga untuk mencegah stunting pada anak.
“Dalam menu kali ini cukup banyak kandungan protein hewaninya, karena saya menggunakan ikan (patin) yang dalam keseharian kita mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Jadi sebenarnya untuk mendapatkan asupan gizi seimbang yang baik, tidak melulu harus menggunakan bahan pangan yang mahal," kata Chef Citra.
Deputy Bidang Pelatihan, Riset & Pengembangan BKKBN Prof. Rizal Damanik memaparkan, Indonesia telah mengalami penurunan tren prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun masih berada di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting.
"Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia masih berada pada angka 21,6%. Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala upaya sehingga target 14% pada tahun 2024 dapat tercapai," kata Prof. Rizal Damanik.
“Kami senang bisa mendukung salah satu rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 menuju keluarga bebas stunting untuk Indonesia maju. Tugas utama kami di Ajinomoto Indonesia adalah mendukung/meningkatkan kesehatan melalui berbagai produk-produk kami agar keluarga Indonesia bisa mendapatkan asupan gizi seimbang melalui makanan rendah garam yang cita rasa dan kelezatannya tetap terjaga,” papar Grant Senjaya, Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia, dalam acara Gerakan Kembali ke Meja Makan melalui Sarapan Pagi Bergizi di Stadion Jakabaring, Palembang, belum lama ini.
“Ajinomoto memiliki target di tahun 2030 bersama afiliasi kami di negara lain, untuk memperpanjang harapan hidup sehat 1 miliar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis kami hingga 50%," tambah Grant.
Untuk mencapai target tersebut, kata Grant, Ajinomoto Indonesia memiliki kegiatan yang disebut Health Provider. Kegiatan ini adalah inisiatif Grup Ajinomoto Indonesia untuk mentransformasikan seluruh karyawannya menjadi health provider ambassador yang bisa berkontribusi meningkatkan pengetahuan bukan hanya diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat Indonesia terkait gizi dan kesehatan keluarga, juga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, pada sesi cooking demo, Chef Citra membuat menu dengan bahan dasar ikan patin. Patin merupakan ikan yang biasa hidup di sungai dan banyak ditemukan di sungai besar di Sumatera Selatan.
Menurut Chef Citra, menu ikan patin kuah kuning yang dibuatnya juga bisa menjadi rekomendasi menu makanan dengan sumber protein hewani yang cukup tinggi, sehingga dijadikan alternatif menu keluarga untuk mencegah stunting pada anak.
“Dalam menu kali ini cukup banyak kandungan protein hewaninya, karena saya menggunakan ikan (patin) yang dalam keseharian kita mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Jadi sebenarnya untuk mendapatkan asupan gizi seimbang yang baik, tidak melulu harus menggunakan bahan pangan yang mahal," kata Chef Citra.
Deputy Bidang Pelatihan, Riset & Pengembangan BKKBN Prof. Rizal Damanik memaparkan, Indonesia telah mengalami penurunan tren prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun masih berada di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting.
"Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia masih berada pada angka 21,6%. Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala upaya sehingga target 14% pada tahun 2024 dapat tercapai," kata Prof. Rizal Damanik.
(tsa)
tulis komentar anda