82,6% Jurnalis Perempuan Indonesia Alami Kekerasan
Rabu, 26 Juli 2023 - 23:30 WIB
JAKARTA - Jurnalis perempuan rentan mengalami kekerasan baik secara fisik, verbal hingga seksual. Kejadian tidak menyenangkan ini sering dialami para jurnalis saat bertugas di lapangan.
Hal ini pun pernah dialami oleh Wan Aniska seorang womanpreneur sekaligus Baca Juga: Podcast Aksi Nyata Partai Perindo , Rabu (26/7/2023).
"Jadi waktu itu sempat kena kekerasan verbal dari mereka," sambungnya.
Niska juga mengungkap bahwa menurut hasil survei Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) saat ini persentase jurnalis perempuan yang mengalami kekerasan fisik, verbal dan seksual angkanya masih cukup tinggi.
"Hasil survey dari AJI dan pemantau regulasi dan regulator media, di tahun 2022, 82,6 persen dari 852 jurnalis perempuan di 34 provinsi pernah mengalami kekerasan fisik, verbal, sampai seksual," jelasnya.
Niska memahami betul ketika perempuan memutuskan menjadi seorang jurnalis, ia akan mengalami dilema. Di mana harus waspada terhadap bahaya yang terus mengintai di tengah tuntutan untuk tetap bekerja secara profesional.
"Di dunia jurnalistik itu godaannya lumayan berat apalagi perempuan, kita harus benar-benar bisa membentengi diri. Yang kita ketemui orang dengan berbagai karakter," ujarnya.
Hal ini pun pernah dialami oleh Wan Aniska seorang womanpreneur sekaligus Baca Juga: Podcast Aksi Nyata Partai Perindo , Rabu (26/7/2023).
Baca Juga
"Jadi waktu itu sempat kena kekerasan verbal dari mereka," sambungnya.
Niska juga mengungkap bahwa menurut hasil survei Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) saat ini persentase jurnalis perempuan yang mengalami kekerasan fisik, verbal dan seksual angkanya masih cukup tinggi.
"Hasil survey dari AJI dan pemantau regulasi dan regulator media, di tahun 2022, 82,6 persen dari 852 jurnalis perempuan di 34 provinsi pernah mengalami kekerasan fisik, verbal, sampai seksual," jelasnya.
Niska memahami betul ketika perempuan memutuskan menjadi seorang jurnalis, ia akan mengalami dilema. Di mana harus waspada terhadap bahaya yang terus mengintai di tengah tuntutan untuk tetap bekerja secara profesional.
"Di dunia jurnalistik itu godaannya lumayan berat apalagi perempuan, kita harus benar-benar bisa membentengi diri. Yang kita ketemui orang dengan berbagai karakter," ujarnya.
tulis komentar anda