Mengapa Nasi Selalu 'Dituduh' sebagai Masalah Utama Diabetes?

Jum'at, 18 Agustus 2023 - 04:40 WIB
Mungkin Anda bertanya, mengapa nasi selalu dituduh sebagai masalah utama diabetes? Foto/iStock
JAKARTA - Mungkin Anda bertanya, mengapa nasi selalu "dituduh" sebagai masalah utama diabetes? Apakah dengan begitu penderita diabetes benar-benar tidak boleh makan nasi?

Nasi, terutama yang berasal dari beras putih, merupakan makanan pokok orang Indonesia. Namun di sisi lain, nasi juga kerap dituding sebagai penyebab naiknya kadar gula darah bagi penderita diabetes.

Mengutip laman Verywell Health, Jumat (18/8/2023), nasi diketahui memiliki kandungan karbohidrat yang cukup banyak, indeks glikemik tinggi, serta beban glikemik yang juga tinggi.



Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi nasi putih dalam jumlah yang banyak meningkatkan risiko diabetes sebesar 11%. Sementara studi lain menyimpulkan bahwa individu yang memilih beras merah dan biji-bijian daripada nasi putih, tulis laman kesehatan tersebut, mungkin memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.



Sebagai informasi, nasi memiliki indeks glikemik sekitar 70, yang termasuk kategori tinggi. Indeks glikemik sendiri merupakan indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat pada bahan pangan (salah satunya nasi) meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. Indeks glikemik tinggi pada nasi membuatnya cepat diubah menjadi glukosa, yang pada akhirnya menyebabkan kadar gula darah juga melonjak.

Seperti disebutkan di laman Verywell Health, secangkir nasi putih mengandung 53,4 gram karbohidrat. Ketika penderita diabetes mengonsumsi makanan berkarbohidrat, maka zat tersebut akan terurai menjadi glukosa dan gula darah di tubuh pun meningkat.

Pasien diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, sama-sama memiliki masalah dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi. Hal itu dikarenakan tubuh yang tak bisa memproduksi hormon insulin, ataupun lantaran tubuh tak lagi peka dengan keberadaan insulin (resistensi insulin), sehingga proses pembakaran glukosa menjadi energi menjadi tidak optimal.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More