Sudah Telan Korban, Apakah Virus Nipah Mematikan?

Selasa, 19 September 2023 - 14:20 WIB
Virus nipah menjadi sorotan setelah dua orang meninggal dunia di India, belum lama ini.
JAKARTA – Virus nipah menjadi sorotan setelah dua orang meninggal dunia di India, belum lama ini. Akibatnya, India melakukan pembatasan pertemuan public dan menutup beberapa sekolah. Lalu, apakah virus ini mematikan?

Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) selaku dokter spesialis paru mengatakan virus ini dapat menular ke manusia melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi sehingga menyebabkan gejala sakit kepala, batuk, demam, muntah dan infeksi saluran pernapasan.





Kasus terparahnya dapat menyebabkan peradangan otak, bahkan dapat berkembang menjadi koma.

Erlina mengatakan virus ini memiliki tingkat kematian antara 40-75 persen dan pada 1998 terjadi di Malaysia dan Singapura.

“Nipah menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal. Pada 2018, wabah di Kerala merenggut 21 nyawa,” kata Erlina, dikutip dalam akun X miliknya @erlinaburhan, Selasa (19/9/2023).

Belum ada vaksin untuk mencegah atau menyembuhkan infeksi ini sehingga menjadi salah satu penyebab virus nipah juga terus berkembang. Perawatan yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan memberikan perawatan suportif. Namun para ahli masih sedang mengembangkan antibodi monoklonal.



Selain itu melakukan pencegahan berupa mencuci sayuran buah sampai bersih juga perlu dilakukan, jangan sampai buah yang ingin dimakan sudah terkena gigitan kelelawar, segera buang apabila mendapati buah seperti itu.

"Sering cuci tangan, jaga kebersihan lingkungan rumah, di kawasan endemis pakailah sarung tangan dan baju pelindung jika menangani hewan ternak seperti babi," ucap dr Erlina.
(tdy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More