Miliki Gejala Mirip Flu, Waspada! Infeksi Virus Nipah Bisa Sebabkan Koma

Selasa, 19 September 2023 - 11:07 WIB
loading...
Miliki Gejala Mirip...
Virus Nipah telah menewaskan dua orang di India. Kemungkinan virus ini masuk ke Indonesia pun besar, terlebih hewan penyebar virusnya dapat ditemukan di Indonesia. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Virus Nipah telah menewaskan dua orang di India. Kemungkinan virus ini masuk ke Indonesia pun besar, terlebih hewan penyebar virusnya dapat ditemukan disini.

Untuk diketahui, virus Nipah disebarkan oleh cairan tubuh kelelawar dan babi. Cairan yang dimaksud dapat berupa air liur, darah, ataupun urine.

Seseorang bisa terinfeksi virus Nipah jika cairan hewan mengandung virus masuk ke tubuh lewat mata, hidung, atau mulut. Gejala dari virus mematikan ini mirip dengan flu biasa.



"Gejala virus Nipah itu demam tinggi, nyeri di sendi dan otot, ataupun mual muntah serta batuk pilek," jelas Dokter Ngabila Salama melalui video edukasi yang disebarkan di Platform X, dikutip Selasa (19/9/2023).

Kalau virusnya sudah masuk ke tubuh manusia, kata dr Ngabila, dapat menyebabkan pasien sesak napas berat. Selain itu, ada kemungkinan menyebabkan koma. Kenapa bisa begitu?

"Karena virus ini bisa menyebar ke otak, sehingga pasien mengalami penurunan kesadaran dan koma," jelasnya.

Dokter Agung Dwi Wahyu Widodo, SpMK, yang merupakan dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga punya alasan lebih detail kenapa pasien infeksi virus Nipah bisa sampai koma.



Menurutnya, virus Nipah dapat menyebabkan infeksi di otak. Nah, infeksi di otak itu yang akan mengakibatkan penderita mengalami ensefalitis atau radang otak.

"Adanya infeksi di otak ini yang menyebabkan ensefalitis," jelas dr Agung, dikutip dari laman resmi UNAIR.

Kalau pasien sudah mengalami ensefalitis, kemungkinan menjadi koma sangat besar. Bahkan koma terjadi dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam.

Hal ini dibuktikan dari hasil autopsi seseorang yang terpapar virus Nipah. Bahwa virus Nipah ada di pembuluh darah dan jaringan di otak, sehingga bisa dikatakan virus tersebut dapat menginfeksi otak.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3597 seconds (0.1#10.140)