Awas! Bekerja Terlalu Keras Bisa Picu Penyakit Jantung
Minggu, 29 Oktober 2023 - 23:10 WIB
JAKARTA - Sebuah studi menemukan bahwa bekerja terlalu keras bisa memicu penyakit jantung . Tuntutan jadwal kerja yang tiada henti dan gaya hidup yang sibuk dapat memberikan tekanan yang signifikan pada sistem kardiovaskular, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung.
Di era di mana pencapaian profesional dan kemajuan karier sangat dijunjung tinggi, tekanan untuk sukses bisa sangat besar dan orang-orang terlalu berkomitmen terhadap tanggung jawab pekerjaan. Ketidakseimbangan antara stres akibat pekerjaan dan kesehatan dapat meningkatkan risiko masalah jantung.
Dilansir dari Times of India, Minggu (29/10/2023) salah satu cara utama kerja berlebihan memengaruhi jantung adalah melalui peningkatan tingkat stres. Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan stres kronis, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Paparan hormon ini dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang stabil sehingga tingkat stres tidak melebihi batas, yang menyebabkan risiko jantung jangka panjang.
Foto/Infografis SINDOnews
Selain itu, jam kerja yang panjang seringkali menyisakan sedikit atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk berolahraga atau menjalani gaya hidup aktif yang merupakan komponen kunci kesehatan jantung. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Ketika tuntutan pekerjaan membatasi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, hal ini dapat memicu berbagai masalah yang berhubungan dengan jantung. Hal ini juga memerlukan keseimbangan kehidupan kerja yang aktif sehingga seseorang dapat memprioritaskan kesehatan fisik.
Di era di mana pencapaian profesional dan kemajuan karier sangat dijunjung tinggi, tekanan untuk sukses bisa sangat besar dan orang-orang terlalu berkomitmen terhadap tanggung jawab pekerjaan. Ketidakseimbangan antara stres akibat pekerjaan dan kesehatan dapat meningkatkan risiko masalah jantung.
Dilansir dari Times of India, Minggu (29/10/2023) salah satu cara utama kerja berlebihan memengaruhi jantung adalah melalui peningkatan tingkat stres. Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan stres kronis, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Paparan hormon ini dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang stabil sehingga tingkat stres tidak melebihi batas, yang menyebabkan risiko jantung jangka panjang.
Foto/Infografis SINDOnews
Selain itu, jam kerja yang panjang seringkali menyisakan sedikit atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk berolahraga atau menjalani gaya hidup aktif yang merupakan komponen kunci kesehatan jantung. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Ketika tuntutan pekerjaan membatasi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, hal ini dapat memicu berbagai masalah yang berhubungan dengan jantung. Hal ini juga memerlukan keseimbangan kehidupan kerja yang aktif sehingga seseorang dapat memprioritaskan kesehatan fisik.
tulis komentar anda