Rentan Covid-19, Penderita Diabetes Harus Lebih Disiplin Cegah Komplikasi
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 06:36 WIB
JAKARTA - Diabetes merupakan salah satu penyakit penyerta atau komorbiditas utama dari kasus positif dan kasus meninggal Covid-19 . Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per 4 Agustus 2020, diabetes menempati urutan kedua setelah hipertensi. Hal ini berarti penyandang diabetes akan lebih rentan mengalami perparahan bahkan menyebabkan kematian jika terinfeksi Covid-19 .
(Baca juga: 20 Tahun Usai Kesuksesan Album Clayman, Bagaimana Kabar In Flames? )
"Apabila seseorang yang memiliki penyakit diabetes terpapar virus Covid-19, maka mereka memiliki potensi lebih besar untuk mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan fluktuasi level gula darah dan kemungkinan adanya komplikasi diabetes lainnya," kata dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES; Endokrin saat jumpa pers, Rabu (5/8).
Dengan kata lain, penyandang diabetes harus lebih waspada dan disiplin dalam menjaga kadar gula darah senantiasa berada dalam kisaran target untuk mencegah terjadinya komplikasi. Disiplin dalam mencegah komplikasi ini tentunya juga tak hanya saat pandemi Covid-19, tetapi harus dijalankan setiap saat agar penyandang diabetes dapat beraktivitas secara normal.
Cara termudah untuk mencegah komplikasi adalah dengan menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Hal ini dapat dicapai dengan kepatuhan dalam menjalankan pengobatan baik dengan obat oral maupun insulin, dan tetap berkonsultasi dengan dokter.
Namun, pada saat pandemi Covid-19 ini masyarakat cenderung takut untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan. Hal ini terlihat dari survei MarkPlus Industry Roundtable edisi ke-20 yang membahas institusi kesehatan selama Covid-19. Berdasarkan hasil survei cepat yang dilakukan, masyarakat semakin takut untuk mengunjungi rumah sakit sejak pandemi. Sebesar 71,8% responden mengaku tidak pernah mengunjungi rumah sakit ataupun klinik sejak adanya Covid-19.
(Baca juga: Rilis Another World, Gojira Gambarkan Masa Depan Dunia yang Gelap )
"Ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan ini dapat mengakibatkan pasien diabetes mengurangi kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dan memeriksa kadar gula darahnya, sehingga apabila kepatuhan ini berkurang dan gula darah naik dari kisaran target, pasien diabetes berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi di masa depan walaupun tidak terinfeksi Covid-19," jelas dr. Roy.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Widyastuti, MKM mengungkapkan bahwa sebenarnya masyarakat tidak perlu takut untuk mengunjungi fasilitas kesehatan di masa pandemi ini asalkan mengikuti protokol kesehatan.
(Baca juga: 20 Tahun Usai Kesuksesan Album Clayman, Bagaimana Kabar In Flames? )
"Apabila seseorang yang memiliki penyakit diabetes terpapar virus Covid-19, maka mereka memiliki potensi lebih besar untuk mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan fluktuasi level gula darah dan kemungkinan adanya komplikasi diabetes lainnya," kata dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES; Endokrin saat jumpa pers, Rabu (5/8).
Dengan kata lain, penyandang diabetes harus lebih waspada dan disiplin dalam menjaga kadar gula darah senantiasa berada dalam kisaran target untuk mencegah terjadinya komplikasi. Disiplin dalam mencegah komplikasi ini tentunya juga tak hanya saat pandemi Covid-19, tetapi harus dijalankan setiap saat agar penyandang diabetes dapat beraktivitas secara normal.
Cara termudah untuk mencegah komplikasi adalah dengan menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Hal ini dapat dicapai dengan kepatuhan dalam menjalankan pengobatan baik dengan obat oral maupun insulin, dan tetap berkonsultasi dengan dokter.
Namun, pada saat pandemi Covid-19 ini masyarakat cenderung takut untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan. Hal ini terlihat dari survei MarkPlus Industry Roundtable edisi ke-20 yang membahas institusi kesehatan selama Covid-19. Berdasarkan hasil survei cepat yang dilakukan, masyarakat semakin takut untuk mengunjungi rumah sakit sejak pandemi. Sebesar 71,8% responden mengaku tidak pernah mengunjungi rumah sakit ataupun klinik sejak adanya Covid-19.
(Baca juga: Rilis Another World, Gojira Gambarkan Masa Depan Dunia yang Gelap )
"Ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan ini dapat mengakibatkan pasien diabetes mengurangi kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dan memeriksa kadar gula darahnya, sehingga apabila kepatuhan ini berkurang dan gula darah naik dari kisaran target, pasien diabetes berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi di masa depan walaupun tidak terinfeksi Covid-19," jelas dr. Roy.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Widyastuti, MKM mengungkapkan bahwa sebenarnya masyarakat tidak perlu takut untuk mengunjungi fasilitas kesehatan di masa pandemi ini asalkan mengikuti protokol kesehatan.
tulis komentar anda