Bonus Demografi, Angela Tanoesoedibjo Contoh Korea Selatan
Rabu, 29 November 2023 - 16:03 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo konsentrasi pada bonus demografi di Tanah Air. Diperkirakan generasi muda atau usia produktif 15 - 60 tahun telah mencapai 60 persen.
Angela pun ingin mendorong dan memaanfaatkan generasi muda sebaik mungkin demi membawa Indonesia keluar dari middle income trap.
Angela Tanoesoedibjo mencontoh Korea Selatan, di mana saat ini Korsel menjadi salah satu negara maju dengan middle income trap mencapai USD 11.820.
"Korsel ini setelah perang mereka juga miskin banget GDP Perkapita sekitar USD 63.000 tiba-tiba tahun 70-an sudah diatas Indonesia"ujar Angela Tanoesoedibjo dalam sambutannya di Gereja Bethel Indonesia (GBI) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat (29/11/2023).
"Padahal startnya kurang lebih sama, ternyata dia keluar dengan cara revolusi industri, mendorong SDM unggul dan sekarang inovasi teknologi," tutur dia lagi.
Selain beberapa faktor, Angela juga memaparkan, kesuksesan Korsel mempunyai pendapatan perkapita setiap individu, rata-rata mencapai USD33.000. Angka ini jauh meninggalkan Indonesia masih berkisar di antara USD.4.500.
Dia menilai bahwa gate sangat jauh, sehingga perlu sinergitas antara pemerintah, stakeholder terkait serta masyarakat, demi keluar dari middle income trap.
Sesuai dengan target pemerintah, 2045 pertumbuhan ekonomi harus sebesar 6-7 persen, serta didukung stabilitas makro ekonomi dan keuangan yang stabil.
"Kalau kita bandingkan Indonesia dan Korsel hari ini pendapatan perkapita per orang rata-rata sudah mencapai USD33.000 sedangkan Indonesia diatas USD.4.500 jadi gate-nya sangat jauh,"papar Angela.
Kendati demikian, Angela menyebut bonus demografi Indonesia diperkirakan akan bertahan 10 - 20 tahun kedepan. Sehingga ia berharap bonus demografi ini, betul-betul dimanfaatkan agar Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju nantinya.
"Kalau Indonesia 7 tahun dari sekarang, kita akan berakhir sekitar tahun 2040 dan 17 tahun dari sekarang, jadi bukan waktu yang panjang. Saya rasa ini sangat relevan, karena forum kepemudaan dan anak, mungkin ada departemen - departemen lain tetapi menurut saya ini paling penting," tutur Angela.
Angela pun ingin mendorong dan memaanfaatkan generasi muda sebaik mungkin demi membawa Indonesia keluar dari middle income trap.
Angela Tanoesoedibjo mencontoh Korea Selatan, di mana saat ini Korsel menjadi salah satu negara maju dengan middle income trap mencapai USD 11.820.
"Korsel ini setelah perang mereka juga miskin banget GDP Perkapita sekitar USD 63.000 tiba-tiba tahun 70-an sudah diatas Indonesia"ujar Angela Tanoesoedibjo dalam sambutannya di Gereja Bethel Indonesia (GBI) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat (29/11/2023).
"Padahal startnya kurang lebih sama, ternyata dia keluar dengan cara revolusi industri, mendorong SDM unggul dan sekarang inovasi teknologi," tutur dia lagi.
Selain beberapa faktor, Angela juga memaparkan, kesuksesan Korsel mempunyai pendapatan perkapita setiap individu, rata-rata mencapai USD33.000. Angka ini jauh meninggalkan Indonesia masih berkisar di antara USD.4.500.
Dia menilai bahwa gate sangat jauh, sehingga perlu sinergitas antara pemerintah, stakeholder terkait serta masyarakat, demi keluar dari middle income trap.
Sesuai dengan target pemerintah, 2045 pertumbuhan ekonomi harus sebesar 6-7 persen, serta didukung stabilitas makro ekonomi dan keuangan yang stabil.
"Kalau kita bandingkan Indonesia dan Korsel hari ini pendapatan perkapita per orang rata-rata sudah mencapai USD33.000 sedangkan Indonesia diatas USD.4.500 jadi gate-nya sangat jauh,"papar Angela.
Kendati demikian, Angela menyebut bonus demografi Indonesia diperkirakan akan bertahan 10 - 20 tahun kedepan. Sehingga ia berharap bonus demografi ini, betul-betul dimanfaatkan agar Indonesia keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju nantinya.
"Kalau Indonesia 7 tahun dari sekarang, kita akan berakhir sekitar tahun 2040 dan 17 tahun dari sekarang, jadi bukan waktu yang panjang. Saya rasa ini sangat relevan, karena forum kepemudaan dan anak, mungkin ada departemen - departemen lain tetapi menurut saya ini paling penting," tutur Angela.
(tdy)
tulis komentar anda