Covid-19 vs Mycoplasma Pneumonia, Mana yang Lebih Berbahaya?
Kamis, 07 Desember 2023 - 11:37 WIB
JAKARTA - Indonesia sedang fokus pada dua penyakit yang merebak belakangan ini, yaitu mycoplasma pneumonia dan Covid-19. Angka kasusnya pun dilaporkan naik.
Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi bahwa total pasien mycoplasma pneumonia per 6 Desember 2023 ada 6 orang, semuanya berusia anak. Sementara itu, terjadi kenaikan kasus juga pada penyakit Covid-19, meski angkanya masih jauh di bawah penyebaran varian Delta pada 2021. Kenaikan kasus yang tercatat Kemenkes yaitu 80 persen.
Jadi pertanyaan sekarang, lebih bahaya mana mycoplasma pneumonia atau Covid-19? Ini perlu diketahui untuk meningkatkan kewaspadaan kita bersama.
Menurut Dokter Spesialis Anak RSCM dr Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), tingkat fatalitas dan keparahan akibat bakteri mycoplasma pneumoniae penyebab mycoplasma pneumonia lebih rendah dibandingkan Covid-19.
"Apabila dibandingkan dengan Covid-19, tingkat keparahan maupun mortalitas (kematian) akibat mycoplasma pneumonia lebih rendah, hanya 0,5% sampai 2%," kata dr Nastiti dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.
"Itu pun pada mereka dengan komorbiditas," tambahnya.
Karena itu, pneumonia akibat bakteri mycoplasma sering disebut sebagai walking pneumonia. Sebutan itu lantaran gejalanya cenderung ringan, sehingga pasien tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit dan cukup melakukan rawat jalan.
Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi bahwa total pasien mycoplasma pneumonia per 6 Desember 2023 ada 6 orang, semuanya berusia anak. Sementara itu, terjadi kenaikan kasus juga pada penyakit Covid-19, meski angkanya masih jauh di bawah penyebaran varian Delta pada 2021. Kenaikan kasus yang tercatat Kemenkes yaitu 80 persen.
Jadi pertanyaan sekarang, lebih bahaya mana mycoplasma pneumonia atau Covid-19? Ini perlu diketahui untuk meningkatkan kewaspadaan kita bersama.
Menurut Dokter Spesialis Anak RSCM dr Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), tingkat fatalitas dan keparahan akibat bakteri mycoplasma pneumoniae penyebab mycoplasma pneumonia lebih rendah dibandingkan Covid-19.
"Apabila dibandingkan dengan Covid-19, tingkat keparahan maupun mortalitas (kematian) akibat mycoplasma pneumonia lebih rendah, hanya 0,5% sampai 2%," kata dr Nastiti dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.
"Itu pun pada mereka dengan komorbiditas," tambahnya.
Karena itu, pneumonia akibat bakteri mycoplasma sering disebut sebagai walking pneumonia. Sebutan itu lantaran gejalanya cenderung ringan, sehingga pasien tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit dan cukup melakukan rawat jalan.
tulis komentar anda