Jadi Warisan Dunia UNESCO, Sumbu Filosofi Yogyakarta Makin Istimewa
Jum'at, 29 Desember 2023 - 06:00 WIB
JAKARTA - DIY akhirnya secara resmi menerima sertifikat penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia UNESCO yang bertajuk lengkap The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks yang menandaskan jika sumbu filosofi merupakan warisan budaya.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi secara langsung menyerahkan sertifikat penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia UNESCO yang bertajuk lengkap The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (28/12/2023). Sertifikat diterima di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Menteri Retno mengatakan Penetapan Sumbu Filosofi, The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks sebagai warisan dunia ini dilakukan pada 18 September yang lalu, di sesi ke-45 sidang World Heritage Comittee UNESCO di Riyadh, Arab Saudi. Sumbu Filosofi ini telah menjadi warisan dunia di Indonesia yang ke-10 yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia.
"Tentunya penetapan ini mengukuhkan Yogyakarta bukan hanya sebagai Kota Budaya, tetapi juga sebagai Kota Peradaban, yang diakui oleh dunia,” ungkap Retno.
Menurut Retno, Sumbu Filosofi adalah bukti lestarinya peradaban Jawa yang berkembang sejak abad ke-16 hingga saat ini. Sumbu Filosofi ini merupakan pengejawantahan, perpaduan harmonis elemen budaya benda seperti keris, batik, wayang, dan gamelan, dengan elemen tidak benda seperti tradisi, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual upacara, juga dengan nilai-nilai filosofis Jawa.
Untuk itu secara resmi dia ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Bapak Gubernur, kepada Daerah Istimewa Yogyakarta, dan tentunya kepada seluruh masyarakat Yogyakarta. Saya yakin dengan sertifikat warisan dunia UNESCO ini, maka daya tarik Yogyakarta semakin meningkat dan keistimewaan Yogyakarta akan semakin kokoh.
"Saya juga yakin kekayaan ini (Sumbu Filosofi) akan terjaga dan terpelihara dengan baik. Tentunya ini warisan budaya yang diakui dunia yang harus di uri-uri, dijaga,” ucap Menteri Retno.
Menteri Retno menyebutkan, diplomasi Indonesia pun akan terus mencoba berkontribusi dalam memperjuangkan warisan-warisan budaya nasional untuk diakui dunia. Pihaknya juga siap untuk terus membantu menguri-uri budaya, warisan budaya yang ada.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi secara langsung menyerahkan sertifikat penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia UNESCO yang bertajuk lengkap The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (28/12/2023). Sertifikat diterima di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Menteri Retno mengatakan Penetapan Sumbu Filosofi, The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks sebagai warisan dunia ini dilakukan pada 18 September yang lalu, di sesi ke-45 sidang World Heritage Comittee UNESCO di Riyadh, Arab Saudi. Sumbu Filosofi ini telah menjadi warisan dunia di Indonesia yang ke-10 yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia.
"Tentunya penetapan ini mengukuhkan Yogyakarta bukan hanya sebagai Kota Budaya, tetapi juga sebagai Kota Peradaban, yang diakui oleh dunia,” ungkap Retno.
Menurut Retno, Sumbu Filosofi adalah bukti lestarinya peradaban Jawa yang berkembang sejak abad ke-16 hingga saat ini. Sumbu Filosofi ini merupakan pengejawantahan, perpaduan harmonis elemen budaya benda seperti keris, batik, wayang, dan gamelan, dengan elemen tidak benda seperti tradisi, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual upacara, juga dengan nilai-nilai filosofis Jawa.
Untuk itu secara resmi dia ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Bapak Gubernur, kepada Daerah Istimewa Yogyakarta, dan tentunya kepada seluruh masyarakat Yogyakarta. Saya yakin dengan sertifikat warisan dunia UNESCO ini, maka daya tarik Yogyakarta semakin meningkat dan keistimewaan Yogyakarta akan semakin kokoh.
"Saya juga yakin kekayaan ini (Sumbu Filosofi) akan terjaga dan terpelihara dengan baik. Tentunya ini warisan budaya yang diakui dunia yang harus di uri-uri, dijaga,” ucap Menteri Retno.
Menteri Retno menyebutkan, diplomasi Indonesia pun akan terus mencoba berkontribusi dalam memperjuangkan warisan-warisan budaya nasional untuk diakui dunia. Pihaknya juga siap untuk terus membantu menguri-uri budaya, warisan budaya yang ada.
Lihat Juga :
tulis komentar anda