5 Film Indonesia dengan Penonton Bioskop Terbanyak 2023, Sewu Dino Posisi Pertama
Senin, 15 Januari 2024 - 14:33 WIB
Di gubuk, Sri, Erna dan Dini ditugaskan untuk mencuci Dela Atmojo, cucu dari Karsa Atmojo, yang tidak sadarkan diri karena kutukan sihir Sewu Dino (Seribu Hari). Mereka tidak bisa lari dari gubuk karena terikat oleh perjanjian mistis dengan Karsa Atmojo, dan mereka harus menyelesaikan ritual sampai hari ke-1000. Jika melanggarnya, kematian menanti mereka.
Foto/Imdb
Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini menceritakan Nadia, yang hidup di ambang kematian. Dia tahu akan menjadi korban pengorbanan ayahnya. Sebagai hasil dari pengorbanan ini, ibunya meninggal secara tragis pada 2002.
10 tahun kemudian, saudara laki-laki Nadia, Yoga, mengalami nasib malang yang sama dengan ibu mereka. Di antara semua anggota keluarga, Nadia adalah satu-satunya yang tersisa.
Foto/Imdb
Air Mata di Ujung Sajadah menampilkan Titi Kamal, Fedi Nuril, dan Citra Kirana. Mengurung genre drama, film ini bercerita tentang tujuh tahun berlalu, Aqilla baru mengetahui bahwa anaknya, Baskara, ternyata masih hidup.
Baskara dibesarkan oleh Arif dan Yumna, pasangan yang hanya punya satu harapan: memiliki anak. Aqilla berangkat dari kehidupannya yang hampa di Eropa menuju Kota Solo untuk menyambut masa depan barunya.
2. Di Ambang Kematian - 3,3 Juta Penonton
Foto/Imdb
Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini menceritakan Nadia, yang hidup di ambang kematian. Dia tahu akan menjadi korban pengorbanan ayahnya. Sebagai hasil dari pengorbanan ini, ibunya meninggal secara tragis pada 2002.
10 tahun kemudian, saudara laki-laki Nadia, Yoga, mengalami nasib malang yang sama dengan ibu mereka. Di antara semua anggota keluarga, Nadia adalah satu-satunya yang tersisa.
3. Air Mata di Ujung Sajadah - 3,1 Juta Penonton
Foto/Imdb
Air Mata di Ujung Sajadah menampilkan Titi Kamal, Fedi Nuril, dan Citra Kirana. Mengurung genre drama, film ini bercerita tentang tujuh tahun berlalu, Aqilla baru mengetahui bahwa anaknya, Baskara, ternyata masih hidup.
Baskara dibesarkan oleh Arif dan Yumna, pasangan yang hanya punya satu harapan: memiliki anak. Aqilla berangkat dari kehidupannya yang hampa di Eropa menuju Kota Solo untuk menyambut masa depan barunya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda