Hary Tanoesoedibjo Optimistis Vision+ Tembus Pasar Internasional, Hadirkan Film Hollywood hingga Korea
Senin, 22 Januari 2024 - 20:21 WIB
JAKARTA – Vision+ sebagai platform streaming service alias OTT terus berkembang dan berusaha menjadi nomor satu di Indonesia. Untuk mempercepat pertumbuhan tersebut, Vision + berintegrasi dengan RCTI+ demi menggaet pengguna yang lebih luas.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan integrasi ini diyakini bakal lebih memanjakan pengguna, terlebih saat ini Vision+ telah menggandeng Mirada yang siap memberikan inovasi terhadap layanan dalam mengembangkan platform hiburan streaming digital.
“Kita sedang dalam proses menyatukan RCTI+ dan Vision+. Sudah (terjadi), tapi masih pakai sistem yang lama. Vision+ sendiri akan meluncurkan sistem yang baru. Mudah-murahan akan menjadi yang terbaik. One of the best di Indonesia,” kata Hary dalam sambutan di acara ulang tahun ke-4 Vision+, di Gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Bahkan, Hary Tanoesoedibjo meyakini Vision+ akan menjadi salah satu OTT terbaik secara global. Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai karena seluruh tim terus beinovasi dan berkembang dalam mewujudkannya.
Namun, Hary juga mengakui adanya tantangan besar yang dihadapi Vision+ dalam mencapai tujuannya. Salah satunya menghadirkan konten terbaik untuk pengguna, khususnya film atau series dari luar negeri.
“Konten-konten itu sudah merupakan tantangan tersendiri, tapi kita lokal konten seharusnya kita tidak bermasalah. Makanya nanti kita mulai harus masuk atau mencari dengan cara kita,” ujarnya.
“Konten-konten asing misalnya, India ya kan, kemudian Korea, kemudian Hollywood, terus other Asian, supaya kita bisa lebih besar. Tapi how big the international konten? Itu tergantung rencana kita,” sambung Hary.
Untuk menjawab hal tersebut, Hary meminta kepada seluruh pihak terkait untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan yang ada. Terlebih dengan bisnis model baru yang diterapkan oleh Vision+ agar terus berkembang.
“Ke depannya semua harus siap dengan model bisnis baru ini. Jadi yang perlu saya garis bawahi, tadi saya katakan yang pertama adalah trafik yang menyumbang, kemudian aplikasinya sendiri yang ketiga konten, kemudian how monetize,” ucapnya.
Demi mewujudkannya, Hary meminta dihadirkan program atau kerja sama dengan berbagai pihak agar lebih banyak orang yang mengunduh atau install aplikasi Vision+. Menurutnya, cara ini dilakukan oleh banyak platform streaming service atau OTT di Indonesia.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan integrasi ini diyakini bakal lebih memanjakan pengguna, terlebih saat ini Vision+ telah menggandeng Mirada yang siap memberikan inovasi terhadap layanan dalam mengembangkan platform hiburan streaming digital.
“Kita sedang dalam proses menyatukan RCTI+ dan Vision+. Sudah (terjadi), tapi masih pakai sistem yang lama. Vision+ sendiri akan meluncurkan sistem yang baru. Mudah-murahan akan menjadi yang terbaik. One of the best di Indonesia,” kata Hary dalam sambutan di acara ulang tahun ke-4 Vision+, di Gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Bahkan, Hary Tanoesoedibjo meyakini Vision+ akan menjadi salah satu OTT terbaik secara global. Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai karena seluruh tim terus beinovasi dan berkembang dalam mewujudkannya.
Namun, Hary juga mengakui adanya tantangan besar yang dihadapi Vision+ dalam mencapai tujuannya. Salah satunya menghadirkan konten terbaik untuk pengguna, khususnya film atau series dari luar negeri.
“Konten-konten itu sudah merupakan tantangan tersendiri, tapi kita lokal konten seharusnya kita tidak bermasalah. Makanya nanti kita mulai harus masuk atau mencari dengan cara kita,” ujarnya.
“Konten-konten asing misalnya, India ya kan, kemudian Korea, kemudian Hollywood, terus other Asian, supaya kita bisa lebih besar. Tapi how big the international konten? Itu tergantung rencana kita,” sambung Hary.
Untuk menjawab hal tersebut, Hary meminta kepada seluruh pihak terkait untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan yang ada. Terlebih dengan bisnis model baru yang diterapkan oleh Vision+ agar terus berkembang.
Baca Juga
“Ke depannya semua harus siap dengan model bisnis baru ini. Jadi yang perlu saya garis bawahi, tadi saya katakan yang pertama adalah trafik yang menyumbang, kemudian aplikasinya sendiri yang ketiga konten, kemudian how monetize,” ucapnya.
Demi mewujudkannya, Hary meminta dihadirkan program atau kerja sama dengan berbagai pihak agar lebih banyak orang yang mengunduh atau install aplikasi Vision+. Menurutnya, cara ini dilakukan oleh banyak platform streaming service atau OTT di Indonesia.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda