Kenali Gejala dan Cara Mencegah Penyakit Gondongan
Rabu, 21 Februari 2024 - 12:42 WIB
SURABAYA - Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi virus. Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga memicu pembengkakan.
Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Gondongan terjadi ketika kelenjar ludah terinfeksi oleh virus paramyxovirus yang sangat menular.
“Virus gondok bisa menyebar melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan cangkir minum,” terang Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah.
Menurut Dede, tanda dan gejala yang sering terjadi pada anak biasanya akan terlihat 16-18 hari setelah terpapar virus. Gejalanya meliputi demam hingan 38 derajat celcius, sakit kepala, penurunan nafsu makan pada anak, nyeri dan bengkak pada kelenjar ludah terutama di bagian rahang, sakit semakin parah pada saat mengunyah.
Ada beberapa cara untuk mencegah gondokan. Pertama yang paling efektif harus dilakukan memberikan imunisasi MMR pada anak. Imunisasi gondok adalah imunisasi yang diberikan kepada anak sejak bayi.
Kedua, selain memberikan imunisasi, ada langkah lain untuk membantu mencegah penyebaran gondongan, seperti menjauhkan anak dari anak lain yang sedang mengalami penyakit gondongan. Selain itu juga mengajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri.
“Ketiga jika anak sudah terkena gondongan maka istirahatkan, karena infeksi gondongan ini menyebabkan kelelahan sehingga pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup,” imbuhnya.
Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Gondongan terjadi ketika kelenjar ludah terinfeksi oleh virus paramyxovirus yang sangat menular.
“Virus gondok bisa menyebar melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan cangkir minum,” terang Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah.
Menurut Dede, tanda dan gejala yang sering terjadi pada anak biasanya akan terlihat 16-18 hari setelah terpapar virus. Gejalanya meliputi demam hingan 38 derajat celcius, sakit kepala, penurunan nafsu makan pada anak, nyeri dan bengkak pada kelenjar ludah terutama di bagian rahang, sakit semakin parah pada saat mengunyah.
Ada beberapa cara untuk mencegah gondokan. Pertama yang paling efektif harus dilakukan memberikan imunisasi MMR pada anak. Imunisasi gondok adalah imunisasi yang diberikan kepada anak sejak bayi.
Kedua, selain memberikan imunisasi, ada langkah lain untuk membantu mencegah penyebaran gondongan, seperti menjauhkan anak dari anak lain yang sedang mengalami penyakit gondongan. Selain itu juga mengajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri.
“Ketiga jika anak sudah terkena gondongan maka istirahatkan, karena infeksi gondongan ini menyebabkan kelelahan sehingga pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup,” imbuhnya.
tulis komentar anda