Sandiaga Uno Soroti Punahnya Tari Topeng Randegan Majalengka: PR bagi Kita
Senin, 26 Februari 2024 - 21:12 WIB
JAKARTA - Tari Topeng Randegan Majalengka saat ini dikabarkan telah mengalami kepunahan. Punahnya tari tradisional tersebut dikarenakan sudah tidak ada lagi generasi muda yang meneruskan warisan budaya itu.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, itu adalah tugas besar bagi Indonesia.
“PR juga bagi kita. Festival-festival ini saya titip, kalau bisa di Jawa Barat ada yang Majalengka. Karena ada satu Tari Topeng ini punah. Jadi saya instruksikan IndoFringe memilih satu sekolah di Majalengka yang memfestivalkan Tari Topeng,” kata Sandiaga Uno saat ditemui dalam acara Penyerahan Penghargaan IndoFringe@Sekolah 2023 dan Peluncuran Program IndoFringe@Sekolah2024 di Gedung Sapta Pesona 2, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
Tidak hanya itu, Sandiaga juga mengatakan, generasi muda saat ini harus bisa meneruskan warisan-warisan budaya yang ada seperti tari tradisional. Maka, ia menambahkan, dengan adanya platform IndoFringe@Sekolah dapat menjadi strategi untuk memastikan tidak ada lagi kejadian seperti ini.
“Kemarin di Singkawang juga ada patung dan beberapa ini, masih bisa tetap terpelihara karena anak-anak mudanya diberikan ruang untuk berkreasi. Ada platformnya, IndoFringe ini, sebagai salah satu strategi untuk memastikan tidak ada kepunahan seni budaya kita, terutama Tari Topeng di Majalengka,” beber Sandiaga.
Sebagai informasi, Tari Topeng Randegan Majalengka merupakan warisan leluhur yang berasal dari Desa Randegan Kulon dan Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Menilik laman Halo Jabar, Tari Topeng Randegan memvisualisasikan karakter manusia sejak lahir hingga dewasa, mirip dengan Tari Topeng yang berasal dari Cirebon. Tari Topeng Randegan Majalengka terdiri dari lima bagian yang masing-masing menggambarkan setiap fase kehidupan manusia.
Kelima bagian tersebut adalah Tari Panji, Tari Samba (Parmindo), Tari Tumenggung atau Patih, Tari Jingga Anom, dan Tari Rahwana.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, itu adalah tugas besar bagi Indonesia.
“PR juga bagi kita. Festival-festival ini saya titip, kalau bisa di Jawa Barat ada yang Majalengka. Karena ada satu Tari Topeng ini punah. Jadi saya instruksikan IndoFringe memilih satu sekolah di Majalengka yang memfestivalkan Tari Topeng,” kata Sandiaga Uno saat ditemui dalam acara Penyerahan Penghargaan IndoFringe@Sekolah 2023 dan Peluncuran Program IndoFringe@Sekolah2024 di Gedung Sapta Pesona 2, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
Tidak hanya itu, Sandiaga juga mengatakan, generasi muda saat ini harus bisa meneruskan warisan-warisan budaya yang ada seperti tari tradisional. Maka, ia menambahkan, dengan adanya platform IndoFringe@Sekolah dapat menjadi strategi untuk memastikan tidak ada lagi kejadian seperti ini.
Baca Juga
“Kemarin di Singkawang juga ada patung dan beberapa ini, masih bisa tetap terpelihara karena anak-anak mudanya diberikan ruang untuk berkreasi. Ada platformnya, IndoFringe ini, sebagai salah satu strategi untuk memastikan tidak ada kepunahan seni budaya kita, terutama Tari Topeng di Majalengka,” beber Sandiaga.
Sebagai informasi, Tari Topeng Randegan Majalengka merupakan warisan leluhur yang berasal dari Desa Randegan Kulon dan Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Menilik laman Halo Jabar, Tari Topeng Randegan memvisualisasikan karakter manusia sejak lahir hingga dewasa, mirip dengan Tari Topeng yang berasal dari Cirebon. Tari Topeng Randegan Majalengka terdiri dari lima bagian yang masing-masing menggambarkan setiap fase kehidupan manusia.
Kelima bagian tersebut adalah Tari Panji, Tari Samba (Parmindo), Tari Tumenggung atau Patih, Tari Jingga Anom, dan Tari Rahwana.
(tsa)
tulis komentar anda