Orang Indonesia Sedikit Berikan Hadiah di Hari Valentine Tahun Ini
Selasa, 05 Maret 2024 - 01:30 WIB
JAKARTA - Hari Valentine selalu berhasil membawa orang Indonesia untuk mengakses toko online (e-commerce). Namun pada tahun 2024 ini, animo masyarakat terhadap hari kasih sayang ini menurun.
Berdasarkan penelitian oleh jaringan afiliasi Admitad, tahun ini jumlah pesanan selama minggu liburan mengalami penurunan sebesar 13%, dan biaya bagi pasangan yang sedang jatuh cinta berkurang sebesar 6%. Sepanjang minggu liburan, pengguna berbelanja di bagian pakaian dalam, elektronik, produk rumah tangga, perhiasan, dan produk kecantikan.
“Hari Valentine tampaknya perlahan kehilangan relevansinya di kawasan Asia Pasifik (APAC), khususnya di Indonesia. Meskipun terjadi pertumbuhan secara keseluruhan di segmen e-commerce dan tren pembelian hadiah secara online selama Valentine's Day," kata Managing Director dari MITGO untuk area India & APAC Neha Kulwal.
Masyarakat Indonesia menunjukkan antusiasme yang lebih rendah untuk minggu liburan ini dibandingkan tahun lalu, bahkan jika dibandingkan dengan minggu biasa tanpa liburan pada tahun 2024. Nilai pesanan rata-rata mencapai 35 USD atau sebesar Rp. 542,500.
Tren menarik lainnya adalah semakin kaburnya batas aktivitas antara tanggal 14 Februari itu sendiri dan hari-hari lain. Admitad menganalisis lebih dari 7 juta pesanan di seluruh dunia dan lebih dari 200.000 pesanan di Indonesia, dan menemukan bahwa peningkatan aktivitas belanja online terus berlangsung hingga akhir pekan.
Banyak orang Indonesia memutuskan untuk tidak terburu-buru dan merayakan liburan dengan tenang bersama orang yang mereka cintai selama akhir pekan.
Lebih dari 25% penjualan selama minggu liburan di Indonesia terjadi di kategori fashion, termasuk pakaian dalam, aksesori, dan perhiasan. Elektronik juga menjadi kategori yang dapat kerap diandalkan oleh 13% dari pasangan sebagai hadiah selama hari Valentine.
Hadiah-hadiah ini mencakup barang dari kategori peralatan rumah tangga, smartphone, headphone, dan bahkan komponen komputer. Sebagai contoh, banyak orang memutuskan untuk menyenangkan pasangan mereka dengan kartu grafis modern.
Berdasarkan penelitian oleh jaringan afiliasi Admitad, tahun ini jumlah pesanan selama minggu liburan mengalami penurunan sebesar 13%, dan biaya bagi pasangan yang sedang jatuh cinta berkurang sebesar 6%. Sepanjang minggu liburan, pengguna berbelanja di bagian pakaian dalam, elektronik, produk rumah tangga, perhiasan, dan produk kecantikan.
“Hari Valentine tampaknya perlahan kehilangan relevansinya di kawasan Asia Pasifik (APAC), khususnya di Indonesia. Meskipun terjadi pertumbuhan secara keseluruhan di segmen e-commerce dan tren pembelian hadiah secara online selama Valentine's Day," kata Managing Director dari MITGO untuk area India & APAC Neha Kulwal.
Masyarakat Indonesia menunjukkan antusiasme yang lebih rendah untuk minggu liburan ini dibandingkan tahun lalu, bahkan jika dibandingkan dengan minggu biasa tanpa liburan pada tahun 2024. Nilai pesanan rata-rata mencapai 35 USD atau sebesar Rp. 542,500.
Baca Juga
Tren menarik lainnya adalah semakin kaburnya batas aktivitas antara tanggal 14 Februari itu sendiri dan hari-hari lain. Admitad menganalisis lebih dari 7 juta pesanan di seluruh dunia dan lebih dari 200.000 pesanan di Indonesia, dan menemukan bahwa peningkatan aktivitas belanja online terus berlangsung hingga akhir pekan.
Banyak orang Indonesia memutuskan untuk tidak terburu-buru dan merayakan liburan dengan tenang bersama orang yang mereka cintai selama akhir pekan.
Lebih dari 25% penjualan selama minggu liburan di Indonesia terjadi di kategori fashion, termasuk pakaian dalam, aksesori, dan perhiasan. Elektronik juga menjadi kategori yang dapat kerap diandalkan oleh 13% dari pasangan sebagai hadiah selama hari Valentine.
Hadiah-hadiah ini mencakup barang dari kategori peralatan rumah tangga, smartphone, headphone, dan bahkan komponen komputer. Sebagai contoh, banyak orang memutuskan untuk menyenangkan pasangan mereka dengan kartu grafis modern.
tulis komentar anda