Arti Gelar Cak dan Gus serta Perbedaannya

JAKARTA - Arti gelar Cak dan Gus, apa sih bedanya? Sebagian besar dari Anda tentu pernah mendengar kata sapaan Cak dan Gus. Pada artikel ini perbedaan gelar tersebut akan coba dibahas.

Cak dan Gus merupakan gelar ataupun sapaan yang ditujukan untuk kaum pria, khususnya yang berasal dari Jawa Timur. Meski sama-sama menjadi sebutan untuk sapaan para pria di tanah Jawa, namun sejatinya dua gelar tersebut berbeda peruntukannya. Nah, mari kita bahas perbedaan itu.

Anda tentu mengenal beberapa tokoh bangsa yang diberi gelar Gus di depan namanya, bukan? Mereka umumnya adalah tokoh dari lingkungan pesantren, sebut saja Presiden keempat RI Gus Dur dan Gus Mus yang merupakaan sapaan untuk Kyai Mustofa Bisri.







Menurut KBBI sendiri, Gus adalah nama julukan atau panggilan kepada laki-laki. Gus merupakan gelar yang populer di kalangan santri di pesantren dan masyarakat tradisional, terutama di Pulau Jawa.

Gelar Gus hanya dialamatkan kepada putra laki-laki dari seorang kyai yang dianggap sebagai panggilan kehormatan. Dengan demikian, tidak semua orang bisa mendapatkan panggilan ini karena Gus hanya diperuntukkan bagi keturunan kyai dan tokoh pondok pesantren di Pulau Jawa.

Berhubung gelar ini diperuntukkan bagi keturunan kyai atau tokoh pesantren, maka tak heran jika Gus juga diidentikkan dengan sosok kyai muda. Gus diharapkan kelak akan mengikuti jejak ayah mereka sebagai kyai. Namun, para kyai muda itu ada kalanya tidak terlalu suka digelari kyai, sehingga lebih memilih dipanggil Gus. Meskipun mereka kemudian beranjak tua dan menjadi tokoh pesantren, panggilan Gus tetap tersemat alih-alih memilih dipanggil kyai.

Adapun Cak merupakan panggilan akrab untuk laki-laki. Panggilan yang berasal dari Surabaya ini sama artinya dengan abang, mas, atau kakak laki-laki.