Dukung Gaya Hidup Sehat, Bango Hadirkan Kecap Manis yang 45% Lebih Rendah Gula

Sabtu, 25 Mei 2024 - 03:30 WIB
Ki-ka: Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.G.K; Head of Marketing Nutrition Indonesia PT Unilever Indonesia Nuning Wahyuningsih; dan Nana Mirdad saat peluncuran Bango Less Sugar di Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto/Istimewa
JAKARTA - Memperingati Hari Diabetes Nasional, Bango meluncurkan inovasi terbaru, Bango Less Sugar, yang 45% lebih rendah gula untuk membantu keluarga Indonesia mengontrol asupan gula tanpa berkompromi dengan kelezatan cita rasa masakan di rumah. Peluncuran inovasi ini dilakukan di tengah kemeriahan ”Bango Less Sugar Fit Festival” yang digelar di Gandaria City, Jakarta Selatan, pada 24-26 Mei 2024.

Berbagai aktivitas yang dipersembahkan di acara ini diharapkan mampu menginpspirasi masyarakat hidup lebih sehat dengan cara yang nikmat.

”Selama lebih dari 95 tahun, Bango senantiasa melahirkan inovasi dan program yang berlandaskan pada komitmen untuk melezatkan masakan Indonesia sambil memperhatikan dinamika kebutuhan masyarakat," kata Nuning Wahyuningsih, Head of Marketing Nutrition Indonesia PT Unilever Indonesia, Tbk.



"Bango melihat bahwa gaya hidup sehat saat ini makin diminati masyakarat Indonesia, di mana makin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Khususnya dalam hal mengonsumsi makanan yang lebih sehat, studi Asia Pacific Health Priority 2023 menunjukkan bahwa 75% masyarakat Indonesia bersedia mengalokasikan pengeluaran lebih untuk memilih makanan yang lebih sehat," lanjutnya.

Di tengah semakin banyak health enthusiasts yang menginginkan hidup yang lebih berkualitas, kata Nuning, pihaknya percaya bahwa hal ini harus tetap bisa dijalani dengan cara yang nikmat.

"Untuk itu, Bango menghadirkan Bango Less Sugar yang 45% lebih rendah gula guna membantu keluarga Indonesia mengontrol asupan gula tanpa berkompromi dengan kelezatan cita rasa masakan,” katanya.

Terkait asupan gula, Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan konsumsi gula terbesar ke-6 di dunia, yaitu mencapai 7,8 juta metrik ton per tahun. Bahkan Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2021 menunjukkan, 47,9 juta penduduk Indonesia masih mengonsumsi gula secara berlebihan.

Menanggapi hal tersebut, dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.G.K., Dokter Spesialis Gizi Klinik menerangkan, mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit seperti diabetes mellitus tipe-2 (DM tipe-2). Penyakit ini bahkan tidak memandang usia, karena penderita DM tipe-2 justru lebih didominasi oleh kelompok usia produktif (52,1%) dibandingkan kelompok usia lanjut (48,9%).

"Selain faktor gaya hidup sedentary atau kurang gerak, penyakit ini sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi yang tidak sehat, termasuk makanan dan minuman yang mengandung gula berlebih," terangnya.

”Saat seseorang terlanjur terkena diabetes, ia sebenarnya dapat tetap hidup sehat dan produktif asal konsisten menerapkan kebiasaan mengatur asupan dan pola makan terbaik guna mengontrol kadar gula dalam darah, disertai gaya hidup aktif. Tapi bagaimanapun, mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati. Faktanya sekitar 90% kasus DM tipe-2 bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Jadi, kebiasaan baik ini juga penting dilakukan oleh mereka yang ingin terhindar dari risiko penyakit diabetes,” beber dr. Diana.

Bango Less Sugar menjadi pilihan tepat bagi keluarga Indonesia yang ingin hidup lebih sehat dengan cara yang nikmat. Inovasi ini menggunakan bahan berkualitas tinggi yaitu kedelai hitam Mallika yang menjadi ciri khas dari kecap Bango, dan daun stevia, pemanis alami yang mengandung nol kalori. Selain lebih rendah gula, Bango Less Sugar juga 50% lebih rendah garam, sehingga baik pula dikonsumsi untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More