Agnez Mo Serukan All Eyes on Rafah usai Samakan Genosida dengan Perang
Jum'at, 31 Mei 2024 - 09:00 WIB
JAKARTA - Agnez Mo menyerukan All Eyes on Rafah, gerakan yang ramai di dunia setelah menyamakan genosida yang dilakukan Israel sebagai perang. Ini tampak pada unggahan-unggahan Agnez di Instagram pribadinya hingga menyebabkan panen hujatan netizen.
Insiden ini berawal saat mantan penyanyi cilik itu menuliskan Stop the War (hentikan perang) alih-alih All Eyes on Rafah di Instagram Story. Akibat unggahannya itu, Agnez pun dinilai tidak bisa membedakan antara perang dan genosida yang tengah terjadi di Palestina.
Terbaru, pelantun Matahariku tersebut membagikan tulisan All Eyes on Rafah dengan latar tenda-tenda di Rafah, Palestina. Postingan tersebut sama seperti yang dibagikan artis Indonesia lainnya.
Pada unggahan lainnya, pemilik nama asli Agnes Monica Muljoto tersebut menyerukan gencatan senjata untuk segera dilakukan. Ia kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak membenarkan pembantaian anak-anak.
Foto/Instagram Story Agnez Mo
"Saya katakan lagi. Tidak ada pembenaran untuk pembantaian anak-anak," tulis Agnez dalam bahasa Inggris dikutip Jumat (31/5/2024).
Lebih lanjut, perempuan 37 tahun tersebut menyatakan pentingnya sebuah nyawa, termasuk keselamatan anak-anak. Ia pun menyinggung soal kemanusiaan dan membela seluruh umat manusia.
Insiden ini berawal saat mantan penyanyi cilik itu menuliskan Stop the War (hentikan perang) alih-alih All Eyes on Rafah di Instagram Story. Akibat unggahannya itu, Agnez pun dinilai tidak bisa membedakan antara perang dan genosida yang tengah terjadi di Palestina.
Terbaru, pelantun Matahariku tersebut membagikan tulisan All Eyes on Rafah dengan latar tenda-tenda di Rafah, Palestina. Postingan tersebut sama seperti yang dibagikan artis Indonesia lainnya.
Pada unggahan lainnya, pemilik nama asli Agnes Monica Muljoto tersebut menyerukan gencatan senjata untuk segera dilakukan. Ia kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak membenarkan pembantaian anak-anak.
Foto/Instagram Story Agnez Mo
"Saya katakan lagi. Tidak ada pembenaran untuk pembantaian anak-anak," tulis Agnez dalam bahasa Inggris dikutip Jumat (31/5/2024).
Lebih lanjut, perempuan 37 tahun tersebut menyatakan pentingnya sebuah nyawa, termasuk keselamatan anak-anak. Ia pun menyinggung soal kemanusiaan dan membela seluruh umat manusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda