Gandeng Diskoria, Cecil Yang, dan Yusuf 'Oeblet', Laleilmanino Rilis Lagu Baru Kado untuk Jakarta
Jum'at, 21 Juni 2024 - 19:57 WIB
Kehidupan Jakarta tidak hanya diterjemahkan secara naratif oleh Laleilmanino. Di sini, mereka juga menarasikan Jakarta dengan memberi sentuhan musik tradisional Betawi dengan menggandeng Yusuf “Oeblet”, seorang pegiat musik tradisional yang juga guru musik Nino di masa berseragam putih abu-abu. Oeblet menggunakan alat musik gesek tradisional Betawi bernama Tehyan untuk mengisi beberapa bagian lagu.
“Lagu Djakarta ini juga ingin kami jadikan sebagai ruang dan gelanggang bagi musik tradisional tampil menarasikan Jakarta. Maka, kami mengajak Pak Oeblet yang punya rekam jejak panjang di dunia musik tradisi untuk berkolaborasi di lagu ini,” ungkap Nino.
Tidak hanya musik tradisional, kehadiran rapper muda Cecil Yang pun memberi sentuhan urban yang kental melalui warna hip-hopnya. Interaksi antara yang tradisional dan urban di single ini menjadi gambaran corak kehidupan Jakarta yang mentereng dengan kawasan urban, tapi juga dipenuhi kampung kota nan bersahaja. Cecil sendiri adalah rapper muda yang telah merilis beberapa lagu sebelumnya dan baru saja bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia.
Momen dirilisnya single “Djakarta” juga menjadi sejarah karena inilah pertama kali Jakarta merayakan ulang tahun dengan status baru sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Setelah 60 tahun menyandang status Daerah Khusus Ibukota (DKI) melalui Undang-undang nomor 10 tahun 1964, di tahun ini Jakarta melepaskan status khususnya tersebut.
“Laleilmanino merilis lagu Djakarta di tahun ini sebagai kado sekaligus arsip memori Jakarta yang selama puluhan tahun telah menjadi Daerah Khusus Ibukota. Jakarta adalah rumah bagi jutaan orang selama menjadi ibu kota. Single Djakarta adalah kado kami bagi kota dan warga Jakarta,” pungkas Nino.
“Lagu Djakarta ini juga ingin kami jadikan sebagai ruang dan gelanggang bagi musik tradisional tampil menarasikan Jakarta. Maka, kami mengajak Pak Oeblet yang punya rekam jejak panjang di dunia musik tradisi untuk berkolaborasi di lagu ini,” ungkap Nino.
Tidak hanya musik tradisional, kehadiran rapper muda Cecil Yang pun memberi sentuhan urban yang kental melalui warna hip-hopnya. Interaksi antara yang tradisional dan urban di single ini menjadi gambaran corak kehidupan Jakarta yang mentereng dengan kawasan urban, tapi juga dipenuhi kampung kota nan bersahaja. Cecil sendiri adalah rapper muda yang telah merilis beberapa lagu sebelumnya dan baru saja bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia.
Momen dirilisnya single “Djakarta” juga menjadi sejarah karena inilah pertama kali Jakarta merayakan ulang tahun dengan status baru sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Setelah 60 tahun menyandang status Daerah Khusus Ibukota (DKI) melalui Undang-undang nomor 10 tahun 1964, di tahun ini Jakarta melepaskan status khususnya tersebut.
“Laleilmanino merilis lagu Djakarta di tahun ini sebagai kado sekaligus arsip memori Jakarta yang selama puluhan tahun telah menjadi Daerah Khusus Ibukota. Jakarta adalah rumah bagi jutaan orang selama menjadi ibu kota. Single Djakarta adalah kado kami bagi kota dan warga Jakarta,” pungkas Nino.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda