Melawan Lupa, Anggy Umbara Hadirkan Teror Kromoleo
Jum'at, 12 Juli 2024 - 17:39 WIB
JAKARTA - Kisah urban legend tentang korban pembantaian para preman di era tahun 80-an dan 90-an yang terjadi di wilayah Jawa Tengah diangkat Imperial Pictures dalam film bergenre horor berjudul "Kromoleo: Teror 1 Malam". Film yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini mencekam dimana menggabungkan unsur legenda urban yang prevalen pada dekade 80-an dan 90-an di sebuah kawasan di Jawa Tengah.
Dalam perilisan trailer itu mendeskripsikan kisah mencekam tentang keluarga tiga generasi yang melibatkan rahasia, pembalasan dendam, dan ilmu perjimatan. Dalam trailer berdurasi dua menit ini, ditampilkan kilasan tentang bagaimana kromoleo, sebutan untuk rombongan hantu pembawa keranda mayat muncul di Desa Majenang, Jawa Tengah pada tahun 1994.
Dipercaya, bahwa siapa saja yang bertemu langsung dengan kromoleo dan memandang langsung mata mereka, akan mati malam itu juga. Dari sepenggal dialog yang terdengar, film ini juga bakal mengangkat tentang ilmu rawa rontek, sebuah ajian yang memungkinkan seseorang untuk bisa hidup abadi.
Sutradara Anggy Umbara berjaya dengan film Vina: Sebelum 7 Hari yang berhasil meraih jutaan penonton di bioskop. Sutradara Warkop DKI Reborn itu akan kembali hadirkan film terbarunya, masih di genre horor berjudul Kromoleo yang mana film ini mengangkat kisah urban legend rombongan pembawa keranda mayat yang kerap muncul di Desa Majenang Jawa Tengah di era tahun 80-an dan 90-an.
"Saya pengen angkat kisah penembak misterius yang masih menjadi misteri dibalut ceritanya, siapa pun yang bertemu dengan mereka yang disebut kromoleo dan memandang mata mereka akan langsung mati malam itu juga," ungkap Anggy Umbara saat peluncuran poster dan trailer film di CGV FX Sudirman, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Selain itu, film ini juga mengangkat tentang ilmu rawa rontek, ajian yang memungkinkan orang hidup abadi dan tidak akan mati meskipun kepalanya dipenggal. "Film ini juga banyak mengangkat kisah kekejaman pembantaian para preman yang dahulu disebut petrus," lanjutnya.
Anggy berupaya menggabungkan kisah urban legend dengan sejarah pembantaian preman yang mencuat di era tahun 80-an hingga 90-an. Dia menyatakan film ini mengangkat tentang masa lalu keluarga. "Semua keluarga pasti ada masa lalu yang tidak terungkap. Pesannya, hadapi dan jangan pernah lari dari masa lalu keluarga, apalagi yang sedarah," kata Anggy Umbara.
Salah satu pemainnya, Safira Ratu Sofya, mengaku puas sekali dengan trailer film Kromoleo. Dia pun sudah sangat menantikan film Kromoleo tayang di bioskop setelah cukup tersiksa saat menjalani syuting wajahnya sempat kena tonjok. "Aku puas banget lihat trailer filmnya. Dari trailer-nya saja sudah keren, filmnya pasti bagus banget karena ini memang beda. Ada action, thriller, keluarga," kata Safira Ratu Sofya.
Sementara itu, produser Peter Surya Wijaya menyebut kisah kelam yang terjadi di wilayah Jawa Tengah itu memang cocok diangkat menjadi film. "Anggy Umbara berhasil membuat film horor yang berkualitas karena mampu menggabungkan kisah urban legend dikombinasikan dengan hal-hal berbau klenik," ujar Peter.
Film Kromoleo menggabungkan unsur legenda urban yang prevalen pada dekade 80-an dan 90-an di Jawa Tengah, dengan kisah keluarga tiga generasi yang memiliki rahasia, pembalasan dendam, dan ilmu perjimatan. Dalam trailer film, diperlihatkan sejumlah adegan mencekam, mengerikan, dan sadis. Selain itu diperlihatkan sekilas penampakan kromoleo, rombongan hantu pembawa keranda mayat, yang muncul di Desa Majenang, Jawa Tengah, pada tahun 1994.
Film Kromoleo diperkuat oleh sejumlah aktor dan aktris yaitu Abun Sungkar, Safira Ratu Sofya, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, dan Dayu Wijanto ini direncanakan akan tayang di seluruh bioskop pada 22 Agustus 2024 mendatang.
Dalam perilisan trailer itu mendeskripsikan kisah mencekam tentang keluarga tiga generasi yang melibatkan rahasia, pembalasan dendam, dan ilmu perjimatan. Dalam trailer berdurasi dua menit ini, ditampilkan kilasan tentang bagaimana kromoleo, sebutan untuk rombongan hantu pembawa keranda mayat muncul di Desa Majenang, Jawa Tengah pada tahun 1994.
Dipercaya, bahwa siapa saja yang bertemu langsung dengan kromoleo dan memandang langsung mata mereka, akan mati malam itu juga. Dari sepenggal dialog yang terdengar, film ini juga bakal mengangkat tentang ilmu rawa rontek, sebuah ajian yang memungkinkan seseorang untuk bisa hidup abadi.
Sutradara Anggy Umbara berjaya dengan film Vina: Sebelum 7 Hari yang berhasil meraih jutaan penonton di bioskop. Sutradara Warkop DKI Reborn itu akan kembali hadirkan film terbarunya, masih di genre horor berjudul Kromoleo yang mana film ini mengangkat kisah urban legend rombongan pembawa keranda mayat yang kerap muncul di Desa Majenang Jawa Tengah di era tahun 80-an dan 90-an.
"Saya pengen angkat kisah penembak misterius yang masih menjadi misteri dibalut ceritanya, siapa pun yang bertemu dengan mereka yang disebut kromoleo dan memandang mata mereka akan langsung mati malam itu juga," ungkap Anggy Umbara saat peluncuran poster dan trailer film di CGV FX Sudirman, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Selain itu, film ini juga mengangkat tentang ilmu rawa rontek, ajian yang memungkinkan orang hidup abadi dan tidak akan mati meskipun kepalanya dipenggal. "Film ini juga banyak mengangkat kisah kekejaman pembantaian para preman yang dahulu disebut petrus," lanjutnya.
Anggy berupaya menggabungkan kisah urban legend dengan sejarah pembantaian preman yang mencuat di era tahun 80-an hingga 90-an. Dia menyatakan film ini mengangkat tentang masa lalu keluarga. "Semua keluarga pasti ada masa lalu yang tidak terungkap. Pesannya, hadapi dan jangan pernah lari dari masa lalu keluarga, apalagi yang sedarah," kata Anggy Umbara.
Salah satu pemainnya, Safira Ratu Sofya, mengaku puas sekali dengan trailer film Kromoleo. Dia pun sudah sangat menantikan film Kromoleo tayang di bioskop setelah cukup tersiksa saat menjalani syuting wajahnya sempat kena tonjok. "Aku puas banget lihat trailer filmnya. Dari trailer-nya saja sudah keren, filmnya pasti bagus banget karena ini memang beda. Ada action, thriller, keluarga," kata Safira Ratu Sofya.
Sementara itu, produser Peter Surya Wijaya menyebut kisah kelam yang terjadi di wilayah Jawa Tengah itu memang cocok diangkat menjadi film. "Anggy Umbara berhasil membuat film horor yang berkualitas karena mampu menggabungkan kisah urban legend dikombinasikan dengan hal-hal berbau klenik," ujar Peter.
Film Kromoleo menggabungkan unsur legenda urban yang prevalen pada dekade 80-an dan 90-an di Jawa Tengah, dengan kisah keluarga tiga generasi yang memiliki rahasia, pembalasan dendam, dan ilmu perjimatan. Dalam trailer film, diperlihatkan sejumlah adegan mencekam, mengerikan, dan sadis. Selain itu diperlihatkan sekilas penampakan kromoleo, rombongan hantu pembawa keranda mayat, yang muncul di Desa Majenang, Jawa Tengah, pada tahun 1994.
Film Kromoleo diperkuat oleh sejumlah aktor dan aktris yaitu Abun Sungkar, Safira Ratu Sofya, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, dan Dayu Wijanto ini direncanakan akan tayang di seluruh bioskop pada 22 Agustus 2024 mendatang.
(unt)
tulis komentar anda