Pengakuan Pilu Paris Hilton di Masa SMA Segera Beredar di YouTube
Minggu, 23 Agustus 2020 - 23:33 WIB
JAKARTA - Cerita masa lalu Paris Hilton soal dirinya yang mengalami tindak kekerasan saat duduk di bangku SMA bakal dipublikasikan untuk pertama kali melalui sebuah tayangan dokumenter. Tayangan tersebut direncanakan dirilis pada 14 September mendatang di channel YouTube "This Is Paris".
Lewat dokumenter yang sebentar lagi akan di-publish itu, Paris berkisah tentang tindak kekerasan yang dialaminya selama menjalani pendidikan di Provo Canyon School, Utah, Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah People, mantan bintang "Simple Life" itu mengaku trauma dengan penderitaan yang dialaminya saat sekolah di SMA berasrama tersebut selama 11 bulan. Kala itu Paris baru berusia 17 tahun. ( )
“Staf sekolah mengatakan hal-hal buruk. Mereka terus-menerus membuat saya merasa sedih atas diri saya sendiri dan mem- bully saya," kata Paris kepada majalah People.
"Saya rasa tujuan mereka memang ingin membuat kami down. Dan, mereka suka menyakiti secara fisik , memukul dan mencekik kami. Mereka ingin menanamkan ketakutan pada anak-anak, makanya kami menjadi sangat takut kalau tidak patuh," kisah sosialitas 39 tahun itu.
Menurut Paris, sekolah tersebut tidak fokus pada pendidikan sama sekali. "Sejak bangun tidur hingga tidur kembali, selalu ada teriakan di depan muka saya, menghardik saya, terus-menerus," bebernya.
Paris berkisah, orangtuanya, Rick dan Kathy Hilton, memutuskan mengirimnya ke sekolah asrama lantaran dulu ia sering diam-diam pergi dari rumah untuk ke klub ataupun berpesta.
Paris mengaku, sejak menginjakkan kaki di Provo Canyon, dirinya sudah merasa bahwa tempat ini akan lebih buruk dari tempat manapun. Mantan teman sekolahnya dulu, klaim Paris, juga akan membuat pengakuan yang sama melalui tayangan dokumenter dia nanti.
Paris menambahkan, saat itu setiap hari dirinya selalu mengalami panic attack. Hidupnya seperti di penjara. Telepon maupun suratnya kepada orangtua selalu ditahan oleh staf sekolah . "Mereka selalu merampas telepon atau merobek surat yang saya tulis sambil berkata "tak ada seorang pun yang akan percaya padamu"," kenang Paris. ( )
Laman Fox News menulis, Paris lulus dari sekolah tersebut tahun 1999 saat berusia 18 tahun. Selama ini dia tak mau bercerita soal siksaan itu karena merasa malu.
Pihak Provo Canyon School sendiri dilaporkan belum memberikan pernyataan apa-apa terkait tuduhan Pari tersebut.
Lewat dokumenter yang sebentar lagi akan di-publish itu, Paris berkisah tentang tindak kekerasan yang dialaminya selama menjalani pendidikan di Provo Canyon School, Utah, Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah People, mantan bintang "Simple Life" itu mengaku trauma dengan penderitaan yang dialaminya saat sekolah di SMA berasrama tersebut selama 11 bulan. Kala itu Paris baru berusia 17 tahun. ( )
“Staf sekolah mengatakan hal-hal buruk. Mereka terus-menerus membuat saya merasa sedih atas diri saya sendiri dan mem- bully saya," kata Paris kepada majalah People.
"Saya rasa tujuan mereka memang ingin membuat kami down. Dan, mereka suka menyakiti secara fisik , memukul dan mencekik kami. Mereka ingin menanamkan ketakutan pada anak-anak, makanya kami menjadi sangat takut kalau tidak patuh," kisah sosialitas 39 tahun itu.
Menurut Paris, sekolah tersebut tidak fokus pada pendidikan sama sekali. "Sejak bangun tidur hingga tidur kembali, selalu ada teriakan di depan muka saya, menghardik saya, terus-menerus," bebernya.
Paris berkisah, orangtuanya, Rick dan Kathy Hilton, memutuskan mengirimnya ke sekolah asrama lantaran dulu ia sering diam-diam pergi dari rumah untuk ke klub ataupun berpesta.
Paris mengaku, sejak menginjakkan kaki di Provo Canyon, dirinya sudah merasa bahwa tempat ini akan lebih buruk dari tempat manapun. Mantan teman sekolahnya dulu, klaim Paris, juga akan membuat pengakuan yang sama melalui tayangan dokumenter dia nanti.
Paris menambahkan, saat itu setiap hari dirinya selalu mengalami panic attack. Hidupnya seperti di penjara. Telepon maupun suratnya kepada orangtua selalu ditahan oleh staf sekolah . "Mereka selalu merampas telepon atau merobek surat yang saya tulis sambil berkata "tak ada seorang pun yang akan percaya padamu"," kenang Paris. ( )
Laman Fox News menulis, Paris lulus dari sekolah tersebut tahun 1999 saat berusia 18 tahun. Selama ini dia tak mau bercerita soal siksaan itu karena merasa malu.
Pihak Provo Canyon School sendiri dilaporkan belum memberikan pernyataan apa-apa terkait tuduhan Pari tersebut.
(tsa)
tulis komentar anda