3 Fakta Pungutan Liar yang Harus Disetor dr. Aulia Risma ke Senior PPDS Undip yang Sangat Tidak Manusiawi

Senin, 02 September 2024 - 17:26 WIB
Meninggalnya dr. Aulia Risma masih mencuri perhatian banyak pihak karena terdapat sejumlah misteri dalam kasus bunuh diri tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan oleh Kemenkes, beberapa fakta penting akhirnya mulai terungkap. Foto Ilustrasi/iStock
JAKARTA - Meninggalnya dr. Aulia Risma sampai saat ini masih mencuri perhatian banyak pihak karena terdapat sejumlah misteri dalam kasus bunuh diri tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa fakta penting akhirnya mulai terungkap.

Aulia Risma Lestari merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) yang meninggal dunia pada malam 12 Agustus 2024 di kamar kosnya, Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang.

Berdasarkan kronologi kejadian, korban meninggal di kamar kosnya setelah diduga menyuntik diri sendiri menggunakan obat bius sehari sebelum mengembuskan napas terakhir. Dari kasus bunuh diri itu, banyak pihak yang menduga kalau dr. Aulia Risma meninggal disebabkan oleh bullying dan perundungan.





Setelah dilakukan penyelidikan oleh Kemenkes, terungkap fakta bahwa meninggalnya mahasiswi Undip itu memang disebabkan oleh perundungan. Bahkan dalam proses investigasi terkuak, terdapat oknum-oknum dalam program PPDS yang melakukan pungutan liar pada dr. Aulia. Berikut ini beberapa faktanya.

Fakta Pungutan Liar yang Harus Disetor dr. Aulia Risma

1. Dilakukan oleh Oknum Senior sejak Semester Awal

Pungutan liar ini diduga dilakukan oleh oknum dokter senior kepada almarhum mahasiswi PPDS Anestesi Undip, dr. Aulia Risma Lestari.

Berdasarkan kesaksian, permintaan pungli ini telah berlangsung sejak almarhumah masih di semester 1 pendidikan atau di sekitar Juli hingga November 2022.

2. Pungli Dilakukan untuk Kepentingan Senior

Disebutkan kalau dr. Aulia Risma ditunjuk sebagai bendahara angkatan yang bertugas menerima pungutan dari teman seangkatannya. Ia juga menyalurkan uang tersebut untuk kebutuhan-kebutuhan non-akademik.

Kebutuhan non-akademik tersebut meliputi membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji OB, dan berbagai kebutuhan senior lainnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More