Turunkan Kolestorel dalam 14 Hari, Tantangan untuk Cegah Penyakit Jantung dan Kardiovaskular
Kamis, 10 Oktober 2024 - 13:31 WIB
JAKARTA - Penyakit jantung dan pembuluh darah telah menyebabkan 17,3 juta kematian setiap tahun. Kondisi ini semakin serius dengan meningkatnya kasus serangan jantung pada usia muda.
Di Indonesia terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun, yakni 2% tiap tahun sejak 2000 sampai 2016.
Data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Situasi ini semakin mengkhawatirkan dengan meningkatnya prevalensi serangan jantung pada usia muda.
Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di pembuluh darah menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung.
Dr. dr. Libriansyah, MM. Sp.PD, K-EMD, FINASIM dari Divisi Endokrin, Metabolik, Diabetes RSPAL dr. Ramelan Surabaya memaparkan, kolesterol adalah lemak penting yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membantu produksi hormon, vitamin D, serta asam empedu untuk mencerna lemak. Namun, kolesterol akan menimbulkan masalah jika levelnya dalam
darah terlalu tinggi.
“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi, terutama Low Density Lipoprotein (LDL), dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaliknya, High Density Lipoprotein (HDL) berperan penting dalam membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih dan mengembalikannya ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh," terang dr. Libriansyah.
"Selain LDL dan HDL, yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat” dan “kolesterol baik”, ada juga trigliserida. Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi dengan HDL yang rendah, dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami pembentukan plak sehingga risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat,” lanjutnya.
Di Indonesia terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun, yakni 2% tiap tahun sejak 2000 sampai 2016.
Data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Situasi ini semakin mengkhawatirkan dengan meningkatnya prevalensi serangan jantung pada usia muda.
Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di pembuluh darah menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung.
Dr. dr. Libriansyah, MM. Sp.PD, K-EMD, FINASIM dari Divisi Endokrin, Metabolik, Diabetes RSPAL dr. Ramelan Surabaya memaparkan, kolesterol adalah lemak penting yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membantu produksi hormon, vitamin D, serta asam empedu untuk mencerna lemak. Namun, kolesterol akan menimbulkan masalah jika levelnya dalam
darah terlalu tinggi.
“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi, terutama Low Density Lipoprotein (LDL), dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaliknya, High Density Lipoprotein (HDL) berperan penting dalam membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih dan mengembalikannya ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh," terang dr. Libriansyah.
"Selain LDL dan HDL, yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat” dan “kolesterol baik”, ada juga trigliserida. Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi dengan HDL yang rendah, dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami pembentukan plak sehingga risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat,” lanjutnya.
tulis komentar anda