Kemenparekraf Kembangkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan pengembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM) Parekraf 2025-2029 untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan unggul. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan kualitas SDM terbaik.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Martini Mohamad Paham mengatakan peningkatan kualitas SDM merupakan hal yang penting. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan agar SDM Parekraf semakin memiliki daya saing.
“Ini sangat penting karena SDM adalah hal yang paling utama dalam melakukan hal apa pun dan menuju 2045 ini, kami sudah siap karena tentunya banyak hal kita siapkan untuk menciptakan SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing,” ucap Martini saat dalam acara Rapat Koordinasi Arah Kebijakan Pengembangan SDM Parekraf Tahun 2025—2029, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2024).
Dalam pengembangan kualitas SDM ini, Martini menjelaskan beberapa fokus untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkuakitas dengan menciptakan sistem sertifikasi yang kuat, baik standar nasional maupun internasional.
Martini mengatakan salah satu upaya tersebut dengan memberikan pelatihan yang bisa meningkatkan hard dan soft skill SDM Parekraf.
“Pelatihan yang ada ini tidak hanya yang berbasis hard skill, juga soft skill, enterpreuner pengenalan terkait digitalisasi dan hal-hal yang terkait dengan berkelanjutan,” tuturnya.
“Kita menamakannya PBK, Pelatihan Berbasis Kompetensi. Kompetensinya apa? Tergantung dari sektornya, banyak sekali sektor dan tahun 2022-2023, alhamdulullah kita menghasilkan 34 (SKKNI) Standar Kompetensi Kerja Nasional, dan ini menjadi acuan yang diadopsi dunia pendidikan dan indistri supaya bisa mencetak SDM yang berkualitas,” ucap dia lagi.
Lebih lanjut, Kemenparekraf juga melakukan survei untuk mengukur dampak pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada lebih dari 1.000 SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam survei tersebut, sebanyak 60,3% mengaku mendapatkan peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pelatihan, dan 52,2% mengalami peningkatan pendapatan setelah mendapatkan sertifikat kompetensi.
Data ini menunjukkan bahwa peran pelatihan dan sertifikasi kompetensi memiliki dampak nyata terhadap SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
Arah dan kebijakan pengembangan SDM Parekraf akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, serta penyediaan fasilitas pendidikan berbasis keterampilan. Tujuannya untuk menciptakan SDM yang inovatif, adaptif, dan siap bersaing di pasar global, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pilar utama perekonomian nasional.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Martini Mohamad Paham mengatakan peningkatan kualitas SDM merupakan hal yang penting. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan agar SDM Parekraf semakin memiliki daya saing.
“Ini sangat penting karena SDM adalah hal yang paling utama dalam melakukan hal apa pun dan menuju 2045 ini, kami sudah siap karena tentunya banyak hal kita siapkan untuk menciptakan SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing,” ucap Martini saat dalam acara Rapat Koordinasi Arah Kebijakan Pengembangan SDM Parekraf Tahun 2025—2029, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2024).
Dalam pengembangan kualitas SDM ini, Martini menjelaskan beberapa fokus untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkuakitas dengan menciptakan sistem sertifikasi yang kuat, baik standar nasional maupun internasional.
Martini mengatakan salah satu upaya tersebut dengan memberikan pelatihan yang bisa meningkatkan hard dan soft skill SDM Parekraf.
“Pelatihan yang ada ini tidak hanya yang berbasis hard skill, juga soft skill, enterpreuner pengenalan terkait digitalisasi dan hal-hal yang terkait dengan berkelanjutan,” tuturnya.
“Kita menamakannya PBK, Pelatihan Berbasis Kompetensi. Kompetensinya apa? Tergantung dari sektornya, banyak sekali sektor dan tahun 2022-2023, alhamdulullah kita menghasilkan 34 (SKKNI) Standar Kompetensi Kerja Nasional, dan ini menjadi acuan yang diadopsi dunia pendidikan dan indistri supaya bisa mencetak SDM yang berkualitas,” ucap dia lagi.
Lebih lanjut, Kemenparekraf juga melakukan survei untuk mengukur dampak pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada lebih dari 1.000 SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam survei tersebut, sebanyak 60,3% mengaku mendapatkan peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pelatihan, dan 52,2% mengalami peningkatan pendapatan setelah mendapatkan sertifikat kompetensi.
Data ini menunjukkan bahwa peran pelatihan dan sertifikasi kompetensi memiliki dampak nyata terhadap SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
Arah dan kebijakan pengembangan SDM Parekraf akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, serta penyediaan fasilitas pendidikan berbasis keterampilan. Tujuannya untuk menciptakan SDM yang inovatif, adaptif, dan siap bersaing di pasar global, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pilar utama perekonomian nasional.
(tdy)
tulis komentar anda